BONUS MENARIK LEXABET : Bonus extra deposit member 10% | Bonus Unlimited Cashback setiap minggu | Bonus NEW MEMBER 20k | Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24jam kami di BBM E3A4A978 , WHATSAPP +855975219067 atau Livechat LEXABET.COM Agen poker Agen Bola
Nama Situs Games Bank Support Minimal Deposit Pendaftaran
LEXABET SPORTBOOK - LIVECASINO - SLOTS - LIVEGAMES - POKER BCA - BNI - BRI - MANDIRI 25.000
Agen Bola
KENZO POKER POKER ONLINE - DOMINO QQ BANDAR CEME - CEME KELILING CAPSA SUSUN - LIVEPOKER BCA - BNI - BRI MANDIRI 10.000
VILA POKER POKER ONLINE - DOMINO QQ BANDAR CEME - CEME KELILING CAPSA SUSUN - LIVEPOKER BCA - BNI - BRI - MANDIRI 20.000
Agen poker

HUBUNGAN SEDARAH YANG KUALAMI DENGAN KAKAK PEREMPUANKU YANG TOMBOY

Panggil saja aku “Vel” umurku sekarang 27 tahun, sekarang aku bekerja pada sebuah perusahaan di salah satu kota di negara bagian New Hampshire. Aku cukup salut dengan website ahlisex.com ini. Dan singkatnya aku tertarik untuk mencoba menceritakan apa yang aku alami dan kujalani sampai saat ini. Saat ini aku tinggal bersama kakak perempuanku, panggil saja “Kak Risa” Umurnya sekarang 31 tahun, 4 tahun lebih tua dariku. Kehidupan kami saat ini begitu tenang, tertutup namun bahagia.


Aku akan memulai dari awal bagaimana semuanya terjadi, percaya atau tidak bahwa apa yang kualami ini tidak mengalami hambatan atau rintangan sama sekali, hal yang membuatku sendiri heran bila memikirkannya. Awalnya 15 tahun yang lalu saat aku masih berumur 12 tahun.

Kami besar dari keluarga berada, keseluruhan saudaraku ada 5 orang. Nomor satu dan dua laki-laki sedangkan yang ketiga perempuan. Kak Risa nomor empat dan aku paling akhir. Sebenarnya aku lahir di Indonesia. Hanya memang Papaku adalah pria berkebangsaan Amerika. Sedangkan Mamaku asli orang Indonesia.

Waktu aku berumur 12 tahun, kami masih tinggal di Indonesia. Tapi Papaku tidak disini karena ia memang tidak bekerja di Indonesia. Setahuku dulu Mamaku juga sibuk bekerja, ia tidak terlalu khawatir karena kedua kakakku yang lain sudah cukup dewasa dan dianggap bisa menjaga kami. Aku maklum karena kedua orang tuaku memang berencana mengurus kepindahan kami semua ke Amerika.

Sebenarnya kami semua saling menyayangi satu sama lain. Jarang sekali kulihat ada pertengkaran di antara kakak-kakakku. Tapi sejak kecil aku memang sudah dekat sekali dengan Kak Risa. Memang dia yang selalu menemaniku saat aku bermain. Ya selain itu jarak umur antara aku dan kakakku yang nomor tiga sangat jauh sekitar 8 tahun. Kak Risa memang sangat sayang padaku, hampir tiap kali aku selalu dapat bermanja-manja dengannya. Ya, hal itulah yang membuatku sangat interest sekali dengan Kak Risa. Bahkan kuingat seumurku waktu itu aku sudah mulai ada ketertarikan dengan kakakku.

Pada awalnya aku hanya berandai-andai saja. Sebab saat itu aku yakin sekali bahwa tidak mungkin aku menjalin hubungan yang “lebih” dengan kakakku. Paling Kak Risa cuma menganggap aku adiknya saja. Meskipun sebagai adik aku selalu mendapat perlakuan istimewa darinya. Dari kecil aku dan Kak Risa memang tidak pernah berpisah, kamar kamipun jadi satu.

Sebenarnya saat aku berusia 9 tahun, aku sudah minta kamar sendiri, tapi Kak Risa tidak setuju, alasannya sederhana, ia tidak mau pisah kamar denganku, masa itu sebenarnya adalah masa di mana aku agak enggan berbagi, inginnya memodifikasi kamar sendiri tanpa ada yang mencampuri, tapi tidak jadi masalah, lagipula aku dulu penakut, dan aku sudah terbiasa tidur dalam pelukan kakakku.

Mungkin waktu kecil dulu aku tergolong bandel. Kalau Mama lagi tidak ada, orang rumah pasti kubuat repot dengan ulahku. Kak Risa juga sering kujahili. Biasanya kalau tidur malam Kak Risa hanya menggunakan celana dalam aja. Aku tidak mengerti kenapa. Padahal kamar menggunakan AC.

Seringnya aku iseng memainkan dan menghisap puting susunya. Kak Risa mengetahui hal itu tapi dia tidak pernah marah atau menegurku, paling cuma bilang, “Kalo mau kaya gini kenapa nggak minta sama Mama aja sih?”. Lucunya hal itu malah jadi kebiasaanku. Dan karena tidak ada yang tahu, kejadian seperti itu berlangsung terus sampai usiaku beranjak 12 tahun.

Tapi makin besar aku mulai merasa tidak enak sendiri, meski kebiasaanku itu tidak jadi masalah buat Kak Risa.

Kak Risa itu orangnya tomboy Sekali. Saat dia berumur 16 tahun dia ikut beberapa bela diri. Aku tadinya tidak tertarik, tapi Kak Risa juga minta aku ikut beladiri. Bisa dibayangkan seperti apa jadinya, gaya jalannya jadi aneh, tidak feminin. Kalau tidak tertutup dengan wajahnya yang cantik dan bodynya yang bagus, cowok pasti malas dekat dengan Kak Risa. Apalagi ditambah sifat Kak Risa yang tertutup, dan cenderung idealis.

Selain itu kelihatannya Kak Risa juga tidak terlalu tertarik membina hubungan dengan lawan jenis. Terutama setelah ikut beladiri. Tapi biar begitu aku tahu kalau banyak cowok cakep yang suka sama dia. Dan Kak Risa hanya datar saja menanggapinya. Soalnya aku sering terima telepon untuk Kak Risa. Dan sering sekali dia tidak mau terima teleponnya. Bisa dibilang Kak Risa sangat “Untouchable”.

