BONUS MENARIK LEXABET : Bonus extra deposit member 10% | Bonus Unlimited Cashback setiap minggu | Bonus NEW MEMBER 20k | Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24jam kami di BBM E3A4A978 , WHATSAPP +855975219067 atau Livechat LEXABET.COM Agen poker Agen Bola
Nama Situs Games Bank Support Minimal Deposit Pendaftaran
LEXABET SPORTBOOK - LIVECASINO - SLOTS - LIVEGAMES - POKER BCA - BNI - BRI - MANDIRI 25.000
Agen Bola
KENZO POKER POKER ONLINE - DOMINO QQ BANDAR CEME - CEME KELILING CAPSA SUSUN - LIVEPOKER BCA - BNI - BRI MANDIRI 10.000
VILA POKER POKER ONLINE - DOMINO QQ BANDAR CEME - CEME KELILING CAPSA SUSUN - LIVEPOKER BCA - BNI - BRI - MANDIRI 20.000
Agen poker

Agen Poker Terbesar - Selingkuh Dengan Keponakanku

Agen Poker Terbesar - Selingkuh Dengan Keponakanku

Jam weker dimeja kamarku berdering pada jam 09 00 pagi, memang aku mensetting pada jam itu, karena tadi sampai terdengar adzan subuh aku masih belum bisa memejamkan mata untuk tidur . Aku menggeliatkan tubuhku terdengar kerotokan pada pinggangku, dengan malas aku bangkit dari tempat tidur… Ups aku lupa kalau aku tadi tidur dengan tubuh telanjang bulat. Kuliat tubuhku dari pantulan cermin besar mmm… dalam usia hampir kepala 4, kulihat tubuhku masih bagus dilihat… buah dadaku yang berukuran bra 36 B masih cukup kenyal, pinggangku masih ramping tak berlemak, pinggul dan pantatku kata mas Seno, almarhum suamiku adalah bagian yang terindah dari tubuhku, sangat seksi dan serasi dengan sepasang kakiku yang panjang… wajahku…? AgenPokerTerbesar



Kata mas Seno lagi, katanya wajahku lebih pantas dibilang seksi daripada cantik… entahlah penilaian lelaki memang susah dijabarkan oleh perempuan… Sssssshhh… ooohhh… gila, lagi-lagi gairah birahiku meletup dengan tiba2… di depan cermin besar itu aku meremasi buah dada montokku sendiri yang kian mengencang… ammpuuuun… sudah 2 hari 2 malam ini aku sangat menderita karena birahi gila ini… entah berapa belas kali selama 2 hari 2 malam ini aku bermasturbasi…sampe tubuhku benar-benar loyo.

Bahkan pada hari pertama aku sempat melakukan masturbasi di belakang kemudi mobil di tengah keramaian jalan tol, saking ngga ketahan… Semalam, dengan diiringi adegan-adegan syur film bokep koleksi almarhum mas Seno… aku melampiaskan hasrat birahiku secara swalayan, mungkin lebih dari 10 kali sampai pagi menjelang…

Maka betapa jengkelku, sekarang belum setengah jam mataku terbuka, gelegak birahi itu meletup lagi… kali ini aku melawan, aku masuk kamar mandi, kuguyur tubuhku dengan shower air dingin… agak menggigil juga tubuhku… Aku memang wanita berlibido tinggi.

Sejak ABG aku sudah mengenal masturbasi… menjelang lulus SMU aku mengenal persetubuhan dan berlanjut menjadi doyan disetubuhi… Masa kuliahku adalah masa euphoria sex, karena aku kuliah di Bandung sementara orang tuaku di Jakarta… Pada awal masa kuliahku, aku pantas dijuluki pemburu seks … beberapa kali aku diusir dari tempat kost yg berbeda, dengan sebab yg hampir sama… yang aku ingat, sore pulang kuliah diantar teman kuliahku, aku lupa namanya… pokoknya keturunan Arab… Aku lupa bagaimana awal mulanya, aku bisa nyepong kemaluan Arab ganteng itu di dalam kamarku dalam keadaan pintu ngga terkunci dan Ipah pembantu ibu kost yg nyinyir itu nyelonong masuk kamarku utk menaruh pakaianku yg habis diseterikanya… aku tengah terkagum-kagum dengan volume batang kemaluan Arab ganteng yang lebih besar dari lenganku dan minta ampun panjangnya.

Malam itu juga aku disidang dan harus keluar dari rumah kost itu Tapi buatku ga ada masalah karena malam itu si Arab ganteng memberikan tumpangan sementara di rumah kontrakannya… tentu saja gairah birahiku yang binal dimanjakan oleh Arab ganteng itu… sepanjang hari… bahkan sampai beberapa hari aku tinggal di rumah kontrakan si Arab ganteng yang berantakan…

Kejadian yg lain pernah juga tengah malam, lagi seru-serunya ML sama cowok baruku… tiba-tiba pintu didobrak petugas ronda yang rupanya sudah lama memperhatikan kebiasaanku masukin cowok malam-malam… cowokku dengan tengilnya berhasil kabur…

Sementara aku lagi-lagi terpaksa harus cari kost baru lagi… Satu lagi yang ga bakal aku lupa, affairku dengan bapak kost, biar sudah tua tapi ganteng dan handsome dan yang membuatku bertekuk lutut… mmm… aksi ranjangnya boo’… selalu membuatku bangun kesiangan esoknya… AgenPokerTerbesar

Sayang aku menikmati kencan ranjang dengan bapak kost baru tiga kali keburu ketangkap basah sama istrinya… abis siang bolong bapak itu ngajakin naik ranjang… apesnya lagi aku ga akan mampu menolak, kalo tetekku sudah kena diremasinya… baru mau dua kali aku mendapatkan orgasme… eeh…pintu di ketok-ketok dari luar dan terdengar suara ibu kost memanggil namaku…

Mendengar itu bapak kost yg sedang memainkan batang kemaluannya di liang sanggamaku, jadi gugup dan efeknya justru membuatnya orgasme, untung gak telat nyabut… pejunya berhamburan di atas perutku banyak sekali… bisa ditebak endingnya… aku harus angkat kaki dari rumah kost saat itu juga…

Nasihat sahabat-sahabatku, banyak merubah perilaku seksualku yang liar… Dengan susah payah aku berhasil menekan hasrat birahiku yang memang luar biasa panas dan aku mengumbarnya… awalnya mana sanggup aku menahan seminggu tanpa aktivitas seksual… bakal uring-uringan dan kepala terasa pecah…

Sampai akhirnya aku ketemu dengan mas Seno aktivis mapala kakak kelasku… ngga hanya sosoknya yang jantan… permainan ranjangnyapun luar biasa… permainannya yang agak kasar, mampu membuatku mengerang-erang histeris… Aku ga nyesel, harus married dengan mas Seno karena keburu hamil.

Buktinya aku berhasil menyelesaikan kuliah, walaupun sambil mengasuh Astari buah cintaku dengan mas Seno Status ekonomi kamipun tergolong bagus… Sampai akhirnya 5 tahun yg lalu, kecelakaan mobil di jalan tol merenggut mas Seno dari kami berdua…

Selama 5 tahun menjanda, mungkin karena kesibukanku mengurus dan melanjutkan usaha mas Seno yang sedang menanjak pesat dan keberadaan Astari anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, aku hanya 2 kali terlibat affair dengan lelaki yg berbeda, itupun juga hanya having fun semata, penyegaran suasana disela-sela kesibukan bisnis… Kehidupan seksualku datar, tanpa gejolak… sesekali aktivitas masturbasi cukup memuaskanku…

Setelah tubuh terasa segar, kukenakan kimono dan keluar kamar…

” Heee… Ron kamu disini ? kok ga sekolah ?” Kudapati Ronie di belakang komputer Astari. Ronie adalah kakak kelas Astari yang hampir setahun ini akrab dengan anak gadisku itu Anak muda yang sopan dan pandai cerminan produk dari keluarga yang cukup baik dan mapan

” Iya tante, saya hari ini kebetulan banyak pelajaran kosong jadi bisa pulang lebih awal dan tadi Tari minta tolong saya nungguin tante yg lagi sakit kali aja butuh apa-apa” Sahut Ronie sopan, membuatku terharu… Lumayan ngobrol dengan Ronie, penderitaanku agak berkurang… AgenPokerTerbesar

” Ron, kamu bisa mijit ga ? tolongin pijitin tante dong bentar… leher tante kaku…” pintaku ke Ronie tanpa canggung, karena memang kami sudah akrab sekali, bahkan buatku Ronie kaya anakku sendiri Ronie duduk menghadap punggungku pijatan demi pijatan kurasakan… tanpa kusadari sentuhan tangan lelaki muda itu terasa nikmat selayaknya sentuhan lelaki yang tengah membangkitkan birahi perempuan… aku mulai mendesah resah…

Percikan api birahi dengan cepat membakarku tanpa ampun… sementara tanpa kusadari kimonoku sudah semakin melorot, terdesak tangan Ronie yang kini memijit daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk memijit lebih turun… uuuhh… dadaku terasa sesak akibat tete’ku yang semakin mengencang…

Aku ingin ada yang meremasinya… Sssshhh ooohhh… gilaaa… ngga tahaann… kupegang kedua tangan Ronie, tangan kiriku memegang tangan kirinya dan tangan kananku memegang tangan kanannya kutarik kedepan melingkari tubuhku dan kutangkupkan di buah dadaku…

” Eehh… tante…?” bisik Ronie bingung dari belakang tubuhku

” Ron… tolong remasi tete’ tante…” desisku resah… merasakan sentuhan tangan lelaki pada buah dadaku yg tengah mengencang… Benar-benar hilang sosok Ronie yg sehari-hari adalah pacar Astari anakku yang ada dibenakku saat itu Ronie adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… Ronie mulai meremasi kemontokan buah dadaku…

” Yaaaaahh hhh…hhh… enaaaak Ronn ulangi lagi sayaaang oooohhh… ” tubuhku menggeliat resah… kugapai kepala Ronie dan kutarik ke arah tengkukku yang terbuka karena rambutku kusanggul keatas… Ronie tak menolak dan melakukan permintaanku untuk menciumi tengkukku

” Ciumi leher tante… hhhmmm sssshhh yaaahh kecupin sayaaang aaaaccchh… sssshhh ” bisikan dan desah mesraku menuntun Ronie melakukan apa yg kuminta…Aku makin gemas, tubuhku gemetaran hebat… baju kimonoku tinggal menutupi tubuh bawahku karena tali pinggangnya masih terikat

Kubalikkan tubuhku, sejenak kupandangi wajah ganteng Ronie yang matanya terbelalak liar menatap nanar tubuh bagian depanku dengan mimik ngga karuan Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kusosot bibir manisnya…

Anak muda ini gelagapan menghadapi liarnya bibirku yang mengulum bibirnya dan nakalnya lidahku yang menggeliat menerobos masuk rongga mulutnya… Tapi insting lelakinya segera mengantisipasi, segera dapat mengatasi seranganku. AgenPokerTerbesar



Baju seragam Ronie dengan cepat kulolosi dan… ooohh… dada yg gempal dan bidang dari salah satu tim inti basket di sekolahnya ini membuat gairahku semakin binal… Kudorong tubuh Ronie untuk rebah disofa… nafas jantannya mulai tak beraturan Mmm… pejantan muda ini mulai mengerang-erang dan tubuhnya menggelepar, tatkala bibir dan lidahku menjelajahi permukaan kulit dadanya, bungkahan dada jantannya kuremas dengan gemas.

Aksi bibir dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya… Sssshhh… celananya tampak menggembung besar entah ada apa dibaliknya ? jantungku berdegup semakin kencang melihatnya… dan mataku terbelalak dibuatnya, sampai aku harus menahan nafas, ketika retsluiting celana abu-abu itu terbuka… kepala kemaluan jantan menyembul keluar dari batas celana dalamnya…

Aku dengan tergopoh-gopoh karena tak sabar melorotin celana seragam sekalian dengan celana dalam putihnya sampai ke lutut Ronie… Ooooohhh my God ! teriakku dalam hati… menyaksikan batang kemaluan Ronie yang mengacung di antara pahanya… begitu macho, begitu gagah, begitu indah bentuknya… dengan kepala kemaluannya yang besar tampak mengkilat…

Tanganku terasa gemetaran ketika hendak menyentuh nya… Kembali tubuh Ronie menggerinjal kecil ketika tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… aku makin binal, kudekatkan wajahku untuk mengulum kepala kemaluan yang menggemaskan itu, sambil tetap tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya…

Mendadak tubuh tegap itu meregang hebat diiringi erangan keras… dan bibirku yang setengah terbuka dan tinggal beberapa sentimeter dari kepala kemaluan itu merasakan semburan cairan hangat dengan menyebarkan aroma khas yg sangat kukenal dan kurindukan… apalagi kalo bukan peju lelaki… tanganku refleks mengocok batang kemaluan Ronie makin cepat sambil tanganku yang lain mengurut lembut kantung pelirnya…

Sementara kubiarkan peju yang sangat kental itu menyembur wajahku… sesekali kusambut peju itu dengan lidahku… mmmm… rasa peju yg khas itu kembali dikecap oleh lidahku…Terus terang aku sempat kecewa, dengan bobolnya peju Ronie… Tapi beberapa saat batang kemaluan yang masih dalam genggamanku, kurasakan tak menyusut sedikitpun masih tetap keras… AgenPokerTerbesar

Tanpa buang waktu, aku merangkak diatas tubuh Ronie yang menggelosoh di sofa… dengan posisi tubuhku jongkok mengangkangi tubuh Ronie, di atas kemaluan Ronie… kutuntun batang kemaluan perkasa yang masih belepotan peju itu kearah liang sanggamaku yang sudah basah kuyub dari tadi…

Wooohh… ternyata kepala kemaluan itu terlalu besar untuk masuk ke liang sanggamaku… Akhirnya dengan sedikit menahan perih, akibat otot liang sanggama yang dipaksa membuka lebih lebar kujejalkan dengan sedikit memaksa ke liang sanggamaku yang sudah tak sabar untuk segera melahap mangsanya…

” Iiiiihhh… bantu dorong sayang… Oooooowwwwww…” Aku merengek panjang ketika sedikit demi sedikit amblas juga batang kemaluan Ronie menembus liang sanggamaku diiring rasa perih yang menggemaskan…

” Sssshhh… mmmhh… ayun pinggulmu keatas sayaaang ” kembali aku menuntun pejantan muda ini untuk memulai persetubuhan…

” Aaaww… aahh… ooww pelahan duluuu sayaaang… burung kamu gede banget… perih tauuk ” aku ngedumel manja… ketika Ronie mengayun pinggulnya kuat sekali… Terasa tubuhku bagaikan baterai yang baru dicharge… aliran energi aneh itu mengalir menyebar ke seluruh tubuhku… membuat aku semakin binal memainkan goyangan pinggulku… sementara Ronie ternyata cukup cerdas menyerap pelajaran, bahkan mampu segera mengembangkan… dengan posisi tubuhku diatas, membuatku sangat cepat mencapai orgasme…