Saat umurku hampir 13 tahun, awal mulai masuk SMP, aku suka dengan seorang gadis teman sekelasku. Aku sangat suka padanya, tapi tidak berhasil mendekatinya, intinya kalah bersaing. Saat itu perasaanku benar-benar tidak enak. Aku berusaha menghibur diri dengan sering pergi ke rumah sahabat-sahabatku. Di sanalah aku mulai mengenal buku-buku dan film khusus dewasa. Di usiaku yang sekecil itu aku sudah memiliki majalah luar negeri khusus dewasa, juga filmnya. Tidak sulit, karena nyaris seluruh sahabatku bukan orang Indonesia. Dan mereka sangat bebas mendapatkan barang seperti itu pada masa-masa tersebut.

Kak Risa tahu bahwa aku memiliki barang-barang itu, memang itu susahnya kalau satu kamar, jujur saja Kak Risa tidak suka aku memilikinya hingga aku sempat dimarahi juga olehnya, dan ia memintaku untuk membuang barang-barang itu. Apa boleh buat, bagiku lebih baik benda-benda itu yang aku singkirkan daripada aku kehilangan kasih sayang Kak Risa.

Meski Kak Risa sudah punya banyak kesibukan dengan studi dan kegiatan sekolahnya, perhatiannya padaku tidak berubah, malah cenderung semakin berlebihan, Kak Risa semakin sering memaksaku untuk menemaninya saat ia sedang melakukan kegiatannya atau pergi kemanapun. Ia juga makin sering mencium dan memelukku dengan mesra, bahkan di depan umum.

Mulanya aku merasa tidak nyaman dengan perlakuannya itu, tapi lama kelamaan aku merasa nyaman juga. Perasaanku pada Kak Risa muncul kembali. Kalau dulu ciumannya kutanggapi biasa saja, sekarang aku lebih senang membalasnya dengan mesra. Aku pun mulai suka memberikan perhatian lebih pada kakakku itu, mungkin karena merasa perhatiannya mendapat respon lebih dariku. Kak Risa jadi makin sayang padaku. Setengahnya kami jadi mirip orang yang sedang berpacaran, meskipun secara fisik tetap kelihatan kalau aku adiknya.

Aku ingat malam itu saat aku pertama kali melakukannya dengan kakakku, seperti biasa aku bercanda dengan Kak Risa di dalam kamar, saat itu semua orang rumah sudah tidur, kesempatan itu biasanya sering kugunakan untuk mencurahkan isi hati pada kakakku, semua permasalahan yang kudapat hari itu selalu kutumpahkan padanya, dan Kak Risa selalu merespon itu semua dengan sabar dan penuh pengertian, dan memang kuakui beberapa waktu terakhir Kak Risa cenderung over.

Kata-kata dan sikapnya sangat mesra padaku apalagi kalau kami hanya berdua saja seperti itu, perlakuannya itu sering membuat jantungku berdebar, aku sadar sepenuhnya bahwa dia itu kakakku, tapi aku tidak mengerti kenapa hatiku bisa bergejolak tidak karuan.


Kalau tidak salah waktu itu Kak Risa mengenakan kaos dan celana dalam warna putih, rambutnya dibiarkan terurai. Beda dengan kesehariannya, kakakku saat itu terlihat sangat feminin dan cantik sekali. Aku ingat sesekali Kak Risa meraih kepalaku dan menciumiku.

Aku tidak berpikir macam-macam, hanya memang aku sangat menikmati perlakuan Kak Risa padaku. Sampai suatu kali Kak Risa mencium bibirku, kubalas dengan ciuman mesra. Yang sebenarnya serabutan. Aku mencoba berlama-lama meski tidak yakin berhasil, tapi karena aku menikmatinya, berhasil juga.

Kulumat bibir kakakku itu dengan lembut. Kak Risa kelihatannya juga suka dengan ciumanku. Sebab dia sama sekali tidak berusaha menyudahi ciuman itu, bahkan kedua tangannya semakin memelukku erat, aku bisa merasakan belaiannya di kepalaku. Tapi sayangnya ciuman itu terhenti. Kak Risa menghela nafas sambil memandangku aneh.

“Kakak kucium lagi ya”, mendengar itu Kak Risa masih diam.

Mungkin dia masih heran dengan kelakuanku, memang tidak biasanya aku membalas ciumannya sampai selama itu. Tapi tatapannya kemudian berubah mesra lalu dia tersenyum dan justru ganti menciumku lagi. Kali ini ciumanku mulai agresif. Bibir kami seolah tidak berhenti untuk saling melumat, diiringi desahan-desahan erotis dari Kak Risa, detak jantungku menjadi semakin cepat. kucoba mendorong Kak Risa agar merapat ke dinding. Kemudian kuciumi jenjang leher kakakku. Tanganku yang dari tadi pasif sekarang mulai mencoba melakukan eksplorasi kesana kemari.

Sementara bibirku masih berkonsentrasi pada leher Kak Risa, tanganku telah menyusup ke dalam kaos putihnya, dan tanpa kesulitan aku langsung dapat menemukan buah dada Kak Risa yang tidak tertutup oleh bra sama sekali, menurutku untuk ukuran gadis yang hampir 17 tahun, buah dada Kak Risa tergolong cukup besar, tentu saja aku sudah sering melihatnya, karena sampai saat itu kami masih sering mandi bersama. Aku mencoba meremasnya dengan lembut. Kak Risa tampak menggeliat dan sesekali mendesah.

Perlahan kunaikan kaos itu supaya tidak menghalangi buah dada Kak Risa. Dan begitu buah dadanya terlihat, tanpa basa-basi langsung kuhisap putingnya yang berwarna merah muda itu dan kuremas dengan bibirku. Aku benar-benar menikmatinya seperti bayi yang sedang menyusu. Sesaat kutanggalkan kaosku, juga celana pendekku. Kemudian kupeluk tubuh Kak Risa dan makin kuat kuhisap puting susunya, sesekali kumainkan putingnya dengan lidahku, kemudian kuhisap lagi.

Karena terlalu enjoy, aku tidak tahu bahwa ternyata Kak Risa telah menanggalkan kaos putihnya. Sehingga saat dia memelukku erat, tubuhku benar-benar bersentuhan dengan tubuh kakakku, dan bisa kurasakan tubuh kakakku yang harum dan sangat halus itu. Lama sekali aku menikmati buah dada kakakku itu secara bergantian, Kak Risa pun seolah tidak mau melepaskanku ia justru menekan kepalaku kuat-kuat pada buah dadanya.

Tubuh kami sudah basah semua oleh keringat. Sampai detik itu aku masih ragu untuk melakukan seks dengan kakakku. Memang awalnya semua ini kupelajari dari semua majalah dan film yang kulihat, tapi lama kelamaan naluriku mulai berinisiatif. Karena masih ragu aku coba untuk menciumi bibir kakakku lagi. Sama seperti sebelumnya, Kak Risa membalas ciuman itu dengan sangat mesra. Dengan memberanikan diri aku membisikan sesuatu ke telinga Kak Risa.

“Kak, boleh aku lepas celana dalammu?”.
Kak Risa agak terkejut.
“Kamu mau apa dek..?”.
Aduh aku jawab gimana ya.
“Aku mau jilatin vagina kakak”.
Karena ragu kata-kata itu keluar dengan asal dan pelan sekali. Aku takut. Kupikir pasti kakak akan marah dan ia tidak bakalan mau.
“Ih, nakal”.

Jawab Kak Risa spontan, Kak Risa kemudian memandangiku sambil tersenyum, wajahnya agak memerah. Masih dengan posisi bersandar Kak Risa melepas celana dalamnya perlahan-lahan. Slow motion itu membuat jantungku semakin berdetak tidak menentu.

Sebenarnya aku setengah heran kenapa Kak Risa sama sekali tidak marah ketika aku memintanya melakukan hal itu, tapi sudahlah. Kemudian Kak Risa melebarkan pahanya. Awalnya aku malu untuk melihat. Untuk menutupi hal itu, kuciumi lagi bibir Kak Risa. Kemudian perlahan-lahan kuturunkan kepalaku sampai tepat di depan vagina Kak Risa. Vagina Kak Risa nyaris tidak ditumbuhi rambut.

Jadi aku mampu memandang dengan leluasa gundukan vagina Kak Risa, sebenarnya pemandangan ini juga tidak asing lagi bagiku, tapi sedekat ini baru pertama kalinya. Kulihat ada cairan yang mengalir keluar dari bagian bawah vagina kakakku disertai bau yang aneh. Perlahan kubuka belahan daging yang menutupi lubang vagina Kak Risa. Dan langsung kusapu dengan lidahku dari bawah ke atas berkali-kali. Saat itu tubuh Kak Risa langsung mengejang.

Dengan bibir dan lidahku kupermainkan klitorisnya. Secara spontanitas kedua tangannya memegangi kepalaku. Aku semakin asyik menjilati vagina kakakku itu, bahkan sesekali kuhisap bagian bawahnya. Kudengar Kak Risa berulang-ulang mendesah sambil menyebut namaku. Permainan itu luar biasa sekali, meski cairan yang keluar rasanya tidak karuan, tapi aku benar-benar menikmatinya.

Saat lidahku menyusup ke dalam lubang vagina Kak Risa, sebisanya kujilati bagian dalam lubang itu. Kak Risa makin terengah-engah. Nafasnya memburu tidak karuan. Lidahku juga makin liar mengobrak-abrik bagian sensitif kakakku itu, sehingga semua tempat di dalamnya tersapu oleh lidahku.

Setelah beberapa menit Kak Risa agak mengejangkan tubuhnya. Aku merasakan lidahku dialiri sesuatu yang hangat. Bersamaan dengan erangan keras dari Kak Risa serta pahanya yang menjepit kepalaku dengan sangat kuat. Kujilati cairan itu sampai bersih, meskipun rasanya masih sama. Kemudian aku naik ke atas dan kuciumi lagi Kak Risa.

“Adek, kamu nakal banget sih?”, ekspresi wajah Kak Risa sangat berbeda.
“Kak, aku sayang sama kakak”, Kak Risa memandangiku dengan sayu, tangannya mengusap pipiku.
“Kakak juga sayang kamu”.
Dengan berani aku mencoba mengajak Kak Risa untuk melakukan hubungan seks denganku.
“Kak, boleh aku melakukannya sama Kakak”.

Kak Risa terdiam mematung, kepalanya tertunduk untuk beberapa saat. Suasana benar-benar hening, sampai nafas kamipun terdengar sangat jelas.
Setelah itu dia kembali memandangku sambil bertanya, “Kamu yakin mau melakukannya Dek?”.

Suara Kak Risa sangat pelan sekali. Aku tak menjawab, aku hanya melihat tatapan mata Kak Risa yang sangat berbeda, aku tak bisa menggambarkannya, tapi aku tahu Kak Risa rela melakukannya denganku. Langsung kulepas celana dalamku. Kemudian aku agak bergeser ke bawah, kulebarkan kedua kakinya. Senjataku tampak tegak berdiri, tapi tidak sebesar orang dewasa, masih ukuran standart anak 12 tahun. Kak Risa terus menatap wajahku saat aku mengarahkan senjataku tepat di depan vaginanya.

“Kak..?”, sekali lagi kuminta persetujuannya.

Ia mengangguk pelan. Perlahan kudorong masuk senjataku. Tapi tidak berhasil, dasar masih amatir hijau. Sampai yang ketiga kalinya. Kak Risa kemudian meraih dan menahan pinggangku sambil mengarahkan vaginanya tepat di ujung senjataku, kemudian kucoba mendorong lagi, meski sulit dan agak sakit tapi berhasil juga kumasukkan seluruh senjataku ke dalam vagina Kak Risa, perlahan kugerakkan pinggangku.

Kedua tangan Kak Risa tampak meremasi selimut tidur kami. Desahannya mulai terdengar lagi, kuperhatikan Kak Risa tampak sulit menyesuaikan diri. Pelan tapi pasti, kupercepat tempo gerakanku. Sebenarnya saat itu senjataku terasa perih sekali. Aku merasa nggak enak banget. Tapi erangan Kak Risa yang semakin menjadi membuatku tidak berpikir lagi.

Makin kuhentakan pinggangku, dengan gerakan yang teratur, Kak Risa terus menerus menghentakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, sesekali ia meregang sambil mengerang keras. Aku sempat takut juga kalau sampai ada orang rumah yang terbangun, tapi untungnya kamar kami di atas dan paling ujung, agak jauh dari kamar Mama dan kakak-kakakku yang lain. Tiba-tiba kurasakan pinggang Kak Risa juga ikut bergerak, seperti memutar, sesekali Kak Risa ikut menghentakkan pinggangnya.