Entahlah atau karena besarnya batang kemaluan Ronie yang menyungkal rapat liang sanggamaku, sehingga seluruh syaraf dinding liang sanggamaku rata dibesutnya… Luar biasa ! dalam waktu kurang dari 5 menit setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar rasa nikmatnya peju orgasme yang kedua… dan… AgenPokerTerbesar



hhwwwoooo… aaaammmpppuuunnn !!!!
Rupanya Ronie tak mampu menahan lebih lama bobolnya tanggul peju nya… tubuhku dihentak-hentaknya kuat sekali… seakan ingin memasukkan seluruh batang kemaluan sepeler-pelernya ke liang sanggamaku… diiringi erangan mirip suara binatang buas sekarat…

Aku menangis menyesal setelahnya, berkali-kali Ronie memohon maaf atas kejadian yang terjadi siang itu…Tapi anehnya gairah seksualku yang meletup-letup tak terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu… Aktivitas berjalan normal kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak pernah melihat Ronie datang ke rumah

” Dia lagi sibuk Ma… dapat tugas antar jemput saudara sepupunya yang masih SD…” Jawab Astari ketika aku menanyakan tentang Ronie yang tak pernah muncul… Terus terang saja, sejak kejadian itu… pikiranku sangat kacau, disisi aku sebagai Mama Astari aku sangat menyesal dan sedih atas kejadian itu, tapi disisi aku sebagai seorang wanita yang masih punya hasrat dan naluri betina yang utuh… aku tak ingin melupakan kejadian itu… bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi…

Hampir sebulan lamanya Ronie tak muncul ke rumah, akupun maklum, Ronie sebagai remaja hijau, tentu mengalami shock dengan kejadian itu… disitulah muncul rasa berdosaku kepada Ronie dan Astari anakku… Tapi jujur sejujurnya ada terselip rasa rinduku memandang wajah anak muda itu… Aku sering mengintip dari balik gordiyn jendela, saat Astari turun dari boncengan Ronnie… kenapa hatiku berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku menggelegak…

Pikiranku makin kacau… setelah beberapa kali kulihat Ronnie mulai nongkrong lagi dirumah… kulihat Ronnie masih salah tingkah di depanku, walaupun aku sdh berusaha menetralisirnya iiihhh tapi buat aku… otakku jadi ngeres begitu melihat wajah Ronnie yg innocent…

Betapa tidak… terbayanglah ekspresi wajahnya ketika tengah menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu… ekspresi wajahnya yang begitu sensual dimataku pada saat dia melepas semburan spermanya… suara erangan dan nafas birahinya seakan nempel ditelingaku…

Maka kekacauan inilah yang mendorongku menerima tawaran Adrian seorang rekan bisnisku untuk makan siang di sebuah hotel berbintang dan setelahnya akupun tak menolak ketika ia mengajakku memasuki sebuah president suite di hotel itu, dengan alasan untuk mencari ketenangan membicarakan pekerjaan…

Walaupun yang terjadi kemudian adalah rayuan-rayuan mautnya yang kusambut positif… dari remasan tangan… kecupan bibir… jilatan lidahnya yang nakal pada leherku… desah resahku… remasan gemasku… dan… lolosnya pakaian kami satu persatu… payudaraku yang mengencang akibat remasan tangan dan cumbuan bibirnya… hhmmm… jilatannya pada clitorisku…

Batang kemaluannya yang berbentuk indah, perkasa… memaksa bibirku untuk mengulumnya… ooowww… nikmat hentakan tubuhnya menekan tubuhku… sodokan kejantanannya pada liang sanggamaku mengantarkan kenikmatan orgasmeku dua kali berturut-turut…

2 jam kami melewatkan waktu untuk making love siang itu, kekaguman Adrian atas permainan ranjangku yang begitu hot dan lihay… beberapa kali aku berkencan ranjang dengan Adrian lelaki tinggi besar berstyle dandy… kepuasan sex kuraih dengan sempurna dengan kelihayannya dia memperlakukan perempuan di atas ranjang…

Tapi bayangan sensual wajah bocah innocent bernama Ronnie itu tak juga sirna… Sampai pada suatu malam hujan turun dengan deras… rupanya malam itu Ronnie sedang dirumah, berbincang dengan Astari di ruang tamu… sedangkan aku nonton TV diruang belakang…

” Ma, mas Ronnie mo pulang tuh…” terdengar suara Astari dari belakangku…

” Eh… pulang ? hujannya gede banget, tunggu reda aja jauh lagi rumah Ronnie ” jawabku spontan sambil bangkit dari dudukku berjalan ke ruang depan… kulihat jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu…

” Ronn… ujan begini lebat, udah malem lagi… ntar ada apa-apa di jalan… sudah deh Mama kasih kamu nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh Mama bangunin kamu…” ujarku, terdorong rasa sebagai orang tua yg khawatir kepada anaknya… Ronnie menunduk salah tingkah ga berani menolak

” Tapi Ronnie harus telpon rumah dulu tante…” sahutnya pelan… dan akhirnya justru aku yang menelpon kerumah Ronnie memintakan ijin orang tua Ronnie, yang ternyata menyambut baik… AgenPokerTerbesar

Malam semakin larut, sementara hujan semakin hebat diserta guntur dan kilatan petir… Aku tergolek di ranjang, tak dapat memicingkan mata… Siang tadi kembali Aku melewati kencan ranjang dengan Adrian… tapi… entah kenapa kali ini…

Susah sekali aku mencapai orgasme… sampai 2 kali Adrian menumpahkan spermanya… sedangkan aku tak sekalipun Gilaaa… kenapa justru sekarang wajah bocah itu yang terbayang-bayang di malam dingin ini… iiihhh… birahiku meletup- letup gila… ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas…

Tunggu apa lagi ??? mmmm… bisikan setan aku tak mampu menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga… dan kini aku di depan pintu kamarnya… tanpa mengetuk kubuka pintu… ternyata Ronniepun masih belum tidur…

” Ronnie kamu belum tidur ?” tanyaku gagap… kenapa aku jadi salah tingkah sekarang…?

” Tante juga belum tidur…?” sahutnya… iiihh… jawabannya begitu tegas… aahh… siapa yg menuntunku duduk diranjangnya… mmm… darahku berdesir ketika tahu mata Ronnie menatap dada montokku yg memang tak mengenakan bra, sehingga puting susuku tercetak menonjol dibalik gaun tidurku yg memang berbahan tipis, sehingga semburat kecoklatan aura puting susukupun nampak jelas, kembali aku kehilangan kontrol…

Dan entahlah bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali… bibirku sudah dalam lumatan bibir Ronnie… sergapan nafsu birahiku tak dapat kuelakkan dan remasan lembut tangan lelaki muda pada buah dadaku melambungkan gairah seksualku… gelitikan lidah nakalnya pada puting susuku membuat tubuhku menggeliat erotis disertai erangan manjaku… satu demi satu pakaian beterbangan meninggalkan tubuh kami… aku begitu hot dan bergairah mencumbui tubuh pacar anakku itu…

Tapi aku sudah melupakan siapa Ronnie, yang aku tahu Ronnie adalah lelaki muda yang siap memenuhi kebutuhanku ooowww… aku tak menyangka kali ini Ronnie lebih lihay dan lebih berinisiatip melakukan serangan, sampai aku hampir tak percaya ketika Ronnie menyurukkan wajahnya di selangkanganku dan mencumbui bibir kemaluanku…

” Ronnn… sssshhh… kamu piiiinteer sekarangg… ooohh ammpuunn nikmaaaatnyaa…” desahku merasakan nikmat cumbuan lidahnya pada clitorisku, membuat Ronnie tambah semangat… Ketika permainan yang sesungguhnya berjalan… sebagai wanita dewasa yang telah berpengalaman menghadapi gairah lelaki… AgenPokerTerbesar



Aku dibuat megap-megap menghadapi serangan pejantan muda ini… hajaran batang kemaluannya yang perkasa pada liang sanggamaku tak kenal ampun… membuat aku mengerang merintih bahkan menjerit setengah histeris… untung suara hujan yang lebat di timpa suara guruh meredam suaraku…

Luluh lantak tubuhku dihajar aksi ganas Ronnie… tapi buatku adalah sebuah sensasi seksual yg sangat luar biasa yang mengantarku meraih dua kali kenikmatan orgasme… tubuh telanjang kami terkapar lunglai di ranjang yang kusut spreinya, tak ada sesal kali ini…

“Ronnie jujur sama Tante… setelah waktu itu kamu maen sama perempuan mana…?” tanyaku datar dg nada dingin

” Aaah… nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante ” jawab Ronnie agak gugup menyebut namaku

” Ga mungkin, kamu mendadak bisa begitu canggih mencumbu Tante…?” desakku… dan akhirnya Ronnie menceritakan pengalaman setelah pengalaman seksualnya yang pertama, Ronnie banyak nonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya dan cara bercinta dari film-film biru yang ditontonnya…

“Mmmmm… kaciaaan… kamu tentunya kangen mencumbu Tante ya sayaang…?” bisikku sambil kudaratkan kecupanku ke bibirnya, tubuhku bergerak menindih tubuh atletis Ronnie, tubuhku direngkuh dan tubuh kami menempel ketat… kuajarkan permainan lembut… mmmm…

Anak pintar ini dengan cepat menguasai permainan baru yg kuajarkan… dengan telaten setiap inchi tubuhku dirambahnya dengan remasan, gerayangan tangannya yang nakal… jilatan dan kecupannya merambah setiap bagian tubuhku yang sensitif… tubuhku menggeliat erotis… kadang menggelepar liar… rintihanku mulai terdengar… tak dapat kutahan desah gelisahku… diselingi jeritan gemas…

” Ayo sayaang…hh hhh… Tante udah ga tahan dengan peju mu…” bisikku lembut, setelah aku nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatan Ronnie pada clitorisku…

” Aoooouuuhhh… Roooonnn… hhh…hhhh…” suaraku terdengar bergetar memelas… mataku meredup sayu menatap wajah imut Ronnie, manakala liang sanggamaku untuk kesekian kalinya ditembus batang kemaluan bongsor milik Ronnie, namun kali ini Ronnie menekan pelan sekali, sehingga terjadi gesekan nikmaaaaat yang lama sekali… sehingga kedua kakiku yang melingkari pinggangnya seakan mengejang, tak tahan menahan kenikmatan yang luar biasa…

“Enaaak Tante ?” bisiknya lembut sambil tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah tak ada tempat lagi bagi batang kemaluannya… iiih… menggemaskan bibirnya… aku menjawab dengan mengangkat alis… bibirku kembali menyambar bibir yang menggemaskan itu…

Ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi kami memang luarbiasa, permainan semakin panas dan semakin liar, ekspresi kami total menyembur tanpa kendali…kembali tubuhku dihentak-hentak oleh tenaga perkasa Ronnie dengan garangnya… jeritan dan rintihanku silih berganti ditimpa dengus nafas birahi ronnie yang mengeros buas…

“Aaaahhhkkk… Roonnnie ssaayaang… aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat banggeet ssiih…???” rengekku dengan suara memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai masih dengan sengit mengcounter rajaman batang kemaluan Ronnie di liang sanggamaku sehingga terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku… gillaaa susah untuk kuceritakan sensasi malam itu…

“Tante…hhh…hh Ronnie ampiir keluaar peju uu… sssshhh ” desis ronnie dengan suara bergetar… matanya garang menatapku… iiihhh mengerikan, tapi aku sngat menyukai ekspresi ini

” Ayoooo sayaanggg… semburkan peju bareng Tante… ooouuuuhhhh… !!” Ya ammppuuun… mengerikan sekali… tubuhku terguncang-guncang hebat, akibat hentakan tubuh Ronnie menghajar liang sanggamaku pada detik puncak… mulutku menganga lebar tanpa suara, tanganku mencengkeram erat pinggiran ranjang… dan entah apa yang terjadi, karena pada saat itu orgasmekupun meletus dahsyat…

Entah berapa lama suasana hening, hanya suara nafas kami terengah-engah yg terdengar… hujan di luar rupanya sudah berhenti juga…

” Tante… boleh Ronnie pulang sekarang, hujan kayanya sudah berhenti…” suara Ronnie memecah keheningan…

” Hmmm… sebenernya Tante masih pingin meluk kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini ditinggal buat Tante aja yah ?” sambil kuremas batang kemaluan yg masih sembab…

“ Titit kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat orang lain… apalagi buat Astari… awas Tante bisa marah besar ” sambungku dengan nada serius… Ronniepun mengangguk tegas Kuantar Ronnie ke garasi tempat motornya diparkir, kubiarkan tubuhku bugil, telanjang bulat…

Gila… digarasi masih sempat kulakukan oral sex sampai keluar peju nya… kutelan habis peju segar yg menyembur di dalam mulutku… Capek yang luar biasa kurasakan setelahnya, badan rasanya lengket-lengket dan bau gak jelas. AgenPokerTerbesar

Agen Poker Terbesar - Di Perkosa Oleh Bos Kontraktor

Agen Poker Terbesar - Di Perkosa Oleh Bos Kontraktor

Saya tersentak bangun waktu kudengar jam wekerku berdering dengan nyaring. “Uhh.. Jam berapakah ini..! ” gumamku perlahan sembari berupaya buka mataku, saya masih tetap malas serta menginginkan kembali tidur, tapi tiba tiba saya teringat kalau hari ini saya mesti cepat-cepat berkemas serta pergi, bila tidak, saya juga akan ketinggal pesawat. AgenPokerTerbesar



Hari ini saya juga akan pergi ke luar kota, bank swasta tempatku bekerja memberikan tugasku untuk ikuti sebagian program pendidikan di kantor cabang satu diantara kota di daerah Jawa Tengah.

Namaku Melinda tapi rekan-rekan umum menyebutku Linda. Saya dilahirkan dari keluarga yang serba berkecukupan serta saya cuma memiliki satu saudara kandung lelaki, praktis semuanya keinginan serta kebutuhanku senantiasa dipenuhi oleh ke-2 orang tuaku. Saya benar benar begitu di manja oleh mereka. Ayahku datang dari negeri Belanda, sedang ibuku datang dari Menado, saya bersukur karna seperti gadis peranakan biasanya, saya juga tumbuh jadi gadis yang wajahnya cukup cantik.

Sekarang ini usiaku 24 th., wajahku cantik serta kulitku putih mulus, rambutku lurus serta panjang hingga dibawah bahu, badanku juga termasuk juga tinggi serta langsing dipadukan dengan ukuran buah dada yang termasuk juga besar untuk ukuran gadis seusiaku, ditambah sekali lagi, saya begitu rajin menjaga badanku sendiri agar penampilanku bisa selalu terbangun.