Aku baru benar-benar merasakan enaknya melakukan hal itu. Dengan iseng kuremas juga buah dada Kak Risa, dan Kak Risa merespon dengan menggenggam tanganku kuat. Gerakan pinggang Kak Risa makin cepat. Kak Risa seperti sudah biasa melakukan hal ini. Dengan pemikiran itu maka semakin agresif aku menghentakkan pinggangku. Tentu saja hal ini membuat Kak Risa mengerang semakin keras. Dari tubuhku dan Kak Risa keringat semakin mengucur deras, padahal AC di ruangan cukup dingin.

Beberapa menit kemudian pergerakanku mulai melambat, aku seperti agak pusing, aku hanya mampu menghentakkan pinggangku sesekali, kadang aku hanya diam menikmati remasan dinding-dinding vagina Kak Risa. Kurasa badanku mulai lelah. Tiba-tiba Kak Risa meraih tubuhku dan mendekapku erat sekali, pinggangnya menghentak beberapa kali, rasanya luar biasa. Senjataku seperti ditarik makin masuk ke dalam, dan dilumuri cairan yang hangat, diiringi erangan cukup keras dari Kak Risa.

Saat Kak Risa melepas dekapannya, aku merasa tubuhku amat lelah sekali, karena tidak kuat aku berguling di sisi Kak Risa. Pada saat itu aku juga merasa dari senjataku ada yang mau keluar. Rasanya enak sekali, baru kali itu aku merasakan yang seperti ini hingga akhirnya cairan itu keluar membasahi tempat tidur. Entah aku tidak ingat apa-apa lagi setelah itu. Paginya ketika aku sadar, Kak Risa sudah memeluk sambil menciumiku. Kami masih dalam keadaan tanpa pakaian sehelaipun.

“Kakak nggak ngira kalau Adek yang dulu sering kakak gendong bisa berbuat ini sama kakak”, bisik Kak Risa di telingaku.
Aku sendiri setengah tidak percaya sudah melakukannya dengan kakakku
“Kak.., aku sayang banget sama Kakak, aku cinta sama Kakak”.
Kupeluk Kak Risa dengan kuat. Kak Risa tersenyum dan menciumku lagi.

“Kakak ngerti kok Dek.., kakak juga sayang dan cinta banget sama kamu, kakak hanya tidak menyangka kamu dewasa secepat ini. Dan jujur aja kakak seneng banget bisa melakukan ini sama kamu, Adekku sayang”.
“Tapi ayo cepet bangun, sprei ini harus segera dicuci”, lanjut Kak Risa lagi.
“Lho, memangnya kenapa?”, tanyaku singkat.
“Kakak nggak mau kalau bekas darah di sprei itu sampai ketahuan Mama”, jawab Kak Risa.

Aku setengah terkejut, “Darah?, darah apa Kak?”, tanyaku.
Kak Risa tidak menjawab, ia langsung memintaku berdiri dan cepat-cepat melepaskan seprei tempat tidur kami.

Awalnya aku memang tidak tahu, tapi belakangan aku baru mengerti, bahwa ternyata malam itu aku telah mengambil keperawanan kakakku sendiri, di usiaku yang belum lagi genap 13 tahun. Bodohnya aku, seharusnya aku sudah tahu mengenai hal itu.

Aku jadi merasa bersalah, berulang kali aku minta maaf padanya, meskipun Kak Risa mengakui bahwa ia sangat rela melepas keperawanannya padaku. Hanya ia tidak mengira aku akan mengambilnya sepagi ini. Aku jadi makin sayang padanya. Sejak kejadian itu aku nggak pernah mencoba untuk mencari pacar. Karena Kak Risa sudah menjadi segalanya bagiku.

Setelah kejadian itu pula Kak Risa juga menutup diri pada pergaulannya. Secara otomatis bagi Kak Risa statusku adalah adik sekaligus kekasihnya, kehidupan kami jadi semakin tertutup. Entah sejak saat itu sudah berapa kali kami melakukannya, dan keluarga kami benar-benar tidak tahu akan hal itu. Lepas SMU, aku sudah tidak di Indonesia.

Aku melanjutkan studi ke Amerika. Tapi tetap aku tak bisa berpisah dengan Kak Risa. Aku meminta Kak Risa ikut denganku, walau sebenarnya Papa dan Mama tidak setuju. Tapi mereka tak bisa apa-apa karena Kak Risa juga memaksa untuk menemaniku.

Sampai saat seluruh keluargaku pindah ke Amerika pun, mereka tidak pernah tahu bahwa kami telah menjalani kehidupan yang exklusif seperti suami istri. Sekarang Kak Risa sudah bekerja pada sebuah bank di kota yang sama denganku. Kami tinggal di rumah yang jauh dari keramaian, dan kami sudah sepakat untuk menjalani kehidupan yang “tertutup” ini.

Lagipula sampai saat ini keluarga kami tidak menaruh curiga sama sekali, mungkin pola pikir mereka sudah sama seperti orang setempat, tidak mau ikut campur urusan pribadi orang lain. END



BERHASIL MENGGODA DAN MERANGSANG DUA ANAK SMP YANG MASIH POLOS

Cerita Sex Dewasa, Cerita Dewasa 18+, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum anak ABG cantik bertubuh montok menggoda anak SMP yang masih lugu Dengan Judul ” Berhasil Menggoda Dan Merangsang Dua Anak SMP Yang Masih Polos ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks anda, selamat menikmati.

BERHASIL MENGGODA DAN MERANGSANG DUA ANAK SMP YANG MASIH POLOS
Kenzopoker.org - Agen QQ Poker Online - BandarQ Online - Domino99
CERITA DEWASA 18+Kisahku ini terjadi persis di ulang tahunku bulan kemarin yaitu pada hari Sabtu, aku ingin merasakan sensasi seksual yang berbeda yaitu bermain dengan “burung burung kecil” yang berada di depan rumahku, mungkin sangat menyenangkan, aku tuliskan ke komunitas ini sebgai pengalaman pribadiku.

Ketika hari itu hari yang menyenangkan bagiku yaitu hari kelahiranku, saat pagi aku sedang duduk didepan rumah dan memegang hape dengan membuka aplikasi facebook banyak yang mengucapkan selamat kepada saya.

Dengan memanjakan diri di sofa ruang keluarga untuk menonton acara TV, gak yang menarik acara di hari itu, kemudian aku putuskan untuk tidur tiduran di kamar tidur. Rumah ini terasa sangat sepi pada saat-saat seperti ini.

Maklum saja, biasanya rumahku selalu ramai oleh orangtua serta adik-adikku. Sebagai seorang wanita di usia 29 tahun, tentu aku selalu berusaha untuk merawat tubuh, baik di salon maupun di rumah. Teman-temanku sering memuji wajahku yang awet muda dan tubuhku yang mungil tapi proporsional.