“Wah.. Saya belum juga pernah potong rambut nih.. ” gumamku sembari selalu mematut diri dimuka cermin sembari kenakan bajuku. Hari ini saya menggunakan setelan rok coklat tua serta baju putih berkerah, lantas saya gabungkan dengan blazer coklat muda. Saya terasa tampak semakin cantik dengan baju kesayanganku ini, buat saya lebih yakin diri.

Singkat cerita , saya sudah tiba di kota tempatku juga akan bekerja. Saya segera menuju kantor cabangku karna saya mesti selekasnya melapor serta merampungkan pekerjaan. Sesampai dimuka kantor suasananya tampak begitu sepi, di lobby kantor cuma tampak dua orang satpam yang tengah bertugas, mereka menyebutkan kalau semua karyawan tengah ada kursus di gedung samping. Serta mereka juga berkata kalau saya telah dinanti oleh Pak Bobby di ruangnya di lantai dua, Pak Bobby yaitu pimpinan kantor cabang di kota ini.

“Selamat siang..! Anda Melinda kan..? ” sambut Pak Bobby ramah sembari mempersilakan saya duduk.

“Iya Pak.. Tapi saya umum di panggil Linda.. ” jawabku sopan.

Pak Bobby lalu memajukan sebagian pertanyaan kepadaku, sembari kadang-kadang bertanya kondisi beberapa pegawai di kantor pusat. Cukup lama juga saya bicara dengan Pak Bobby, nyaris lima belas menit, walau sebenarnya, saya mesti ke gedung samping untuk ikuti diklat, tapi Pak Bobby selalu saja menahanku dengan mengajakku bicara.

Sebenarnya saya sedikit risih lewat cara Pak Bobby memandangku, mulutnya memanglah memajukan pertanyaan kepadaku, tapi matanya selalu memandangi badanku, tatapannya seperti akan menelanjangiku. Dia memerhatikanku dari mulai ujung kaki hingga ujung kepala, kadang-kadang pandangannya tertumpu di sekitaran paha serta buah dadaku.

Saya agak menyesal karna hari ini saya kenakan rok yang agak pendek, hingga pahaku yang putih jadi susah untuk kusembunyikan. Basic mata keranjang, sungutku dalam hati. Baru tidak berapakah lama lalu perbincangan kami juga usai serta Pak Bobby beranjak ke arah pintu mempersilakanku untuk ikuti diklat di gedung samping.

“Terima kasih Pak.. Saya permisi dahulu.. ” jawabku sembari beranjak ke arah pintu.

Perasaanku segera lega karna dari barusan saya sangatlah risih dengan pandangan mata Pak Bobby yang seperti akan menelanku bulat bulat. Pak Bobby membukakan pintu untukku, saya juga berterima kasih sembari jalan melalui pintu itu.

Tapi saya kaget bukanlah kepalang waktu tiba tiba rambutku dijambak serta ditarik oleh Pak Bobby, hingga saya kembali tertarik masuk ke ruang itu, lantas Pak Bobby mendorongku dengan keras hingga saya jatuh terjerembab diatas sofa tempat barusan saya duduk serta bicara dengan Pak Bobby.

“Apa yang Ayah kerjakan..?? Ingin apa Ayah..? ” jeritku 1/2 bergetar sembari memegangi kepalaku yang sakit karena rambutku dijambak sesuai sama itu.

Pak Bobby tidak menjawab, dia jadi mendekatiku sebelumnya setelah tutup pintu ruangnya. Sedetik lalu dia sudah menyergap, mendekap serta menggumuliku, nafasnya mendengus menghembus di sekitaran wajahku waktu Pak Bobby berupaya menciumi bibirku

“Jangan.. Jangann..! Lepasskan.. Ssaya..! ” jeritku sembari memalingkan wajahku hindari terkaman mulutnya.

“Diam..!! ” bentaknya meneror sembari mempererat pelukannya pada badanku.AgenPokerTerbesar

Saya selalu meronta sembari memukulkan ke-2 tanganku ke atas pundaknya, berupaya melepas diri dari dekapannya, tapi Pak Bobby selalu menghimpitku dengan erat, nafasku hingga tersengal sengal karna tertekan oleh badannya. Bahkan juga saat ini Pak Bobby sudah mengangkat badanku, dia menggendongku sembari tetaplah mendekap pinggangku, lantas dia menjatuhkan dianya serta badanku diatas sofa dengan tempat saya berada di sisi bawah, hingga saat ini badanku terhimpit oleh badannya.

Saya selalu menjerit serta meronta, berupaya keluar dari dekapannya, lantas pada satu peluang saya sukses menendang perutnya dengan lututku sampai buat badannya terjajar ke belakang. Dia terhenyak sembari memegangi perutnya, kupergunakan peluang itu untuk lari ke arah pintu.

Saya nyaris hingga di pintu keluar waktu badanku kembali tertarik ke belakang, rupanya Pak Bobby sukses meraih blazerku serta menariknya sampai lepas dari badanku, tidak lama kemudian saya telah ada didalam dekapannya kembali.

“Bajingann..! Bebaskan saya..! ” jeritku sembari memakinya.

Tenagaku telah mulai habis serta suaraku juga telah mulai parau, Pak Bobby masih tetap selalu memelukku dari belakang sembari mulutnya berupaya menciumi leher serta tengkukku, sesaat tangannya menelikung ke-2 tanganku, buat tanganku tertekan serta tidak bisa bergerak.

“Jangann..! Biadab.. Bebaskan sayaa..! ” saya kembali menjerit parau.

Air mataku telah meleleh membasahi pipiku, waktu tangan Pak Bobby membetot keras baju putihku, buat semua kancingnya lepas serta berjatuhan diatas lantai. Saat ini badan sisi atasku jadi 1/2 terbuka, mata Pak Bobby makin melotot lihat buah dadaku yang masih tetap terlindung dibalik bra hitamku, kemudian, dia menarik baju yang masih tetap melekat di bahuku, serta selalu menariknya hingga menuruni lenganku, hingga pada akhirnya Pak Bobby menggerakkan tangannya, melemparkan baju putihku yang sudah lepas dari badanku.

“Lepasskann..!! ” jeritku waktu satu tangannya mulai bergerak meremasi samping payudaraku.

Tubuhku mengelinjang hebat menahan ngilu di buah dadaku, tapi dia tidak berhenti, tangannya jadi makin keras meremas buah dadaku. Semua badanku bergetar keras waktu Pak Bobby menyelinapkan tangannya ke balik bra hitamku serta mulai kembali meremas payudaraku dengan kasar, sembari kadang-kadang menjepit serta mempermainkan puting buah dadaku dengan jarinya, sesaat mulutnya selalu menjilati leherku dengan buas.

Pak Bobby telah juga akan menarik terlepas bra yang kukenakan, waktu ketika yang berbarengan pintu depan ruangnya terbuka, serta keluar seseorang lelaki dengan muka yang terlihat kaget.

“Ada apa nih Pak Bobby..? ” serunya, sembari memandangi badanku.

“Lepaskan saya.. Pak..! Tolong saya..! Pak Bobby juga akan memperkosa saya..! ” jeritku memohon pertolongan dari orang itu.

Perasaanku sedikit lega waktu lelaki itu keluar, saya mengharapkan dia juga akan menolongku. Tapi perkiraanku nyatanya salah..

“Wah Pak.. Ada barang baru sekali lagi nih. Cantik juga..! ” seru lelaki itu sembari jalan mendekati kami, saya segera lemas mendengar kata-katanya, nyatanya lelaki ini sama bejatnya dengan Pak Bobby. AgenPokerTerbesar




“Ada pesta kecil..! Cepat Han.!! Lu pegangi dia..! Cewek ini binal banget” jawab Pak Bobby sembari tetaplah mendekap badanku yang masih tetap selalu berupaya meronta.

Sedetik lalu lelaki itu telah ada di depanku, tangannya segera meraih serta merengkuh pinggangku merapatkan badannya dengan badanku, saya betul-betul tidak bisa bergerak, tertekan oleh lelaki itu serta Pak Bobby yang ada di belakangku, lantas tangannya bergerak ke arah bra-ku, serta dengan sekali sentak, dia sukses merenggut bra itu dari badanku.

“Tidak.. Tidak..! Janganlah kerjakan..!! ” jeritku cemas.

Tangisku meledak, saya demikian ketakutan serta putus harapan sampai semua bulu kudukku merinding, serta saya makin gemetar ketakutan waktu lelaki yang nyatanya bernama Burhan itu mengambil langkah ke belakang, sedikit menjauhiku, dia diam sembari memandangi buah dadaku yang sudah terbuka, pandangannya seperti akan melahap habis payudaraku.

“Sempurna..! Besar serta padat.. ” gumamnya sembari selalu memandangi ke-2 buah dadaku yang menggantung bebas.

Kemudian dia kembali beranjak mendekatiku, mendongakkan kepalaku serta melumat bibirku, sesaat tangannya segera mencengkeram buah dadaku serta meremasnya dengan kasar. Nada tangisanku segera berhenti waktu mulutnya menciumi bibirku, kurasakan lidahnya menjulur didalam mulutku, berupaya meraih lidahku. Saya tercekat waktu tangannya bergerak ke arah selangkanganku, menyelinap ke balik rokku, saya segera tersentak kaget waktu tangannya merengkuh vaginaku. Kukumpulkan sisa-sisa tenagaku lantas dengan sekuat tenaga kudorong badan Pak Burhan.

“Tidak.! Tidak..! Bebaskan saya.. Bajingan kalian..! ” saya menjerit sembari menendang-nendangkan kakiku berupaya menghindari lelaki itu dari badanku.

“Ouh.. Ssakit..!! ” keluhku waktu Pak Bobby yang ada di belakangku kembali mendekapku dengan lebih erat. Kutengadahkan kepalaku, kutatap muka Pak Bobby, saya memohon agar dia melepaskanku.

“Tolonngg.. Hentikann Pak..!! Saya.. Mohon.. Bebaskan saya.. ” ucapku mengharap belas kasihannya.

Kondisiku waktu itu telah betul-betul berantakan, badan sisi atasku telah betul-betul telanjang, buat ke-2 payudaraku tampak menggantung serta tak akan tertutup oleh apa pun. Saya begitu takut, mereka semakin lebih bernafsu sekali lagi lihat kondisi badanku yang telah 1/2 telanjang ini, terlebih sekarang ini badanku tengah ditelikung oleh Pak Bobby dari belakang sampai tempat itu buat dadaku jadi terdorong ke depan serta automatis buah dadaku juga turut membusung. AgenPokerTerbesar

Sebagian waktu lalu Pak Bobby tiba tiba mengendorkan dekapannya pada badanku serta pada akhirnya dia melepaskanku. Saya nyaris tidak yakin kalau Pak Bobby ingin melepaskanku, walau sebenarnya waktu itu saya sangatlah putus harapan, saya sadar saya nyaris mustahil lolos dari tekanan ke-2 lelaki itu.

Tidak ingin menyia-nyiakan peluang itu, saya segera lari secepat-cepatnya ke arah pintu, tapi bebrapa sekali lagi saya kalah cepat, Pak Burhan telah menghambat di depanku serta segera menghunjamkan pukulannya ke arah perutku.

“Arghh..!! Sshh.. Ouhh.. ” saya mengeluh kesakitan.

Kupegangi perutku, saat itu juga, saya segera jatuh terduduk, nafasku tersengal-sengal menahan sakit yang tidak terkira. Belum juga hilang rasa sakitku, mereka berdua segera menyerbu ke arahku.

“Pegangi tangannya Han..!! ” seru Pak Bobby sembari mendorong badanku hingga saya jatuh terjengkang diatas lantai.

Saat itu juga Pak Burhan telah ada diatas kepalaku serta mencengkeram ke-2 tanganku, sesaat Pak Bobby ada dibawah badanku, mendekap ke-2 kakiku yang berupaya menendangnya. Dia telah seperti kemasukan setan, melepasi sepatu hak tinggiku, merobek stokingku serta mencabik cabik rok yang kukenakan serta pada akhirnya dia merenggut dengan paksa celana dalamku, melolosinya dari ke-2 kakiku serta melemparkannya ke lantai. AgenPokerTerbesar

“Lepasskann..! Lepasskan..! Tolongg.. Janganlah perkosa sayaa..! ” jeritanku semakin keras di sela-sela keputusasaan.

Saya telah tidak mampu sekali lagi menahan mereka yang kelihatannya makin bernafsu untuk memperkosaku, air mataku semakin deras mengalir membasahi ke-2 pipiku, kupejamkan mataku, bulu kudukku segera bergidik, saya tidak mampu memikirkan bila hari ini saya juga akan diperkosa oleh mereka.

“Jangann.. Ahh.. Tolongg..! ” saya menjerit histeris waktu Pak Bobby melepas pegangannya pada ke-2 kakiku.

Dia berdiri sembari melepas bajunya sendiri dengan begitu tergesa-gesa. Saya sadar, lelaki ini sebentar sekali lagi juga akan menggagahiku. Saat itu juga kurapatkan ke-2 kakiku serta kutarik ke atas sampai menutupi beberapa dadaku, sesaat ke-2 tanganku tetap masih di dekap erat oleh Pak Burhan. Tiba tiba Pak Bobby berjongkok, dia segera menarik ke-2 kakiku, merenggangkannya serta lalu memposisikan badannya diantara ke-2 pangkal pahaku.

“Jangann..!! ” keluhku lemah serta putus harapan, sembari bertahan untuk tetaplah merapatkan ke-2 kakiku, tapi tenaga Pak Bobby tambah lebih kuat di banding dengan tenagaku.

Saya terhenyak waktu Pak Bobby mulai menindihku, membuatku jadi sesak serta susah untuk bernafas, buah dadaku tertekan oleh dadanya, sesaat perutnya melekat diatas perutku.

“Arghh..!! Jangann..! Sakiitt..!! ” rintihku sembari berupaya menggeser pinggulku ke kiri serta ke kanan, waktu kurasakan kemaluannya bergesekan dengan bibir kemaluanku.

“Sakiitt..! ” saya kembali mengerang waktu kepala penisnya mulai masuk kedalam liang vaginaku.

Berbarengan dengan itu, tangan Pak Bobby bergerak, menjambak rambutku serta menariknya hingga kepalaku terdongak, lalu Pak Bobby dengan kasar melumat bibirku sembari selalu mengutamakan badannya ke arah selangkanganku. Kurasakan kesakitan yang mengagumkan didalam liang vaginaku waktu batang penisnya selalu melesak masuk menghunjam kedalam lubang kemaluanku.