Namun yang sering membuatku risih adalah tatapan anak-anak SMU, yang seringkali menggoda aku. Mungkin mereka mengira aku masih seusia mereka. Apalagi saat aku memakai pakaian bebas. Rumahku terletak di daerah Cibubur yang menurutku lumayan dingin. Halaman rumahku memang tidak luas, namun di luar rumah banyak ditumbuhi pepohanan rindang.

Kamar tidurku mempunyai jendela yang berhadapan langsung dengan halaman luar. Setelah merebahkan badanku beberapa lama, ternyata mata ini tidak mau terpejam. Akhirnya aku SMS-an dengan pacarku.

Baru beberapa kali SMS, terdengar suara berisik dari halaman depan rumahku. Aku bangkit dan melihat keluar. Kulihat dua anak berusia berseragam SMP sedang berusaha untuk memetik buah di depan rumahku. Tentu saja aku sebagai pemilik rumah tidak senang perilaku anak-anak tersebut. Bergegas aku keluar dari kamar.

Seraya berkacak pinggang aku berteriak pada mereka “Dik, jangan dipetik dulu nanti kalau sudah masak pasti Kakak kasih deh…!”

Tentu saja mereka berdua kaget dan ketakutan karena tidak menyangka kalau ada orang yang melihat perbuatan mereka. Kedua anak itu menundukkan wajahnya karena menyesal. Aku yang tadi hendak marah akhirnya merasa iba.

“Nggak apa-apa kok Dik, Kakak hanya minta buahnya jangan dipetik dulu. Kan masih belum matang benar… Nanti kalau adik-adik sakit perut gimana coba?” aku mencoba menghibur.

Sedikit mereka berani mengangkat wajah. Dari penampilan mereka kelihatan bahwa mereka anak kurang mampu. Melihat wajah mereka mereka yang tertunduk dan menyesal akhirnya aku mengajak mereka ke dalam rumah, untuk ikut menonton TV denganku di ruang keluarga.

Aku tanya kenapa pada jam-jam belajar mereka kok ada di luar sekolah. Ternyata mereka bolos dari sekolah karena sedang bosan belajar. Setelah mendapat penjelasan mereka, aku menasehati keduanya supaya jangan membolos dari sekolah lagi. Mereka hanya menganggukan kepala saja.

Kemudian aku tinggal mereka sebentar mereka ke dapur untuk mengambilkan minuman. Lumayan juga pikirku, aku jadi ada teman untuk ngobrol. Dari obrolanku dengan mereka, ternyata usia keduanya masih 13 tahun, dan mereka baru saja masuk SMP.

Walaupun baru mulai masuk SMP, ternyata mereka sudah sering bolos dari sekolah. Aku menanyakan nama mereka, yang berkulit hitam dan berambut keriting bernama Regan. Sedangkan yang berkulit sawo matang dan berambut cepak bernama Andre. Keduanya memiliki badan yang kecil dan kurus. Mungkin tinggi badan mereka hanya 140 cm saja.

Ketika ngobrol aku tahu mata-mata mereka sering mencuri pandang ke bagian dadaku. Aku baru sadar bahwa di dalam kaos warna krem-ku, aku tidak memakai Bra, sehingga puting coklatku terlihat jelas. Aku berpikir, biar masih kecil, namanya laki-laki itu sama saja.

Semula aku tidak suka dengan perilaku mereka namun akhirnya ada perasaan lain sehingga aku biarkan mata mereka menikmati keindahan putingku dari luar. Aku menjadi menikmati tingkah laku mereka kepada diriku.

Bahkan aku mempunyai pikiran yang lebih gila lagi untuk menggoda mereka, aku sengaja meregangkan tanganku ke belakang sehingga putingku pasti terlihat semakin jelas. Tentu saja hal ini membuat mereka semakin salah tingkah.

“Hayoo..!! Pada ngeliatin apa!?” Aku pura-pura mengagetkan mereka.

Tentu saja ini sangat membuat mereka menjadi semakin salah tingkah.

“Ng.. gak.. kok.. Kak Andin…” Regan membela diri.

“I.. Itu acara TV bagus Kak Andin” Andre menambahkan.

“Nggak apa-apa kok. Kakak tahu kalian sedang melihat ke dada Kakak kan?Ayo ngaku aja deh…” aku mencoba mendesak mereka.

“Eeee.. A-Anu Kak Andin…” Andre nampak akan mengatakan sesuatu.

Namun belum lagi selesai kalimat yang diucapkannya, aku kembali menimpali “Ibu kalian kan juga punya, dulu kalian kan sering nyusu dari Ibu kalian”

“I.. Iya Kak Andin” Regan menjawab.

“Tapi sekarang kami kan sudah nggak nyusu lagi. Lagipula kami juga udah lupa gimana rasanya nyusu…” Andre nampaknya sudah mampu menguasai keadaannya.

“Terus maksud kamu bagaimana ?” Aku menanyakan.

“Kami pengen deh liat teteknya Kak Andin” kata Regan semakin berani.

Kata-kata tersebut membuat aku berpikiran lebih gila lagi. Gairahku yang semakin meninggi sudah mengalahkan norma-norma yang ada, aku sudah kehilangan kendali bahwa yang ada di depanku adalah anak-anak polos yang masih bersih pikirannya. Aku kemudian menatap wajah mereka semakin serius.

“Regan, Andre kalian mungkin sekarang sudah nggak nyusu lagi karena kalian sudah besar. Tapi kalian boleh kok…” aku berkata.

Tentu saja kata-kataku ini membuat mereka penasaran.

“Boleh ngapain Kak Andin?” sergah Regan tidak sabar.

“Boleh nyusu sama Kakak, kalian mau nggak..?” tanyaku walau sebenarnya aku sangat tau jawaban mereka.

“Ee.. ma.. u…!!” jawab Andre.

“Mau banget dong Kak…!!” sahut Doni setuju dengan temannya.

Jawaban mereka membuat aku semakin bergairah dan terangsang. Aku berpikiran hari ini aku akan mendapatkan sensasi dari anak-anak ini. Aku memang sudah pernah merasakan kenikmatan juga dari dua anak jalanan, yang aku sudah ceritakan sebelumnya.

Karena itu, aku ingin kembali merasakan sensasi seperti itu. Aku mendekati mereka, kemudian dengan agak tergesa aku melepaskan kaos bagian atasku sehingga kini bagian atas tubuhku sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Mata mereka melotot memandangi payudaraku. Tampaknya mereka bingung apa yang harus mereka lakukan.

“Ayo dimulai dong Adik-adik. Kok malah bengong sih?” aku menyadarkan mereka.
Kemudian tangan-tangan mereka mulai menggerayangi payudaraku. Aku menjadi geli melihat tingkah mereka.

“Jangan rebutan dong! Aaaaah.. Regan yang ki.. ri… Andre yang kanan…” perintahku.

Birahiku semakin meninggi, sementara Regan sudah mulai mendekatkan bibirnya ke putingku, Andre masih membelai sambil dipilin-pilin putingku.

Lalu Andre mulai mengisap-isap putingku juga. Betapa seakan perasaanku melayang ke awan, apalagi ketika mereka berdua mengisap secara bersamaan nafasku menjadi tersengal. Tanganku membelai kadang agak sedikit menjambak sambil menekan kepala mereka agar lebih dalam lagi menikmati payudaraku.

Mereka semakin menikmati mainan mereka aku semakin terhanyut, aku ingin lebih dari hanya ini. Aku semakin lupa.

Ketika baru nikmat-nikmatnya tiba-tiba Andre melepaskan isapannya sambil berkata “Kak Andin kok nggak keluar air susunya?”

Aku kaget harus menjawab apa akhirnya kau menjawab sekenanya “Kakak kan belum nikah, terus belum punya anak. Jadi belum keluar air susunya…”

“Oh gitu ya Kak…?” Andre langsung mengerti.

Regan tidak menggubris, dia semakin lahap menikmati buah dadaku. Akhirnya aku ingin lebih dari sekedar itu.

“Regan… Andre.. Ber.. henti dulu…” aku meminta.

“Ada apa Kak Andin?” Regan bertanya.

“Kita ke kamar saja yuk! Di sini posisinya nggak enak” jawabku.

Kemudian aku berdiri menuju ke kamarku. Tentu saja mata mereka menatap tubuhku yang hanya ditutupi oleh celana pendek ketatku.

“Ayo ikut Kakak…” aku mengajak.

Seperti kerbau dicocok hidungnya mereka mengikuti diriku. Sampai di dalam kamar aku duduk di sisi ranjang.

“Gan.. Andre.. lepas saja seragam kalian…” pintaku.

“Tapi Kak Andin…” Andre masih agak ragu.

“Sudahlah turuti saja…” aku menyahut.

Dengan malu-malu mereka mulai melepas baju dan celana seragam mereka. Tampaklah penis dari anak-anak itu sudah tampak tegang. Rambut kemaluan mereka tampak belum tumbuh sama sekali, sedang batang kemaluannya masih agak kecil. Namun melihat pemandangan ini libidoku semakin naik tinggi.

“Kak Andin curang!” Andre berkata.

“Curang bagaimana?” aku bertanya.

“Kak Andin nggak melepas celananya!?” Andre menjawab.

Gila anak ini, cepat sekali dewasanya. Aku tersenyum, kemudian bangkit dari dudukku. Celana pendek berikut celana dalamku aku lepaskan. Sekarang kami bertiga telanjang bulat tanpa sehelai benangpun.

Tatapan mereka tertuju pada benda yang ada dibawah pusarku. Vaginaku yang masih rapat dan tanpa ditumbuhi bulu menarik perhatian mereka. Aku duduk kembali di ranjang lalu menaikkan kakiku dan mengangkangkannya. Vaginaku terbuka lebar dan tentu saja terlihat isi-isinya. Mereka mendekat dan melihat vaginaku dengan wajah penasaran.

“Ini namanya vagina, lain dengan punya kalian…” aku menerangkan ke mereka layaknya seorang guru biologi.

“Kalian lahir dari sini…” aku melanjutkan.

Tangan mereka mulai mengelus-elus bibir kemaluanku. Sentuhan ini nikmat sekali. Jari Regan masuk ke lobang vaginaku dan bermain-main di dalamnya.

Cairan-cairan tampak semakin membanjiri liang vaginaku. Sementara jari Andre kelihatannya lebih tertarik dengan kemulusan pahaku. Tangan Andre semakin berani untuk mengelus-elus pahaku. Aku biarkan kenikmatan ini berlangsung.

“Aaa.. duh… Eee.. nak.. sekali! Nik.. mat… Terr.. us…” aku merintih.
Anak-anak ini agak lama memainkan vagina beserta pahaku. Sungguh mereka memberiku kenikmatan yang hebat. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku tanpa bisa berkata-kata hanya rintihan dan nafas yang tersengal-sengal.

Akhirnya aku mendorong mereka aku bangkit dan menghampiri mereka yang berdiri di tepi ranjang.
Aku berjongkok dihadapan mereka sambil kedua tanganku memegang diiringi dengan remasan-remasan kecil pada penis mereka.

Aku mendekatkan wajahku pada penis Regan, kemudian aku kulum dan jilati kepala penis muda ini. Tampak kedua lutut Regan tergetar. Aku masukkan seluruh batang penis itu kedalam mulutku dan aku membuat gerakan maju mundur. Tangan Regan mencengkeram erat kepalaku. Sementara tanganku yang satu mengocok-kocok kontol Andre.

“Kak Andinaa.. Akuuu.. ma.. u.. ken.. cing…” Regan merintih.

Tampaknya anak ini akan orgasme, tentu aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi karena aku masih ingin permainan ini berlanjut. Kemudian aku beralih pada penis Andre. Tampak penis ini agak lebih besar dari kepunyaan Doni.

Aku mulai jilati dari pangkal sampai pada ujungnya, lidahku menari di kepala penis Andre. Aku tusuk-tusuk kecil lobang kencing Andre kemudian aku masukkan seluruh batang penis Andre. Jambakan rambut Andre kencang sekali ketika aku semakin mempercepat kulumanku.

“Kaaakkk.. a.. ku.. ju.. ga.. mo.. ken.. cing.. nih…” Andre merintih.

Aku hentikan kulumanku pada penis mereka, kemudian aku bangkit dan naik ke atas ranjang lalu aku kangkangkan kakiku lebar-lebar sehingga vaginaku terbuka lebar.

“Siapa duluan yang mau tititnya dimasukkan ke sini?” aku berkata sambil tanganku menunjuk ke lubang vaginaku yang sudah nampak basah kuyup.