“Ahh..! Jangann..! Sakiitt..! ” saya kembali menjerit dengan keras waktu batang penisnya menembus serta merobek selaput daraku. AgenPokerTerbesar 



Badanku melenting ke atas menahan sakit yang sangat begitu. Kuangkat kakiku serta kutendang-tendangkan, saya berupaya tutup ke-2 kakiku, tapi tetaplah saja batang penis itu tenggelam didalam vaginaku. Saya benar-benar tersiksa dengan kesakitan yang menimpa vaginaku. Kuhempaskan wajahku ke kiri serta ke kanan, buat beberapa wajahku tertutup oleh rambutku sendiri, mataku membeliak serta semua badanku mengejang hebat. Kukatupkan mulutku, gigiku bergemeretak menahan sakit serta ngilu, nafasku seperti tercekat di tenggorokan serta tanpa ada sadar kucengkeram keras tangan Pak Burhan yang tengah memegang ke-2 tanganku.

Saya masih tetap selalu merintih serta menangis, saya selalu berupaya menendang-nendangkan ke-2 kakiku waktu Pak Bobby menarik batang penisnya hingga tinggal kepala penisnya saja yang ada didalam liang vaginaku, lantas menghunjamkannya kembali kedalam liang rahimku. Pak Bobby telah betul-betul kesetanan, dia tidak perduli melihatku yang demikian kesakitan, dia selalu bergerak dengan keras didalam badanku, memompaku dengan kasar sampai buat badanku turut terguncang turun naik ikuti pergerakan badannya.

“Ahh.. Sshh.. Lepaskann..! ” jeritanku melemah waktu kurasakan pergerakannya semakin cepat serta kasar didalam liang kemaluanku, buat badanku semakin terguncang dengan keras, buah dadaku juga turut mengeletar.

Lalu Pak Bobby mendaratkan mulutnya di buah dadaku, menciumi serta mengulum puting payudaraku, kadang-kadang dia menggigit puting buah dadaku dengan giginya, buat saya kembali terpekik serta melenguh kesakitan. Lalu mulutnya bergerak menjilati belahan dadaku serta kembali melumat bibirku, saya cuma dapat diam serta pasrah waktu lidahnya masuk serta menari-nari didalam mulutku, kelihatannya dia begitu senang karna sudah sukses menggagahi serta merenggut keperawananku.

Perlahan dia hentikan pergerakannya memompa badanku, melesakkan kemaluannya didalam liang vaginaku serta menahannya disana sembari tetaplah memelukku dengan erat. Kemudian dia turunkan mulutnya ke sekitaran leher serta pundakku, menjilatinya serta lalu menyedot leherku dengan keras, buat saya melenguh kesakitan. Cukup lama Pak Bobby menahan penisnya didalam liang kemaluanku, serta saya bisa rasakan kemaluannya berdenyut dengan keras, denyutannya menggetarkan semua dinding liang vaginaku, lantas dia kembali bergerak memompa diriku, memperkosaku perlahan pelan, lantas cepat serta kasar, demikian berulang ulang. Kelihatannya Pak Bobby begitu nikmati pemerkosaannya pada diriku. AgenPokerTerbesar

Saya meringis sembari tetaplah pejamkan ke-2 mataku, tiap-tiap pergerakan serta hunjaman penisnya merasa begitu menyiksa serta menyakiti semua badanku, hingga pada akhirnya kurasakan mulutnya semakin keras menyedot leherku serta mulai menggigitnya, saya menjerit kesakitan, tapi tangannya jadi menjambak serta meremas rambutku. Badannya semakin rapat menyatu dengan badanku, dadanya semakin keras menekan buah dadaku, membuatku semakin susah bernafas, lantas dia mengatupkan ke-2 kakiku serta menahannya dengan kakinya sembari selalu memompa badanku, kemaluannya bergerak semakin cepat didalam vaginaku, lalu dia merengkuh badanku dengan kuat hingga betul-betul menyatu dengan badannya.

Saya sadar Pak Bobby juga akan berejakulasi didalam badanku, mendadak saya jadi demikian cemas serta ketakutan, saya tidak ingin hamil karna pemerkosaan ini, fikiranku jadi demikian kalut waktu kurasakan batang kemaluannya semakin berdenyut-denyut tidak teratasi didalam liang rahimku.

“Jangann..! Janganlah.. Didalam..! Lepasskan..!! ” jeritku histeris waktu Pak Bobby menghentakkan penisnya sekian kali sebelumnya pada akhirnya dia membenamkanya didalam liang kemaluanku.

Semua badannya menegang serta dia mendengus keras, berbarengan dengan itu saya meraskan cairan hangat menyemprot serta membasahi liang rahimku, Pak Bobby sudah orgasme, menyemburkan sperma untuk sperma kedalam vaginaku, buat dinding vaginaku yang lecet semakin merasa perih.

Saya meraung keras, tangisanku kembali meledak, kutahan nafasku serta kukejangkan semua otot-otot perutku, berupaya mendorong cairan spermanya supaya keluar dari liang vaginaku, hingga pada akhirnya saya menyerah. Berbarengan dengan itu badan Pak Bobby jatuh terbaring lemas diatas badanku sesudah semua cairan spermanya isi serta membanjiri liang rahimku.

Mataku memandang kosong serta hampa, menerawang langit-langit ruang itu. Air mataku masih tetap mengalir, fikiranku kacau, saya tidak paham sekali lagi apa yang perlu kuperbuat sesudah peristiwa ini, kesucianku sudah terenggut, ke-2 bajingan ini sudah merenggut kegadisan serta masa depanku, tapi yang lebih menakutkanku, bagaimana bila kelak saya hamil..! Saya kembali terisak meratapi penderitaanku. AgenPokerTerbesar

Tapi rupanya penderitaanku belum juga selesai.
Pak Bobby bergerak bangun, melepas himpitannya dari badanku, saya kembali merintih, menahan perih waktu batang kemaluannya tertarik keluar dari liang kemaluanku. Kuangkat kepalaku, kulihat ada bercak darah bercampur dengan cairan putih di sekitaran pangkal pahaku. Saya menangis, pandanganku nanar, kutatap Pak Bobby yang tengah jalan menjauhiku dengan pandangan penuh dendam serta amarah.

Semua badanku merasa begitu lemah, kucoba untuk bangun, tapi Pak Burhan telah ada di sampingku, dia menggerakan tangannya, menggulingkan badanku serta mulai menggumuli badanku yang menelungkup, saya diam tidak bergerak waktu Pak Burhan menciumi semua punggungku, tidak lama kemudian dia bergerak ke arah belakang badanku, merengkuh pinggangku serta menariknya ke belakang. Saya terhenyak, badanku terbawa ke belakang, lantas Pak Burhan mengangkat pinggulku ke atas, buat tempatku jadi 1/2 merangkak, kutopang badanku dengan ke-2 tangan serta lututku, kepalaku menunduk lemas, rambut panjangku tergerai menutupi semua wajahku, kepanikan kembali melandaku waktu kurasakan batang penisnya melekat serta bergesekan dengan bibir vaginaku.

“Linda..! Anda memang sungguh-sungguh cantik serta seksi.. ” gumam Pak Burhan sembari tangannya meremasi pantatku, sesaat batang penisnya selalu menggesek-gesek di bibir vaginaku.

“Ahh.! Sakiitt..! Sudahh.. Telah..! Hentikann..!! jeritku menahan sakit waktu kemaluannya mulai melesak masuk kedalam liang vaginaku.

Kuangkat punggung serta ke-2 lututku, hindari hunjaman batang penisnya, tapi Pak Burhan selalu menahan badanku, memaksaku untuk tetaplah membungkuk. Semua otot di punggungku menegang, tanganku mengepal keras, saya betul-betul tidak kuasa menahan perih waktu penisnya selalu melesak masuk, menggesek dinding vaginaku yang masih tetap luka serta lecet karena pemerkosaan pertama barusan, kugigit bibirku sendiri waktu Pak Burhan mulai bergerak memompa badanku.

“Lepasskan..! Telah..! Hentikaann..!! ” jeritku putus harapan.

Nafasku kembali tersengal sengal, tapi Pak Burhan selalu memompaku dengan kasar sembari tangannya meremasi pantatku, kadang-kadang tangannya merengkuh pinggulku, menahan badanku yang berupaya merangkak menjauhi badannya, semua badanku kembali terguncang, terombang ambing oleh pergerakannya yang tengah memompaku. AgenPokerTerbesar



Tiba tiba kurasakan wajahku terangkat, kubuka mataku serta kulihat Pak Bobby berjongkok di depanku, mencapai daguku serta mengangkatnya, Pak Bobby tersenyum menatapku dengan muka penuh kemenangan, memandang buah dadaku yang menggantung serta menggeletar, meremasnya dengan kasar, lantas Pak Bobby mendekatkan berwajah, menyibakkan rambutku yang tergerai, tidak lama kemudian, mulutnya kembali melumat bibirku, mataku terpejam, air mataku kembali meleleh waktu mulutnya dengan rakus menciumi bibirku.

“Ahh..!! ” saya terpekik perlahan waktu Pak Burhan menyentakkan badannya serta menekanku dengan kuat.

Batang penisnya merasa berdenyut keras didalam lubang kemaluanku, lantas kurasakan cairan hangat kembali menyembur didalam liang rahimku, saya menyerah, saya telah tidak miliki kemampuan sekali lagi untuk melawan, kubiarkan saja Pak Burhan menyemburkan serta isi liang kemaluanku dengan cairan spermanya.

“Periihh..!! ” rintihku perlahan.

Pak burhan masih tetap pernah menghunjamkan kemaluannya sekian kali sekali lagi kedalam liang vaginaku, menggunakan sisa sisa ejakulasinya didalam liang rahimku sebelumnya pada akhirnya dia menariknya keluar melalui bibir vaginaku yang makin merasa perih.

Sedetik lalu satu kepalan tangan mendarat di wajahku. Saya terlempar ke samping, pandanganku berkunang kunang, lantas gelap. Saya jatuh pingsan. Waktu siuman saya dapatkan bebrapa photo telanjangku berantakan di samping badanku dengan satu pesan..

“Pastikan..! Cuma Kita Bertiga yang Tahu..!! ”

Agen Poker Terbesar - Ngentot Dengan Bu Dosen Dan Pembantunya

Agen Poker Terbesar - Ngentot Dengan Bu Dosen Dan Pembantunya

Kenangan indah bersama dosen dan pembantunya tiba-tiba terbersit, Sebatang pensil dimeja tiba-tiba menggerakkan tanganku untuk menuliskan Cerita Seks disini. Ku tulis kata-demi kata hingga aku merangakai keseluruhan cerita seks mengenai pengalamanku ngentot dengan ibu dosenku. Ku peluk buku itu setelah selesai mencoret-coret lembaran putihnya,ku isikan cerita ngentotku bersama dosenku.Ku buka laptop ku tulis kembali dan kusajikan di semoga terhibur dan inilah kisahnya. AgenPokerTerbesar



pada waktu ujian tengah semester di warnai rintikan hujan disepanjang jalan menemaniku menuju ketempat itu, saya dipanggil ke rumah dosen wanita yang masih agak muda, sekitar 26 tahun. body asyik di pandang mata,lurus sebahu rambutnya. Ia juga lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Dipanggil ke rumahnya karena saya diminta untuk mengurus keperluan dia, karena dia akan ke luar kota. Malam harinya saya pun ke rumahnya sekitar jam 7 malam. Saat itu rumahnya hanya ada pembantu (yang juga masih muda dan cantik). Suaminya ketika itu belum pulang dari rapat di puncak.Otomatis kondisi rumah lagi sepi,hanya wanita-wanita tok penghuninya.

Saat saya membuka pintu rumahnya, saya agak terbelalak karena dia memakai gaun tidur yang tipis, sehingga terlihat payudara yang menyumbul keluar. Saat saya perhatikan, dia ternyata tidak memakai BH. Terlihat saat itu buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya juga terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 36B.

Sewaktu saya sedang memperhatikan Dosen saya itu, saya kepergok oleh pembantunya yang ternyata dari tadi memperhatikan saya. Sesaat saya jadi gugup, tetapi kemudian pembantu itu malah mengedipkan matanya pada saya, dan selanjutnya ia memberikan minuman pada saya. Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi terlihat (karena pakaiannya agak pendek), dan sama seperti dosen saya ukurannya juga besar. AgenPokerTerbesar



Kemudian dosen saya yang sudah duduk di depan saya berkata, (mungkin karena saya melihat belahan dada pembantu itu) “Kamu pingin ya “nyusu” sama buah dada yang sintal..?”
Saya pun tergagap dan menjawab, “Ah… enggak kok Bu..!”
Lalu dia bilang, “Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.”
Mungkin karena ia saya anggap bercanda, saya bilang saja, “Oh.., boleh juga tuh Bu..!”

Tanpa diduga, ia pun mengajak saya masuk ke ruang kerjanya.
Saat kami masuk, ia berkata, “Andre, tolong liatin ada apaan sih nih di punggung Ibu..!”
Kemudian saya menurut saja, saya lihat punggungnya. Karena tidak ada apa-apa, saya bilang, “Nggak ada apa-apa kok Bu..!”
Tetapi tanpa disangka, ia malah membuka semua gaun tidurnya, dengan tetap membelakangiku. Saya lihat punggungnya yang begitu mulus dan putih. Kemudian ia menarik tangan saya ke payudaranya, oh sungguh kenyal dan besar. Kemudian saya merayap ke putingnya, dan benar perkiraan saya, putingnya besar dam masih keras.

Kemudian ia membalikkan tubuhnya, ia tersenyum sambil membuka celana dalamnya. Terlihat di sekitar kemaluannya banyak ditumbuhi bulu yang lebat.
Kemudian saya berkata, “Kenapa Ibu membuka baju..?”
Ia malah berkata, “Sudah.., tenang saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, kalau perlu hingga pagi.” AgenPokerTerbesar

Karena saya ingin juga merasakan tubuhnya, saya pun tanpa basa-basi terus menciuminya dan juga buah dadanya. Saya hisap hingga ia merasa kegelian. Kemudian ia membuka pakaian saya, ia pun terbelalak saat ia melihat batang kejantanan saya.
“Oh, sangat besar dan panjang..! (karena ukuran penis saya memang besar, sekitar 17 cm dan berdiameter 3 cm)”

Dosen saya pun sudah mulai terlihat atraktif, ia mengulum penis saya hingga biji kemaluan saya.
“Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah dihisap seperti ini..!” desah saya.
Karena dipuji, ia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Saya juga meremas-remas terus buah dadanya, nikmat sekali kata dosen saya. Kemudian ia mengajak saya untuk merubah posisi dan membentuk posisi 69.

Saya terus menjilati vaginanya dan terus memasukkan jari saya.
“Ah.. Andre, aku sudah nggak kuat nih..! Cepat masukkan penismu..!” katanya.
“Baik Bu..!” jawab saya sambil mencoba memasukkan batang kemaluan saya ke liang senggamanya.

“Ah.., ternyata sempit juga ya Bu..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanya saya.
“Iya Andre, suami Ibu jarang bercinta dengan Ibu, karena itu Ibu belum punya anak, ia pun juga sebentar permainannya.” jawabnya.
Kemudian ia terus menggelinjang-gelinjang saat dimasukkannya penis saya sambil berkata, “Ohh… ohhh… besar sekali penismu, tidak masuk ke vaginaku, ya Ndre..?”
“Ah nggak kok Bu..” jawab saya sambil terus berusaha memasukkan batang keperkasaan saya.
Kemudian, untuk melonggarkan lubang vaginanya, saya pun memutar-mutar batang kemaluan saya dan juga mengocok-ngocoknya dengan harapan melonggarkan liangnya. Dan betul, lubang senggamanya mulai membuka dan batang kejantanan saya sudah masuk setengahnya.

“Ohhh… ohhh… Terus Ndre, masukkan terus, jangan ragu..!” katanya memohon.
Setelah memutar dan mengocok batang kejantanan saya, akhirnya masuk juga rudal saya semua ke dalam liang kewanitaannya.
“Oohh pssfff… aha hhah.. ah…” desahnya yang diikuti dengan teriakannya, “Oh my good..! Ohhh..!” AgenPokerTerbesar



Saya pun mulai mengocok batang kemaluan saya keluar masuk. Tidak sampai semenit kemudian, dosen saya sudah mengeluarkan cairan vaginanya.
“Oh Andre, Ibu keluar…” terasa hangat dan kental sekali cairan itu.
Cairan itu juga memudahkan saya untuk terus memaju-mundurkan batang keperkasaan saya. Karena cairan yang dikeluarkan terlalu banyak, terdengar bunyi, “Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras. Karena saya melakukannya sambil menghadap ke arah pintu, sehingga terdengar sampai ke luar ruang kerjanya.

Saat itu saya sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu itu sedang meremas-remas payudaranya sendiri (mungkin karena bernafsu melihat permainan kami). Oh, betapa bahagianya saya sambil terus mengocok batang keperkasaan saya maju mundur di liang vagina dosen saya. Saya juga melihat tontonan gratis ulah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan saya baru kali ini melihat wanita masturbasi.

Setelah 15 menit bermain dengan posisi saya berada di atasnya, kemudian saya menyuruh dosen saya pindah ke atas saya sekarang. Ia pun terlihat agresif dengan posisi seperti itu.
“Aha.. ha.. ha…” ia berkata seperti sedang bermain rodeo di atas tubuh saya.
15 menit kemudian ia ternyata orgasme yang kedua kalinya.
“Oh, cepat sekali dia orgasme, padahal aku belum sekalipun orgasme.” batin saya.

Kemudian setelah orgasmenya yang kedua, kami berganti posisi kembali. Ia di atas meja, sedangkan saya berdiri di depannya. Saya terus bermain lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.

“Oh.. oh.. Andre, pelan-pelan Ndre..!” katanya.
Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukan batang kemaluan suaminya hingga sedalam ini. 15 menit kemudian ia ternyata mengalami orgasme yang ketiga kalinya.
“Ah Andre, aku keluar, ah… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya sambil memuncratkan kembali cairan kemaluannya yang banyak itu. AgenPokerTerbesar

Setelah itu ia mengajak saya ke bath-tub di kamar mandinya. Ia berharap agar di bath-tub itu saya dapat orgasme, karena ia kelihatannya tidak sanggup lagi membalas permainan yang saya berikan. Di bath-tub yang diisi setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi untuk mengusap-usap badan kami. Karena dosen saya sangat senang diusap buah dadanya, ia terlihat terus-terusan bergelinjang. Ia membalasnya dengan meremas-remas buah kemaluan saya menggunakan sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila buah zakar diremas-remas dengan sabun).

Setelah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yang keempat bagi dosen saya dan yang pertama bagi saya.
“Oh Andre, aku mau keluar lagi..!” katanya.
Setelah terasa penuh di ujung kepala penis saya, kemudian saya keluarkan batang kejantanan saya dan kemudian mengeluarkan cairan lahar panas itu di atas buah dadanya sambil mengusap-usap lembut.

“Oh Andre, engkau sungguh kuat dan partner bercinta yang dahsyat, engkau tidak cepat orgasme, sehingga aku dapat orgasme berkali-kali. ini pertama kalinya bagiku Andre. Suamiku biasanya hanya dapat membuatku orgasme sekali saja, kadang-kadang tidak sama sekali.” ujar dosen saya.
Kemudian karena kekelalahan, ia terkulai lemas di bath-tub tersebut, dan saya keluar ruang kerjanya masih dalam keadaan bugil mencoba mengambil pakaian saya yang berserakan di sana.

Di luar ruang kerjanya, saya lihat pembantu dosen saya tergeletak di lantai depan pintu ruangan itu sambil memasukkan jari-jarinya ke dalam vaginanya. Karena melihat tubuh pembantu itu yang juga montok dan putih bersih, saya mulai membayangkan bila saya dapat bersetubuh dengannya. Yang menarik dari tubuhnya adalah karena buah dadanya yang besar, sekitar 36D. Akhirnya saya pikir, biarlah saya main lagi di ronde kedua bersama pembantunya. Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah setelah melihat permainan saya dengan majikannya.



Saya langsung menindih tubuhnya yang montok itu dengan sangat bernafsu. Saya mencoba melakukan perangsangan terlebih dulu ke bagian sensitifnya. Saya mencium dan menjilat seluruh permukaan buah dadanya dan turun hingga ke bibir kemaluannya yang ditumbuhi hutan lebat itu.

Tidak berapa lama kemudian, kami pun sudah mulai saling memasukkan alat kelamin kami. Kami bermain sekitar 30 menit, dan tampaknya pembantu ini lebih kuat dari majikannya. Terbukti saat kami sudah 30 menit bermain, kami baru mengeluarkan cairan kemaluan kami masing-masing.

Oh, ternyata saya sudah bermain seks dengan dua wanita bernafsu ini selama satu setengah jam. Saya pun akhirnya pulang dengan rasa lelah yang luar biasa, karena ini adalah pertama kalinya saya merasakan bercinta dengan wanita. AgenPokerTerbesar

Agen Poker Terbesar - Aku Diperkosa Oleh 3 Wanita

Agen Poker Terbesar - Aku Diperkosa Oleh 3 Wanita

Sebenarnya aku tidak istimewa, wajahku juga tidak terlalu tampan, tinggi dan bentuk tubuhku juga biasabiasa saja. Tidak ada yang istimewa dalam diriku. Tapi entah kenapa aku banyak disukai wanita. Bahkan ada yang terangterangan mengajakku berkencan. Tapi aku tidak pernah berpikir sampai ke sana. Aku belum mau pacaran. Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas dua SMA. Padahal hampir semua temantemanku yang laki, sudah punya pacar. Bahkan sudah ada yang beberapa kali ganti pacar. Tapi aku sama sekali belum punya keinginan untuk pacaran. Walau sebenarnya banyak juga gadisgadis yang mau jadi pacarku. AgenPokerTerbesar



Waktu itu hari Minggu pagi. Iseng-iseng aku berjalanjalan memakai pakaian olah raga. Padahal aku paling malas berolah raga. Tapi entah kenapa, hari itu aku pakai baju olah raga, bahkan pakai sepatu juga. Dari rumahku aku sengaja berjalan kaki. Sesekali berlari kecil mengikuti orangorang yang ternyata cukup banyak juga yang memanfaatkan minggu pagi untuk berolah raga atau hanya sekedar berjalanjalan menghirup udara yang masih bersih.

Tidak terasa sudah cukup jauh juga meninggalkan rumah. Dan kakiku sudah mulai terasa pegal. Aku duduk beristirahat di bangku taman, memandangi orangorang yang masih juga berolah raga dengan segala macam tingkahnya. Tidak sedikit anakanak yang bermain dengan gembira.

Belum lama aku duduk beristirahat, datang seorang gadis yang langsung saja duduk di sebelahku. Hanya sedikit saja aku melirik, cukup cantik juga wajahnya. Dia mengenakan baju kaos yang ketat tanpa lengan, dengan potongan leher yang lebar dan rendah, sehingga memperlihatkan seluruh bahu serta sebagian punggung dan dadanya yang menonjol dalam ukuran cukup besar. Kulitnya putih dan bersih celana pendek yang dikenakan membuat pahanya yang putih dan padat jadi terbuka. Cukup leluasa untuk memandangnya. Aku langsung berpurapura memandang jauh ke depan, ketika dia tibatiba saja berpaling dan menatapku.

Lagi ada yang ditunggu?, tegurnya tibatiba.
Aku terkejut, tidak menyangka kalau gadis ini menegurku. Cepatcepat aku menjawab dengan agak gelagapan juga. Karena tidak menduga kalau dia akan menyapaku.
Tidak.., Eh, kamu sendiri..?, aku balik bertanya.
Sama, aku juga sendirian, jawabnya singkat. AgenPokerTerbesar

Aku berpaling dan menatap wajahnya yang segar dan agak kemerahan. Gadis ini bukan hanya memiliki wajah yang cukup cantik tapi juga punya bentuk tubuh yang bisa membuat mata lelaki tidak berkedip memandangnya. Apalagi pinggulnya yang bulat dan padat berisi. Bentuk kakinya juga indah. Entah kenapa aku jadi tertarik memperhatikannya. Padahal biasanya aku tidak pernah memperhatikan wanita sampai sejauh itu.
Jalanjalan yuk.., ajaknya tibatiba sambil bangkit berdiri.
Kemana?, tanyaku ikut berdiri.
Kemana saja, dari pada bengong di sini, sahutnya.

Tanpa menunggu jawaban lagi, dia langsung mengayunkan kakinya dengan gerakan yang indah dan gemulai. Bergegas aku mengikuti dan mensejajarkan ayunan langkah kaki di samping sebelah kirinya. Beberapa saat tidak ada yang bicara. Namun tiba-tiba saja aku jadi tersentak kaget, karena tanpa diduga sama sekali, gadis itu menggandeng tanganku. Bahkan sikapnya begitu mesra sekali. Padahal baru beberapa detik bertemu. Dan akujuga belum kenal namanya.

Dadaku seketika jadi berdebar menggemuruh tidak menentu. Kulihat tangannya begitu halus dan lembut sekali. Dia bukan hanya menggandeng tanganku, tapi malah mengge1ayutinya. Bahkan sesekali merebahkan kepalanya dibahuku yang cukup tegap.
Eh, nama kamu siapa..?, tanyanya, memulai pembicaraan lebih dulu.
Angga, sahutku.
Akh.., kayak nama perempuan, celetuknya. Aku hanya tersenyum saja sedikit.
Kalau aku sih biasa dipanggil Ria, katanya langsung memperkenalkan diri sendiri. Padahal aku tidak memintanya.
Nama kamu bagus, aku memuji hanya sekedar berbasabasi saja.
Eh, boleh nggak aku panggil kamu Mas Angga?, Soalnya kamu pasti lebih tua dariku,? katanya meminta.

Aku hanya tersenyum saja. Memang kalau tidak pakai seragam Sekolah, aku kelihatan jauh lebih dewasa. Padahal umurku saja baru tujuh belas lewat beberapa bulan. Dan aku memperkirakan kalau gadis ini pasti seorang mahasiswi, atau karyawati yang sedang mengisi hari libur dengan berolah raga pagi. Atau hanya sekedar berjalanjalan sambil mencari kenalan baru.
Eh, bubur ayam disana nikmat lho. Mau nggak..?, ujarnya menawarkan, sambil menunjuk gerobak tukang bubur ayam.
Boleh, sahutku. AgenPokerTerbesar


Kami langsung menikmati bubur ayam yang memang rasanya nikmat sekali. Apa lagi perutku memang lagi lapar. Sambil makan, Ria banyak bercerita. Sikapnya begitu riang sekali, membuatku jadi senang dan seperti sudah lama mengenalnya. Ria memang pandai membuat suasana jadi akrab.

Selesai makan bubur ayam, aku dan gadis itu kembali berjalanjalan. Sementara matahari sudah naik cukup tinggi. Sudah tidak enak lagi berjalan di bawah siraman teriknya mentari. Aku bermaksud mau pulang. Tanpa diduga sama sekali, justru Ria yang mengajak pulang lebih dulu.
Mobilku di parkir disana.., katanya sambil menunjuk deretan mobilmobil yang cukup banyak terparkir.
Kamu bawa mobil..?, tanyaku heran.
Iya. Soalnya rumahku kan cukup jauh. Malas kalau naik kendaraan umum, katanya beralasan.
Kamu sendiri..?
Aku tidak menjawab dan hanya mengangkat bahu saja.
Ikut aku yuk.., ajaknya langsung.

Belum juga aku menjawab, Ria sudah menarik tanganku dan menggandeng aku menuju ke mobilnya. Sebuah mobil starlet warna biru muda masih mulus, dan tampaknya masih cukup baru. Ria malah meminta aku yang mengemudi. Untungnya aku sering pinjam mobil Papa, jadi tidak canggung lagi membawa mobil. Ria langsung menyebutkan alamat rumahnya. Dan tanpa banyak tanya lagi, aku langsung mengantarkan gadis itu sampai ke rumahnya yang berada di lingkungan komplek perumahan elite. sebenarnya aku mau langsung pulang. Tapi Ria menahan dan memaksaku untuk singgah. AgenPokerTerbesar

Ayo.., Sambil menarik tanganku, Ria memaksa dan membawaku masuk ke dalam rumahnya. Bahkan dia langsung menarikku ke lantai atas. Aku jadi heran juga dengan sikapnya yang begitu berani membawa lakilaki yang baru dikenalnya ke dalam kamar.
Tunggu sebentar ya.., kata Ria setelah membawaku ke dalam sebuah kamar.

Dan aku yakin kalau ini pasti kamar Ria. Sementara gadis itu meninggalkanku seorang diri, entah ke mana perginya. Tapi tidak lama dia sudah datang lagi. Dia tidak sendiri, tapi bersama dua orang gadis lain yang sebaya dengannya. Dan gadisgadis itu juga memiliki wajah cantik serta tubuh yang ramping, padat dan berisi.

Aku jadi tertegun, karena mereka langsung saja menyeretku ke pembaringan. Bahkan salah seorang langsung mengikat tanganku hingga terbaring menelentang di ranjang. Kedua kakiku juga direntangkan dan diikat dengan tali kulit yang kuat. Aku benarbenar terkejut, tapi tidak bisa berbuat apaapa. Karena kejadiannya begitu cepat dan tibatiba sekali, hingga aku tidak sempat lagi menyadari.