Mereka berpandangan, tampaknya membuat persetujuan. Dan akhirnya Regan duluan yang akan menusukku. Regan naik ke atas ranjang dan mengangkangiku tampak penis yang tegang mengkilat siap menusuk lubang vagina wanita yang pantas menjadi kakaknya. Aku tuntun penis Regan masuk ke lubang kenikmatanku. Aku membiarkan pria muda ini melepas keperjakaannya oleh vaginaku. Dan ‘bless’, batang penis Regan amblas ke dalam vaginaku.

“Aaaah Gan…” aku mendesis.

“Masukkan.. Le.. bih.. da.. lam lagi.. dan genjot..” aku memberi perintah.

“Iyaaaa.. Kak Andin!! Eee.. naak.. bangeeeettt…” Regan berkata.

Aku hanya bisa mendesah sambil menggigit bibir bagian bawahku. Tampaknya Regan cepat memahami perkataanku dia memompa wanita yang lebih dewasa yang ada dibawahnya dengan seksama.

Genjotannya semakin lama semakin cepat. Andre yang menunggu giliran hanya tertegun dengan permainan kami. Genjotan Regan kian cepat aku imbangi dengan goyanganku. Dan tampaknya hal ini membuat Regan tidak kuat lagi menahan sperma yang akan keluar.

Dan akhirnya “Akuuu.. mau.. ken.. cing.. la.. gi! Udah gak.. ta.. han.. la.. gi..” Regan setengah berteriak.

Kakiku aku lipat menahan pantat Regan. Dia merangkul erat tubuhku dan ‘creet.. creet…’ cairan hangat membanjiri liang kewanitaanku. Regan terkulai lemas diatas tubuhku, butiran-butiran keringat keluar dari sekujur tubuhnya.

“Enaaaak bangeettt Kak….” Regan berkata penuh kepuasan.

“Iya… tapi sekarang gantian Andre dong…” aku berkata.

Regan mencabut penisnya yang sudah agak mengempis dan terkapar lemas disampingku.

“Andre sekarang giliranmu yah…” aku berkata kepada Andre .

“Kamu tusuk Kakak dari belakang ya…” aku memberi arahan kepadanya.

Kemudian aku mengambil posisi menungging sehingga vaginaku pada posisi yang menantang. Andre naik ke atas ranjang dan bersiap menusuk dari belakang. Dan penis anak yang kedua memasuki lobang kenikmatanku yang seharusnya belum boleh dia rasakan seiring dengan melayangnya keperjakaan dia.

Tampaknya Andre sudah agak bisa menggerakkan tubuhnya dengan benar dari dia melihat permainan Regan. Andre menggerakkan maju mundur pantatnya. Aku sambut dengan goyangan erotisku. Semakin lama gerakan Andre tidak teratur semakin cepat dan tampaknya puncak kenikmatan akan segera diraih oleh anak ini.

“Enaaaaaaaaaaak Kak…” Andre berteriak nikmat.

Dan akhirnya dengan memeluk erat tubuhku dari belakang sambil meremas susuku Andre mengeluarkan spermanya. Lubang vaginaku terasa hangat setelah diisi sperma kedua anak ini. Andre juga terkapar disampingku.

Dua anak ini terkapar lemas setelah memasuki dunia kenikmatan. Walaupun aku belum sempat orgasme, namun sensasi yang aku dapatkan cukup membuat aku puas. Aku bangkit dan berjalan ke dapur tanpa berpakaian untuk membuatkan sirup dingin, agar tenaga mereka pulih. Setelah berpakaian dan selesai minum mereka minta ijin untuk pulang.

“Regan, Andre kalian boleh pulang tapi jangan cerita kepada siapa-siapa tentang semua ini, kalian boleh minta lagi kapan saja asal waktu dan tempat memungkinkan…” aku berkata kemudian mencium bibir kedua anak itu.

“Iya Kak…!” sahut mereka hampir bersamaan.

Setelah mereka berdua pergi, satu sisi diriku bertanya-tanya, mengapa aku bisa bertindak seperti ini. Namun sisi lain diriku merasa puas karena berhasil menggoda dua orang anak yang masih polos.

Aku juga sangat menikmati menggunakan tubuhku untuk merangsang dan menguasai kedua anak tersebut. Aku juga senang bisa membuat keduanya lepas kendali dan jatuh dalam pelukan birahi. Namun sampai saat ini, aku tidak pernah melihat keberadaan mereka lagi.

Tapi aku juga tidak akan pernah lupa dengan mereka. Karena kedua anak itu dapat memberikan kepuasan dan sensasi yang berbeda. END


PESTA SEKS CEWEK-CEWEK SEXY ANGGOTA PUB DI SEBUAH CAFE

Cerita Sex Dewasa, Cerita Dewasa 18+, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum mengadakan pesta seks di sebuah kafe oleh cewek sexy anggota pub Dengan Judul ” Pesta Seks Cewek-Cewek Sexy Anggota Pub Di Sebuah Cafe ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks anda, selamat menikmati.

PESTA SEKS CEWEK-CEWEK SEXY ANGGOTA PUB DI SEBUAH CAFE
Kenzopoker.org - Agen QQ Poker Online - BandarQ Online - Domino99
CERITA DEWASA 18+Sejak sore tadi hujan menggericik tak deras. Luisa berbaring di ranjangnya berselimut tebal. Pintu kamarnya terkunci rapat. Luisa mendehem-dehem nikmat, matanya sayu tapi nafasnya memburu. Sesekali kain selimut tersingkap sehingga beberapa bagian tubuhnya yang tak berbusana nampak dari luar.

“Ahh.. ehg.. emhh..” Gadis itu terduduk dan menyingkap selimut tebalnya. Keringat dingin membasahi tubuhnya yang memang bugil sama sekali. Kepalanya mendongak-dongak menahan ilusinya ketika sebatang dildo bergoyang-goyang di liang vaginanya.

Buah dadanya yang berukuran 36 lengkap dengan putingnya yang kenyal membengkak menggairahkan. Lendir kawinnya sudah menggenang di sprei kasur. Tepat diatas lendir itu pussy Luisa yang besar berbulu tipis merekah disodok batang dildo ukuran L. “Uahh..” Orgasme telah diraihnya. Luisa terlentang lemas.

Batang dildo itu masih menancap di pussy-nya. Enggan rupanya Luisa mencabutnya. Matanya terpejam, nafasnya masih terengah-engah. Tiba-tiba dering telpon mengganggunya. “Kring.. kring..” “Hallo..” Luisa menerima telpon sambil menjilati ujung dildo yang barusan bersarang di pussy nya. “Luisa, hujan-hujan gini enaknya ngapain?” tanya suara di seberang.