Aku dulu.., Aku kan yang menemukan dan membawanya ke sini, kata Ria tibatiba sambil melepaskan baju kaosnya.

Kedua bola mataku jadi terbeliak lebar. Ria bukan hanya menanggalkan bajunya, tapi dia melucuti seluruh penutup tubuhnya. Sekujur tubuhku jadi menggigil, dadaku berdebar, dan kedua bola mataku jadi membelalak lebar saat Ria mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya satu persatu sampai polos sama sekali.. Akhh tubuhnya luar biasa bagusnya.. baru kali ini aku melihat payudara seorang gadis secara dekat, payudaranya besar dan padat.

Bentuk pinggulnya ramping dan membentuk bagai gitar yang siap dipetik, Bulubulu vaginanya tumbuh lebat di sekitar kemaluannya. Sesaat kemudian Ria menghampiriku, dan merenggut semua pakaian yang menutupi tubuhku, hingga aku henarbenar polos dalam keadaan tidak berdaya. Bukan hanya Ria yang mendekatiku, tapi kedua gadis lainnya juga ikut mendekati sambil menanggalkan penutup tubuhnya.
Eh, apaapaan ini? Apa mau kalian..?, aku membentak kaget. AgenPokerTerbesar

Tapi tidak ada yang menjawab. Ria sudah menciumi wajah serta leherku dengan hembusan napasnya yang keras dan memburu. Aku menggelinjang dan berusaha meronta. Tapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga terentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. Sementara itu bukan hanya Ria saja yang menciumi wajah dan sekujur tubuhku, tapi kedua gadis lainnya juga melakukan hal yang sama.

Sekujur tubuhku jadi menggeletar hebat Seperti tersengat listrik, ketika merasakan jarijari tangan Ria yang lentik dan halus menyambar dan langsung meremasremas bagian batang penisku. Seketika itu juga batang penisku tibatiba menggeliatgeliat dan mengeras secara sempurna, aku tidak mampu melawan rasa kenikmatan yang kurasakan akibat penisku di kocok-kocok dengan bergairah oleh Ria. Aku hanya bisa merasakan seluruh batangan penisku berdenyutdenyut nikmat.

Aku benarbenar kewalahan dikeroyok tiga orang gadis yang sudah seperti kerasukan setan. Gairahku memang terangsang seketika itu juga. Tapi aku juga ketakutan setengah mati. Berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Aku ingin meronta dan mencoba melepaskan diri, tapi aku juga merasakan suatu kenikmatan yang biasanya hanya ada di dalam hayalan dan mimpimimpiku. AgenPokerTerbesar



Aku benar-benar tidak berdaya ketika Ria duduk di atas perutku, dan menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang padat. Sementara dua orang gadis lainnya yang kutahu bernama Rika dan Sari terus menerus menciumi wajah, leher dan sekujur tubuhku. Bahkan mereka melakukan sesuatu yang hampir saja membuatku tidak percaya, kalau tidak menyaksikan dengan mata kepala sendiri.

Saat itu juga aku langsung menyadari kalau gadisgadis ini bukan hanya menderita penyakit hiperseks, tapi juga biseks. Mereka bisa melakukan dan mencapai kepuasan dengan lawan jenisnya, dan juga dengan sejenisnya. Bahkan mereka juga menggunakan alatalat untuk mencapai kepuasan seksual. Aku jadi ngeri dan takut membayangkannya.

Sementara itu Ria semakin asyik menggerakgerakkan tubuhnya di atas tubuhku. Meskipun ada rasa takut dalam diriku, tetapi aku benarbenar merasakan kenikmatan yang amat sangat, baru kali ini penisku merasakan kelembutan dan hangatnya lubang vagina seorang gadis, lembut, rapat dan sedikit basah, Riapun merasakan kenikmatan yang sama, bahkan sesekali aku mendengar dia merintih tertahan. Ria terus menggenjot tubuhnya dengan gerakangerakan yang luar biasa cepatnya membuatku benarbenar tidak kuasa lagi menerima kenikmatan bertubitubi aku berteriak tertahan. AgenPokerTerbesar

Ria yang mendengarkan teriakanku ini tibatiba mencabut vaginanya dan secara cepat tangannya meraih dan menggenggam batang penisku dan melakukan gerakangerakan mengocok yang cepat, hingga tidak lebih dari beberapa detik kemudian aku merasakan puncak kenikmatan yang luar biasa berbarengan dengan spermaku yang menyemprot dengan derasnya. Ria terus mengocokngocok penisku sampai spermaku habis dan tidak bisa menyemprot lagi tubuhku merasa ngilu dan mengejang.

Tetapi Ria rupanya tidak berhenti sampai disitu, kemudian dengan cepat dia dibantu dengan kedua temannya menyedot seluruh spermaku yang bertebaran sampai bersih dan memulai kembali menggenggam batang penisku eraterat dengan genggaman tangannya sambil mulutnya juga tidak lepas mengulum kepala penisku. Perlakuannya ini membuat penisku yang biasanya setelah orgasme menjadi lemas kini menjadi dipaksa untuk tetap keras dan upaya Ria sekarang benarbenar berhasil. Penisku tetap dalam keadaan keras bahkan semakin sempurna dan Ria kembali memasukkan batangan penisku ke dalam vaginanya kembali dan dengan cepatnya Ria menggenjot kembali vaginanya yang sudah berisikan batangan penisku.

Aku merasakan agak lain pada permainan yang kedua ini. Penisku terasa lebih kokoh, stabil dan lebih mampu meredam kenikmatan yang kudapat. Tidak lebih dari sepuluh menit Ria memperkosaku, tibatiba dia menjerit dengan tertahan dan Ria tiba-tiba menghentikan genjotannya, matanya terpejam menahan sesuatu, aku bisa merasakan vagina Ria berdenyutdenyut dan menyedotnyedot penisku, hingga akhirnya Ria melepaskan teriakannya saat ia merasakan puncak kenikmatannya. Aku merasakan vagina Ria tibatiba lebih merapat dan memanas, dan aku merasakan kepala penisku seperti tersiram cairan hangat yang keluar dari vagina Ria. Saat Ria mencabut vaginanya kulihat cairan hangat mengalir dengan lumayan banyak di batangan penisku..

Setelah Ria Baru saja mendapatkan orgasme, Ria menggelimpang di sebelah tubuhku. Setelah mencapai kepuasan yang diinginkannya, melihat itu Sari langsung menggantikan posisinya. Gadis ini tidak kalah liarnya. Bahkan jauh lebih buas lagi daripada Ria. Membuat batanganku menjadi sedikit sakit dan nyeri. Hanya dalam tidak sampai satu jam, aku digilir tiga orang gadis liar. Mereka bergelinjang kenikmatan dengan dalam keadaan tubuh polos di sekitarku, setelah masingmasing mencapai kepuasan yang diinginkannya. AgenPokerTerbesar

Sementara aku hanya bisa merenung tanpa dapat berbuat apaapa. Bagaimana mungkm aku bisa melakukan sesuatu dengan kedua tangan dan kaki terikat seperti ini..?

Aku hanya bisa berharap mereka cepatcepat melepaskan aku sehingga aku bisa pulang dan melupakan semuanya. Tapi harapanku hanya tinggal anganangan belaka. Mereka tidak melepaskanku, hanya menutupi tubuhku dengan selimut. Aku malah ditinggal seorang diri di dalam kamar ini, masih dalam keadaan telentang dengan tangan dan kaki terikat tali kulit. Aku sudah berusaha untuk melepaskan diri. Tapi justru membuat pergelangan tangan dan kakiku jadi sakit. Aku hanya bisa mengeluh dan berharap gadisgadis itu akan melepaskanku.

Sungguh aku tidak menyangka sama sekali. Ternyata ketiga gadis itli tidak mau melepaskanku. Bahkan mereka mengurung dan menyekapku di dalam kamar ini. Setiap saat mereka datang dan memuaskan nafsu birahinya dengan cara memaksa. Bahkan mereka menggunakan obatobatan untuk merangsang gairahku. Sehingga aku sering kali tidak menyadari apa yang telah kulakukan pada ketiga gadis itu. Dalam pengaruh obat perangsang, mereka melepaskan tangan dan kakiku. Tapi setelah mereka mencapai kepuasan, kembali mengikatku di ranjang ini. Sehingga aku tidak bisa meninggalkan ranjang dan kamar ini.

Dan secara bergantian mereka mengurus makanku. Mereka memandikanku juga di ranjang ini dengan menggunakan handuk basah, sehingga tubuhku tetap bersih. Meskipun mereka merawat dan memperhatikanku dengan baik, tapi dalam keadaan terbelenggu seperti ini siapa yang suka? Berulang kali aku meminta untuk dilepaskan. Tapi mereka tidak pernah menggubris permintaanku itu. Bahkan mereka mengancam akan membunuhku kalau berani berbuat macammacam. Aku membayangkan kalau orang tua dan saudarasaudara serta semua temanku pasti kebingungan mencariku.

Karena sudah tiga hari aku tidak pulang akibat disekap gadisgadis binal dan liar ini. Meskipun mereka selalu memberiku makanan yang lezat dan bergizi, tapi hanya dalam waktu tiga hari saja tubuhku sudah mulai kelihatan kurus. Dan aku sama sekali tidak punya tenaga lagi. Bahkan aku sudah pasrah. Setiap saat mereka selalu memaksaku menelan obat perangsang agar aku tetap bergairah dan bisa melayani nafsu birahinya. Aku benarbenar tersiksa. Bukan hanya fisik, tapi juga batinku benarbenar tersiksa. Dan aku sama sekali tidak berdaya untuk melepaskan diri dari cengkeraman gadisgadis binal itu. AgenPokerTerbesar

Tapi sungguh aneh. Setelah lima hari terkurung dan tersiksa di dalam kamar ini, aku tidak lagi melihat mereka datang. Bahkan sehari semalam mereka tidak kelihatan. Aku benarbenar ditinggal sendirian di dalam kamar ini dalam keadaan terikat dan tidak berdaya. Sementara perutku ini terus menerus menagih karena belum diisi makanan. Aku benarbenar tersiksa lahir dan batin.

Namun keesokan harinya, pintu kamar terbuka. Aku terkejut, karena yang datang bukan Ria, Santi atau Rika Tapi seorang lelaki tua, bertubuh kurus. Dia langsung menghampiriku dan membuka ikatan di tangan dan kaki. Saat itu aku sudah benarbenar lemah, sehingga tidak mampu lagi untuk bergerak. Dan orang tua ini memintaku untuk tetap berbaring. Bahkan dia memberikan satu stel pakaian, dan membantuku mengenakannya.
Tunggu sebentar, Bapak mau ambilkan makanan, katanya sambil berlalu meninggalkan kamar ini.

Dan memang tidak lama kemudian dia sudah kembali lagi dengan membawa sepiring nasi dengan lauk pauknya yang mengundang selera. Selama dua hari tidak makan, membuat nafsu makanku jadi tinggi sekali. Sebentar saja sepiring nasi itu sudah habis berpindah ke dalam perut. Bahkan satu teko air juga kuhabiskan. Tubuhku mulai terasa segar. Dan tenagaku berangsur pulih.
Bapak ini siapa?, tanyaku
Saya pengurus rumah ini, sahutnya.
Lalu, ketiga gadis itu.., tanyaku lagi.
hh.., Mereka memang anakanak nakal. Maafkan mereka, Nak.., katanya dengan nada sedih.
Bapak kenal dengan mereka?, tanyaku.
Bukannya kenal lagi. Saya yang mengurus mereka sejak kecil. Tapi saya tidak menyangka sama sekali kalau mereka akan jadi binal seperti itu. Tapi untunglah, orang tua mereka telah membawanya pergi dari sini. Mudahmudahan saja kejadian seperti ini tidak terulang lagi, katanya menuturkan dengan mimik wajah yang sedih. AgenPokerTerbesar



Aku juga tidak bisa bilang apaapa lagi. Setelah merasa tenagaku kembali pulih, aku minta diri untuk pulang. Dan orang tua itu mengantarku sampai di depan pintu. Kebetulan sekali ada taksi yang lewat. Aku langsung mencegat dan meminta supir taksi mengantarku pulang ke rumahku. Di dalam perjalanan pulang, aku mencoba merenungi semua yang baru saja terjadi.

Aku benarbenar tidak mengerti, dan hampir tidak percaya. Seakanakan semua yang terjadi hanya mimpi belaka. Memang aku selalu menganggap semua itu hanya mimpi buruk. Dan aku tidak berharap bisa terulang lagi. Bahkan aku berharap kejadian itu tidak sampai menimpa orang lain. Aku selalu berdoa semoga ketiga gadis itu menyadari kesalahannya dan mau bertobat. Karena yang mereka lakukan itu merupakan suatu kesalahan besar dan perbuatan hina yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Agen Poker Terbesar - Anak Majikan Dan Pembantunya

Agen Poker Terbesar - Anak Majikan Dan Pembantunya

Lima bulan sudah aku bekerja sebagai seorang pembantu rumahtangga di keluarga Pak Umar. Aku memang bukan seorang yang makan ilmu bertumpuk, hanya lulusan SD saja di kampungku. Tetapi karena niatku untuk bekerja memang sudah tidak bisa ditahan lagi, akhirnya aku pergi ke kota jakarta, dan beruntung bisa memperoleh majikan yang baik dan bisa memperhatikan kesejahteraanku.



Ibu umar pernah berkata kepadaku bahwa beliau menerimaku menjadi pembantu rumahtangga dirumahnya lantaran usiaku yang relatif masih muda. Beliau tak tega melihatku luntang-lantung di kota besar ini. “Jangan-jangan kamu nanti malah dijadikan wanita panggilan oleh para calo WTS yang tidak bertanggungjawab.” Itulah yang diucapkan beliau kepadaku.

Usiaku memang masih 18 tahun dan terkadang aku sadar bahwa aku memang lumayan cantik, berbeda dengan para gadis desa di kampungku. Pantas saja jika Ibu umar berkata begitu terhadapku.

Namun akhir-akhir ini ada sesuatu yang mengganggu pikiranku, yakni tentang perlakuan anak majikanku Mas Anto terhadapku. Mas Anto adalah anak bungsu keluarga Bapak umar. Dia masih kuliah di semester 4, sedangkan kedua kakaknya telah berkeluarga. Mas Anto baik dan sopan terhadapku, hingga aku jadi aga segan bila berada di dekatnya. Sepertinya ada sesuatu yang bergetar di hatiku. Jika aku ke pasar, Mas Anto tak segan untuk mengantarkanku. Bahkan ketika naik mobil aku tidak diperbolehkan duduk di jok belakang, harus di sampingnya. Ahh.. Aku selalu jadi merasa tak Enak. Pernah suatu malam sekitar pukul 20.00, Mas anto hendak membikin mie instan di dapur, aku bergegas mengambil alih dengan alasan bahwa yang dilakukannya pada dasarnya adalah tugas dan kewajibanku untuk bisa melayani majikanku. Tetapi yang terjadi Mas Anto justru berkata kepadaku, “Nggak usah, Sarni. Biar aku saja, ngga apa-apa kok..”

“Nggak.. nggak apa-apa kok, Mas”, jawabku tersipu sembari menyalakan kompor gas.

Tiba-tiba Mas Anto menyentuh pundakku. Dengan lirih dia berucap, “Kamu sudah capek seharian bekerja, Sarni. Tidurlah, besok kamu harus bangun khan..”

Aku hanya tertunduk tanpa bisa berbuat apa-apa. Mas Anto kemudian melanjutkan memasak. Namun aku tetap termangu di sudut dapur. Hingga kembali Mas Anto menegurku.

“Sarni, kenapa belum masuk ke kamarmu. Nanti kalau kamu kecapekan dan terus sakit, yang repot kan kita juga. Sudahlah, aku bisa masak sendiri kalau hanya sekedar bikin mie seperti ini.”

Belum juga habis ingatanku saat kami berdua sedang nonton televisi di ruang tengah, sedangkan Bapak dan Ibu Umar sedang tidak berada di rumah. Entah kenapa tiba-tiba Mas Anto memandangiku dengan lembut. Pandangannya membuatku jadi salah tingkah.

“Kamu cantik, Sarni.”
Aku cuma tersipu dan berucap,
“Teman-teman Mas Anto di kampus kan lebih cantik-cantik, apalagi mereka kan orang-orang kaya dan pandai.”
“Tapi kamu lain, Sarni. Pernah tidak kamu membayangkan jika suatu saat ada anak majikan mencintai pembantu rumahtangganya sendiri?”
“Ah.. Mas Anto ini ada-ada saja. Mana ada cerita seperti itu”, jawabku.
“Kalau kenyataannya ada, bagaimana?”
“Iya.. nggak tahu deh, Mas.”

Kata-katanya itu yang hingga saat ini membuatku selalu gelisah. Apa benar yang dikatakan oleh Mas Anto bahwa ia mencintaiku? Bukankah dia anak majikanku yang tentunya orang kaya dan terhormat, sedangkan aku cuma seorang pembantu rumahtangga? Ah, pertanyaan itu selalu terngiang di benakku.

Tibalah aku memasuki bulan ke tujuh masa kerjaku. Sore ini cuaca memang sedang hujan meski tak seberapa lebat. Mobil Mas Anto memasuki garasi. Kulihat pemuda ini berlari menuju teras rumah. Aku bergegas menghampirinya dengan membawa handuk untuk menyeka tubuhnya. cerita seks 2013

“Bapak belum pulang?” tanyanya padaku.
“Belum, Mas.”
“Ibu.. pergi..?”
“Ke rumah Bude Mami, begitu ibu bilang.”

Mas Anto yang sedang duduk di sofa ruang tengah kulihat masih tak berhenti menyeka kepalanya sembari membuka bajunya yang rada basah. Aku yang telah menyiapkan segelas kopi susu panas menghampirinya. Saat aku hampir meninggalkan ruang tengah, kudengar Mas anto memanggilku. Kembali aku menghampirinya.

“Kamu tiba-tiba membikinkan aku minuman hangat, padahal aku tidak menyuruhmu kan”, ucap Mas Anto sembari bangkit dari tempat duduknya.
“Santi, aku mau bilang bahwa aku menyukaimu.”
“Maksud Mas Apa bagaimana?”

“Apa aku perlu jelaskan?” sahut Mas Anto padaku.

Tanpa sadar aku kini berhadap-hadapan dengan Mas Anto dengan jarak yang sangat dekat, bahkan bisa dikatakan terlampau dekat. Mas Anto meraih kedua tanganku untuk digenggamnya, dengan sedikit tarikan yang dilakukannya maka tubuhku telah dalam posisi sedikit terangkat merapat di tubuhnya. Sudah pasti dan otomatis pula aku semakin dapat menikmati wajah ganteng yang rada basah akibat guyuran hujan tadi. Demikian pula Mas Anto yang semakin dapat pula menikmati wajah bulatku yang dihiasi bundarnya bola mataku dan mungilnya hidungku. AgenPokerTerbesar



Kami berdua tak bisa berkata-kata lagi, hanya saling melempar pandang dengan dalam tanpa tahu rasa masing-masing dalam hati. Tiba-tiba entah karena dorongan rasa yang seperti apa dan bagaimana bibir Mas Anto menciumi setiap lekuk mukaku yang segera setelah sampai pada bagian bibirku, aku membalas pagutan ciumannya. Kurasakan tangan MasAnto merambah naik ke arah dadaku, pada bagian gumpalan dadaku tangannya meremas lembut yang membuatku tanpa sadar mendesah dan bahkan menjerit lembut. Sampai disini begitu campur aduk perasaanku, aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan takut yang entah bagaimana aku harus melawannya. Namun campuran rasa yang demikian ini segera terhapus oleh rasa nikmat yang mulai bisa menikmatinya, aku terus melayani dan membalas setiap ciuman bibirnya yang di arahkan pada bibirku berikut setiap lekuk yang ada di bagian dadaku. Aku semakin tak kuat menahan rasa, aku menggelinjang kecil menahan desakan dan gelora yang semakin memanas.

Ia mulai melepas satu demi satu kancing baju yang kukenakan, sampailah aku telanjang dada hingga buah dada yang begitu ranum menonjol dan memperlihatkan diri pada Mas Anto. Semakin saja Mas Anto memainkan bibirnya pada ujung buah dadaku, dikulumnya, diciuminya, bahkan ia menggigitnya. Golak dan getaran yang tak pernah kurasa sebelumnya, aku kini melayang, terbang, aku ingin menikmati langkah berikutnya, aku merasakan sebuah kenikmatan tanpa batas untuk saat ini.

Aku telah mencoba untuk memerangi gejolak yang meletup bak gunung yang akan memuntahkan isi kawahnya. Namun suara hujan yang kian menderas, serta situasi rumah yang hanya tinggal kami berdua, serta bisik goda yang aku tak tahu darimana datangnya, kesemua itu membuat kami berdua semakin larut dalam permainan cinta ini. Pagutan dan rabaan Mas Anto ke seluruh tubuhku, membuatku pasrah dalam rintihan kenikmatan yang kurasakan. Tangan Mas Anto mulai mereteli pakaian yang dikenakan, iapun telanjang bulat kini. Aku tak tahan lagi, segera ia menarik dengan keras celana dalam yang kukenakan. Tangannya terus saja menggerayangi sekujur tubuhku. Kemudian pada saat tertentu tangannya membimbing tanganku untuk menuju tempat yang diharapkan, dibagian bawah tubuhnya. Mas Anto dan terdengar merintih.

Buah dadaku yang mungil dan padat tak pernah lepas dari remasan tangan Mas Anto. Sementara tubuhku yang telah telentang di bawah tubuh Mas Anto menggeliat-liat seperti cacing kepanasan. Hingga lenguhan di antara kami mulai terdengar sebagai tanda permainan ini telah usai. Keringat ada di sana-sini sementara pakaian kami terlihat berserakan dimana-mana. Ruang tengah ini menjadi begitu berantakan terlebih sofa tempat kami bermain cinta denga penuh gejolak.

Ketika senja mulai datang, usailah pertempuran nafsuku dengan nafsu Mas Anto. Kami duduk di sofa, tempat kami tadi melakukan sebuah permainan cinta, dengan rasa sesal yang masing-masing berkecamuk dalam hati. “Aku tidak akan mempermainkan kamu, Sarni. Aku lakukan ini karena aku mencintai kamu. Aku sungguh-sungguh, Sarni. Kamu mau mencintaiku kan..?” Aku terdiam tak mampu menjawab sepatah katapun. AgenPokerTerbesar



Mas Anto menyeka butiran air bening di sudut mataku, lalu mencium pipiku. Seolah dia menyatakan bahwa hasrat hatinya padaku adalah kejujuran cintanya, dan akan mampu membuatku yakin akan ketulusannya. Meski aku tetap bertanya dalam sesalku, “Mungkinkah Mas Anto akan sanggup menikahiku yang hanya seorang pembantu rumahtangga?”

Sekitar pukul 19.30 malam, barulah rumah ini tak berbeda dengan waktu-waktu kemarin. Bapak dan Ibu umar seperti biasanya tengah menikmati tayangan acara televisi, dan Mas Anto mendekam di kamarnya. Yah, seolah tak ada peristiwa apa-apa yang pernah terjadi di ruang tengah itu.

Sejak permainan cinta yang penuh nafsu itu kulakukan dengan Mas Anto, waktu yang berjalanpun tak terasa telah memaksa kami untuk terus bisa mengulangi lagi nikmat dan indahnya permainan cinta tersebut. Dan yang pasti aku menjadi seorang yang harus bisa menuruti kemauan nafsu yang ada dalam diri. Tak peduli lagi siang atau malam, di sofa ataupun di dapur, asalkan keadaan rumah lagi sepi, kami selalu tenggelam hanyut dalam permainan cinta denga gejolak nafsu birahi. Selalu saja setiap kali aku membayangkan sebuah gaya dalam permainan cinta, tiba-tiba nafsuku bergejolak ingin segera saja rasanya melakukan gaya yang sedang melintas dalam benakku tersebut. Kadang aku pun melakukannya sendiri di kamar dengan membayangkan wajah Mas Anto. Bahkan ketika di rumah sedang ada Ibu umar namun tiba-tiba nafsuku bergejolak, aku masuk kamar mandi dan memberi isyarat pada Mas Anto untuk menyusulnya. Untung kamar mandi bagi pembantu di keluarga ini letaknya ada di belakang jauh dari jangkauan tuan rumah. Aku melakukannya di sana dengan penuh gejolak di bawah guyuran air mandi, dengan lumuran busa sabun di sana-sini yang rasanya membuatku semakin saja menikmati sebuah rasa tanpa batas tentang kenikmatan.

Walau setiap kali usai melakukan hal itu dengan Mas Anto, aku selalu dihantui oleh sebuah pertanyaan yang itu-itu lagi dan dengan mudah mengusik benakku: “Bagaimana jika aku hamil nanti? Bagaimana jika Mas Anto malu mengakuinya, apakah keluarga Bapak Umar mau merestui kami berdua untuk menikah sekaligus sudi menerimaku sebagai menantu? Ataukah aku bakal di usir dari rumah ini? Atau juga pasti aku disuruh untuk menggugurkan kandungan ini?” Ah.. pertanyaan ini benar-benar membuatku seolah gila dan ingin menjerit sekeras mungkin. Apalagi Mas Anto selama ini hanya berucap: “Aku mencintaimu, Sarni.” Seribu juta kalipun kata itu terlontar dari mulut Mas Anto, tidak akan berarti apa-apa jika Mas Anto tetap diam tak berterus terang dengan keluarganya atas apa yang telah terjadi dengan kami berdua.

Akhirnya terjadilah apa yang selama ini kutakutkan, bahwa aku mulai sering mual dan muntah, yah.. aku hamil! Mas Anto mulai gugup dan panik atas kejadian ini.

“Kenapa kamu bisa hamil sih?” Aku hanya diam tak menjawab.
“Bukankah aku sudah memberimu pil supaya kamu nggak hamil. Kalau begini kita yang repot juga..”
“Kenapa mesti repot Mas? Bukankah Mas Anto sudah berjanji akan menikahi Sarni?”
“Iya.. iya.. tapi tidak secepat ini Santi. Aku masih mencintaimu, dan aku pasti akan menikahimu, dan aku pasti akan menikahimu. Tetapi bukan sekarang. Aku butuh waktu yang tepat untuk bicara dengan Bapak dan Ibu bahwa aku mencintaimu..”

Yah.. setiap kali aku mengeluh soal perutku yang kian bertambah usianya dari hari ke hari dan berganti dengan minggu, Mas Anto selalu kebingungan sendiri dan tak pernah mendapatkan jalan keluar. Aku jadi semakin terpojok oleh kondisi dalam rahim yang tentunya kian membesar.

Genap pada usia tiga bulan kehamilanku, keteguhkan hatiku untuk melangkahkan kaki pergi dari rumah keluarga Bapak umar. Kutinggalkan semua kenangan duka maupun suka yang selama ini kuperoleh di rumah ini. Aku tidak akan menyalahkan Mas Anto. Ini semua salahku yang tak mampu menjaga kekuatan dinding imanku. AgenPokerTerbesar



Subuh pagi ini aku meninggalkan rumah ini tanpa pamit, setelah kusiapkan sarapan dan sepucuk surat di meja makan yang isinya bahwa aku pergi karena merasa bersalah terhadap keluarga Bapak Umar.

Hampir setahun setelah kepergianku dari keluarga Bapak umar, Aku kini telah menikmati kehidupanku sendiri yang tak selayaknya aku jalani, namun aku bahagia. Hingga pada suatu pagi aku membaca surat pembaca di tabloid terkenal. Surat itu isinya bahwa seorang pemuda Anto mencari dan mengharapkan isterinya yang bernama Sarni untuk segera pulang. Pemuda itu tampak sekali berharap bisa bertemu lagi dengan si calon isterinya karena dia begitu mencintainya.

Aku tahu dan mengerti benar siapa calon isterinya. Namun aku sudah tidak ingin lagi dan pula aku tidak pantas untuk berada di rumah itu lagi, rumah tempat tinggal pemuda bernama Anto itu. Aku sudah tenggelam dalam kubangan ini. Andai saja Mas Anto suka pergi ke lokalisasi, tentu dia tidak perlu harus menulis surat pembaca itu. Mas Anto pasti akan menemukan calon istrinya yang sangat dicintainya. Agar Mas Anto pun mengerti bahwa hingga kini aku masih merindukan kehangatan cintanya. Cinta yang pertama dan terakhir bagiku.

Agen Poker Terbesar - Ngewe Dengan Teman Sexku Dan Kakaknya Yang Cantik

Agen Poker Terbesar - Ngewe Dengan Teman Sexku Dan Kakaknya Yang Cantik


Setelah permainan cintaku dengan Evi sore itu, kami jadi sering melakukannya apabila ada kesempatan. Kadang kami bercinta di Kamar Evi dan kadang di kamarku. Evi yang masih berusia 22 tahun itu bercerita tentang hilangnya kegadisannya oleh pacarnya ketika masih SMA. Menurut ceritanya dia dijebak pacarnya untuk minum-minum ketika perayaan ulangtahunnya yang ke 17. Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya dia diperkosa secara bergantian oleh 2 orang teman pacarnya saat itu. AgenPokerTerbesar



Paginya setelah sadar dia di antar pulang dan pacar maupun kedua temannya menghilang entah kemana. Setelah lulus SMA akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Bali jurusan hotel dan tourisme. Sejak kuliah di Bali pun dia sudah beberapa kali melakukan sex dengan beberapa teman kuliah-nya. Hubungan kami pun cuma sebagai teman, tidak lebih, hubungan kami berdasarkan suka sama suka. Mungkin karena usia ku yang lebih muda. Hanya saja aku dapat previlege untuk tubuhnya kapan saja aku mau. Hubunganku dengan Evi pun tidak diketahui oleh Silvi kakaknya yang sudah bekerja di salah satu hotel di kawasan Jimbaran.

Silvi, tidak kalah cantiknya dengan Evi. Keduanya memiliki kulit yang putih bersih. Silvi lebih dewasa dalam pembawaan dan enak juga diajak ngobrol. Karena Silvi juga cantik aku sering bercanda dengan Evi mengatakan ingin tahu rasanya bila berhubungan dengan Silvi. Evi kadang tertawa dan kadang marah kalo aku berkata begitu. Walau marah, Evi akan hilang kemarahannya kalau kucumu lagi.

Seperti halnya sore itu, Ketika aku baru pulang kuliah, kulihat kamar Evi terbuka tetapi tidak ada orang didalamnya. Karena situasi kost yang sepi akupun masuk ke kamarnya dan mendengar ada yang sedang mandi dan akupun menutup pintu kamar Evi. Sudah seminggu lebih aku menginap di Denpasar karena sedang ujian akhir.

Setelah pintu kututup, kupanggil Evi yang ada dikamar mandi.

“Vi, lagi mandi yah? tanyaku basa-basi.

Tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Akupun melanjutkan.

“Kamu marah yah Vi?, Maaf yah aku gak kasih tahu kamu kalo aku mau nginep di Denpasar. Hari ini aku mau buat kamu puas Vi. Aku akan cium kamu, bikin kamu puas hari ini. Aku aka.
“Mandi kucing kan kamu Vi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.” Rayuku.

Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi.

“Vi, ingat film yang dulu kita tonton kan. Aku akan bikin kamu puas beberapa kali hari ini sebelum kau rasakan penisku ini Vi. Aku akan cium vaginamu sampai kau menggelinjang puas dan memohon agar aku memasukkan penisku”.

Terdengar suara batuk kecil dari dalam kamar mandi.

“Vi, kututup pintu dan gordennya yah Vi”. Akupun berbalik dan menutup gorden jendela yang memang masih terbuka.

Ketika gorden kututup, kudengar pintu kamar mandi terbuka. Akupun tersenyum dan bersorak dalam hati. Setelah aku menutup gorden akupun berbalik. Dan ternyata, yang ada dalam kamar mandi itu adalah Silvi, kakak Evi, yang baru saja selesai mandi keluar dengan menggunakan bathrope berwarna pink dan duduk diatas tempat tidur dengan kaki bersilang dan terlihat dari belahan bathropenya.

Kaki yang putih terawat, betisnya yang indah terlihat terus hingga ke pahanya yang putih, kencang dan seksi sangat menantang sekali untuk dielus. Belum lagi silangan bathrope di dadanya agak kebawah sehingga terlihat dada putih dan belahan payudaranya. Kukira ukuran Branya sedikit lebih besar dari Evi, karena aku belum pernah menyentuhnya.

“Evi sedang ke Yogya, dia sedang Praktek kerja selama 2 bulan” Kata Silvi sambil memainkan tali bathrope-nya.
“Jadi selama ini kamu suka make love ya sama Evi, padahal aku percaya kamu tidak akan begitu sama adikku”
“Maaf Mbak, aku gak tahu kalo yang didalam itu Mbak Silvi” Kataku sambil mataku memandang wajah Silvi.

Rambutnya yang hitam sepundak tergerai basah. Dada yang putih dengan belahan yang terlihat cukup dalam. Paha yang putih mulus dan kencang hingga betis yang terawat rapih. Kalau menurutku Silvi boleh mendapat angka 8 hingga 8,5.

“Lalu kalo bukan Mbak kenapa?, Kamu enggak mau mencium Mbak, buat Mbak puas, memandikucingkan Mbak seperti yang kamu bilang tadi?” Tanya Silvi memancingku.
“Aku sih mau aja Mbak kalo Mbak kasih” Jawabku langsung tanpa pikir lagi sambil melangkah ke tempat tidur. Sebab sebagai laki-laki normal aku sudah tidak kuat menahan nafsuku melihat sesosok wanita cantik yang hampir pasti telanjang karena baru selesai mandi. Belum lagi pemandangan dada dan putih mulus yang sangat menggoda.
“Kamu sudah lama make love dengan Evi, Ren?” Tanya Silvi ketika aku duduk di sebelah kirinya. Aku tidak langsung menjawab, setelah duduk di sebelahnya aku mencium wangi harum tubuhnya.
“Tubuh Mbak harum sekali”, kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang. AgenPokerTerbesar



Silvi menggeliat dan mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan mencium bibirnya yang mungil dan merah merekah. Silvi pun membalas ciumanku dengan hangatnya. Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat Silvi semakin hangat.

Perlajan tangan kiriku menyelusup ke dalam bath robenya dan meraba payudaranya yang kenyal. Sambil terus berciuman kuusap dan kupijat lembut kedua payudaranya bergantian. Payudaranya pun makin mengeras dan putingnyapun mulai naik. Sesekali kumainkan putingnya dengan tanganku sambil terus melumat bibirnya.

Aku pun mengubah posisiku, kurebahkan tubuh Silvi di tempat tidur sambil terus melumat bibirnya dan meraba payudaranya. Setelah tubuh Silvi rebah, perlahan mulutku pun turun ke lehernya dan tanganku pun menarik tali pengikat bathrope-nya. Setelah talinya terlepas kubuka bathropenya. Aku berhenti mencium lehernya sebentar untuk melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi, karena aku belum pernah tubuh Silvi tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh pemandangan yang indah dan tanpa cela sedikit pun.

Payudaranya yang putih dan tegak menantang berukuran 36 C dengan puting yang sudah naik sangat menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang kecil. Bulu halus yang tumbuh di sekitar selangkangannya tampak rapi, mungkin Silvi baru saja mencukur rambut kemaluannya. Sungguh pemandangan yang sangat indah.

“Hh” Desah Silvi membuyarkan lamunanku, Aku pun langsung melanjutkan kegiatanku yang tadi terhenti karena mengagumi keindahan tubuhnya.

Kembali kulumat bibir Silvi sambil tanganku mengelus payudaranya dan perlahan-lahan turun ke perutnya. Ciumanku pun turun ke lehernya. Desahan Silvi pun makin terdengar. Perlahan mulutku pun turun ke payudaranya dan menciumi payudaranya dengan leluasanya. Payudaranya yang kenyal pun mengeras ketika aku mencium sekeliling payudaranya.

Tanganku yang sedang mengelus perutnya pun turun ke pahanya. Sengaja aku membelai sekeliling vaginanya dahulu untuk memancing reaksi Silvi. Ketika tanganku mengelus paha bagian dalamnya, kaki Silvi pun merapat. Terus kuelus paha Silvi hingga akhirnya perlahan tanganku pun ditarik oleh Silvi dan diarahkan ke vaginanya.

“Elus dong Ren, Biar Mbak ngerasa enak Ren” Ucapnya sambil mendesah. AgenPokerTerbesar



Bibir vagina Silvi sudah basah ketika kesentuh. Kugesekan jariku sepanjang bibir kemaluan Silvi, dan Silvi pun mendesah. Tangannya meremas kepalaku yang masih berada di payudaranya.

“Ahh, terus Ren”, Pinggulnya makin bergyang hebat sejalan dengan rabaan tanganku yang makin cepat. Jari-jariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakn basah.
“Ohh Ren enak sekali Ren”, desah Silvi makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.

Jariku pun semakin leluasa bermain dalam lorong sempit vagina Silvi. Kucoba masukan kedua jariku dan desahan serta goyangan Silvi makin hebat membuatku semakin terangsang.

“Ahh Ren”, Silvi pun merapatkan kedua kakinya sehingga tanganku terjepit di dalam lipatan pahanya dan jariku masih terus mengobok-obok vaginanya Silvi yang sempit dan basah.

Remasan tangan Silvi di kepalaku semakin kencang, Silvi seperti sedang menikmati puncak kenikmatannya. Setelah berlangsung cukup lama Silvi pun melenguh panjang jepitan tangan dan kakinya pun mengendur.

Kesempatan ini langsung kupergunakan secepat mungkin untuk melepas kaos dan celana jeansku. Penisku sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena masih tertekan oleh celana jeansku. Setelah aku tinggal mengunakan CD saja kuubah posisi tidur Silvi. Semula seluruh badan Silvi ada di atas tempat tidur, Sekarang kubuat hanya pinggul ke atas saja yang ada di atas tempat tidur, sedangkan kakinya menjuntai ke bawah.

Dengan posisi ini aku bisa melihat vagina Silvi yang merah dan indah. Kuusap sesekali vaginannya, masih terasa basah. Akupun mulai menciumi vaginanya. Terasa lengket tapi harum sekali. Kukira Silvi selalu menjaga bagian kewanitaannya ini dengan teratur sekali.

“Ahh Ren, enak Ren”, racau Silvi. Pinggulnya bergoyang seiring jilatan lidahku di sepanjang vaginanya. Vagina merahnya semakin basah oleh lendir vaginanya yang harum dan jilatanku. Desahan Silvi pun makin hebat ketika kumasukkan lidahku kedalam bibit lubang vaginanya. Evi pun menggelinjang hebat.

“Terus Ren”, desahnya. Tanganku yang sedang meremas pantatnya yang padat ditariknya ke payudara. Tnagnku pun bergerak meremas-remas payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku terus menerus menjilati vaginanya. Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya oun bergerak tidak beraturan. Sepuluh menit hal ini berlangsung dan Silvi pun menalami orgasme yang kedua.

“Ahh Ren, aku keluar Ren”, aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya. Cairan itu pun kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam mulutku dan secepatnya kucium bibir Silvi yang sedang terbuka agar dia merasakan cairannya sendiri.

Lama kami berciuman, dan perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan vaginanya. Sambil terus menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar CD ku ke bibir vaginanya. Tangan Silvi yang semula berada disamping bergerak ke arah penisku dan menariknya. Tangannya mengocok penisku perlahan-lahan.

“Besar juga punya kamu Ren, panjang lagi” Ucap Silvi di sela-sela ciuman kami. AgenPokerTerbesar

Sambil masih berciuman aku melepaskan CDku sehingga tangan Silvi bisa leluasa mengocok penisku. Setelah lima menit akupun menepis tangan Silvi dan menggesekkan penisku dengan bibir vaginanya. Posisi ini lebih enak dibandingkan dikocok.

Perlahan aku mulai mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Ketika penisku mulai masuk, badan Silvi pun sedikit terangkat. Terasa basah sekali tetapi nikmat. Lobang vaginanya lebih sempit dibandingkan Evi, atau mungkin karena lubang vaginanya belum terbiasa dengan penisku.

“Ahh Rensha.. Begitu sayang, enak sekali sayang” Racaunya ketika penisku bergerak maju mundur. Pinggul Silvi pun semakin liar bergoyang mengimbangi gerakanku. Akupun terus menciumi bagian belakang lehernya.

“Ahh..” desahnya semakin menjadi. Akupun semakin bernafsu untuk terus memompanya. Semakin cepat gerakanku semakin cepat pula goyangan pinggul Silvi. Kaki Silvi yang menjuntai ke bawah pun bergerak melingkari pinggangku. Akupun mengubah posisiku sehingga seluruh badan kami ada di atas tempat tidur.

Setelah seluruh badan ada diatas tempat tidur, akupun menjatuhkan dadaku diatas payudara besar dan kenyalnya. Tanganku pun bergerak ke belakang pinggulnya dan meremas pantatnya yang padat.

Goyangan Silvi pun semakin menjadi-jadi oleh remasan tanganku di pantatnya. Sedangkan pinggulku pun terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan goyangan pinggul Silvi yang semakin liar.

“Ren.. Kamu hebat Ren.. Terus Ren.. Penis kamu besar keras dan panjang Ren.. Terus Ren.. Goyang lebih cepat lagi Ren..” begitu racau Silvi di sela kenikmatannya.

Aku pun semakin cepat menggerakkan pinggulku. Vagina Slvi memang lebih enak dari Evi adiknya. Lebih sempit sehingga penisku sangat menikmati berada di dalam vaginanya. Goyangan Silvi yang makin liar, desahan yang tidak beraturan membuatku semakin bernafsu dan mempercepat gerakanku.

“Mbak aku mau keluar Mbak” Kataku.
“Di dalam aja Ren biar enak” desah Silvi sambil tangannya memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya sedikitpun.
“Ahh” Desahku saat aku memuntahkan semua cairanku kedalam lubang rahimnya.

Tangan Silvi menekan pantatku sambil pinggulnya mendorong keatas, seolah dia masih ingin melanjutkan lagi, matanya pun terpejam. Aku pun mencium bibir Silvi. Dengan posisi badanku masih diatasnya dan penisku masih dalam vaginanya. Mata Silvi terbuka, dia membalas ciuman bibirku hingga cukup lama. Badannya basah oleh keringatnya dan juga keringatku. AgenPokerTerbesar



“Kamu hebat Ren, aku belum pernah sepuas ini sebelumnya” Kata Silvi.
“Mbak juga hebat, vagina Mbak sempit, legit dan harum lagi.” Ucapku.
“Memang vagina Evi enggak” senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Evi” jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya. Tampaknya Silvi masih ingin melanjutkan lagi pikirku.
“Penis kamu masih keras Ren?” tanya Silvi sambil memutar pinggulnya.
“Masih, Mbak masih mau lagi?” tanyaku
“Mau tapi Mbak diatas ya” Kata Silvi.
“Cabut dulu Ren”

Setelah dicabut, mulut Silvi pun bergerak dan mencium penisku, Silvi mengulum penisku terlebih dahulu sambil memberikan vaginanya padaku. Kembali terjadi pemanasan dengan posisi 69. Desahan-desahan Silvi, vagina Silvi yang harum membuatku melupakan Evi sementara waktu.

Hari itu sejak pukul lima sore hingga esok paginya aku bercinta dengan Silvi, entah berapa kali kami orgasme. Dan itu pun berlangsung hampir setiap malam selama Evi belum kembali dari Praktek Kerjanya di yogya selama 2 bulan lebih. Kupikir mumpung Evi tidak ada kucumbu saja kakaknya dulu.

Agen Poker Terbesar - Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas

Agen Poker Terbesar - Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas Hari sudah mulai malam, aku baru saja selesai mandi dan duduk di meja rias dadan ...