“Enaknya dikelonin kamu,” jawab Luisa sekenanya. “Hi.. hi.. kalau gitu, kamu saya undang deh. Sekarang ke Star Pub deh, kita tunggu. Jangan lupa be a sexy girl, okey?” “Klik..” Luisa segera meletakkan gagang telepon di induknya. ***** Luisa masuk ke dalam cafe kecil itu. Pintu masuk cafe nampak tertulis “CLOSE”, tapi tidak bagi anggota pub.

Suasana di cafe sepi, tapi sayup-sayup Luisa mendengar gemuruh tawa di lantai atas. Luisa segera menuju ruang atas. Begitu Luisa masuk beberapa anggota lain segera menyambutnya. “Hai Luisa,” sapa Sidney yang hanya memakai CD transparan sedangkan susunya yang sekal bergelantungan dengan bebas. “Hai, makin motok saja susumu,” balas Luisa sambil meremas susu kiri Sidney.

“Saya baru main sama Leo,” ujar Sidney menunjuk pria tegap telanjang yang duduk jongkok di sudut ruangan. Pistolnya mengayun-ayun tegang sejak tadi. “Hai Luisa, kita sudah nunggu kamu dari tadi loh,” sapa Sari yang memakai CD merah dan BH hitam, kontras banget tapi seksi banget. Kemudian mereka saling berciuman beberapa menit.

Sembari berciuman, tangan Luisa sudah nakal menyusup ke CD Sari. “Kamu baru aja cukur ya?” tanya Luisa ketika jemarinya merasakan bulu-bulu pussy Sari. Sari tersenyum malu. “Nggak pa-pa lagi, rasanya malah geli-geli nikmat. Hi.. hi..,” Sari tertawa cekikikan lalu berlalu. Mata Luisa memedar berbinar-binar ke seluruh ruangan. Ada dua belas orang di ruangan itu. Kesemuanya saling bersaing memperlihatkan keseksian tubuhnya.

Wita memakai bikini putih tipis sehingga puting susunya nampak menyembul menggoda. Lia cantik banget malam itu, rambut panjangnya meriap-riap seksi. Apalagi Lia memakai CD putih berenda dan BH putih yang kelihatan puting susunya karena dilubangi pada bagian putingnya, Luisa bener-bener pingin melumat susunya. Maka Luisapun segera mendekati Lia “Li, kamu cantik sekali malam ini.”

Sapa Luisa si anggota pub sambil mempermainkan puting susu Lia yang sengaja disembulkan itu. “Inikan maksud kamu? Kalau kamu mau, isep aja.” Bagai gayung tersambut. “Ntar kamu main sama aku yah?” Lia mengangguk lalu pergi menghampiri Si ganteng Ricko yang pakai CD pink, sejak tadi pistolnya tegang terus melihat pemandangan yang merangsang itu.

Jude memakai BH yang ketat banget hingga susu “Pamela Anderson” nya bagai berebut ingin keluar kain tipis itu, sedang pussynya dibiarkan saja dipelototin sama Tino yang sejak tadi penny nya pingin menerobos jaring tipisnya. Ayu yang pakai daster pendek transparan tanpa CD dan BH memamerkan pahanya di atas meja. Hanya orang nggak waras saja yang nggak berminat sama paha mulusnya.

Cindylah yang paling sexy, doski hanya mengenakan stocking hitam sebatas paha dan duduk dengan santainya sambil memamerkan pussynya yang berambut tipis. Pengen banget Luisa si anggota pub melumat klitoris mungil Cindy. Luisa sendiri memakai CD tipis bertali dan BH bertali yang hanya menutup nipplesnya saja. Sedang Mbak Sarah sang ketua party yang polos los sedang sibuk menjilati dildo barunya.

Begitu melihat Luisa datang Mbak Sarah segera menepuk tangannya bertanda party akan segera dimulai. Semuanya segera berkumpul di tengah ruangan. “Nah, gimana nih? Siapa yang pengin main duluan?” ujar Mbak Sarah membuka acara. “Saya!” Ayu menunjuk jari. “Kebetulan Ayu, sudah lama kita nggak liat lagi tarian pecut asmaramu itu.” Sambut si Ricko.

“Okey, Cin, nyalakan tapenya!” kata Ayu. Cindy segera menyalakan tape recorder kecil. Lalu terdengar suara music yang memancarkan suasana erotic bagi siapa saja yang mendengarnya. Ayu segera berdiri di tengah lalu menari mengikuti suara tape recorder. Tarian gemulai itu semakin memancing hasrat, Ayu memang bekas penari latar yang piawai. Luisa yang sudah sejak tadi menahan birahinya tanpa sadar meremas-remas susunya sendiri.

Apalagi kemudian Ayu meminta Ricko melucuti onderdil nya. Maka seperti diberi aba-aba yang lain segera melucuti pakaian milik pasangan yang dipilihnya. Dengan segera Ricko mendorong Ayu untuk berbaring lalu Ricko segera melumat bibir kenyal Ayu penuh nafsu sedang tangannya meremas-remas penisnya sendiri.
Jude yang sudah terbakar segera ikut melumat susu kiri Ayu disusul oleh Cindy yang kebagian susu kanannya. Luisa si anggota pub sendiri segera menyusup ke selakangan Ayu yang terbuka. Lalu dengan semangat Luisa mengerjain pussy Ayu. Dijilatinya pussy Ayu yang sudah penuh dengan lelehan lendir kawinnya.

Lalu diobok-oboknya liang vagina Ayu dengan jarinya. “Aaghh..,” erang Ayu dan Luisa bersamaan karena saat itu Ricko sudah menyodokkan pistolnya ke pussy Luisa dari belakang. Posisi Luisa yang menungging membuat Ricko semakin mudah menancapkan senjata pamungkasnya. Sedang posisi Ricko sebelumnya sudah digantikan oleh Mbak Sarah yang menyekokkan nipplesnya ke mulut mungil Ayu.

Di sudut lain, Tino yang setengah menungging sedang mengerang-erang keenakan ketika diserbu dari dua arah. Sidney yang mengganyang pistolnya dari depan dan Leo yang menyodomi pantatnya. Sedangkan di sisi lain Lia, Wita dan Sari bergumul sendiri. Lia dan Wita saling memagut susu lawan mainnya sedang Sari menyerang pussy Lia yang posisinya terlentang.

Beberapa kali dildo masuk keluar pussy Lia dengan mudah lalu bergoyang-goyang membuat Lia bergelinjangan keenakan. “Agh.. enak.. terus Sar..,” erang Lia. Ricko masih memainkan pistolnya di pussy Luisa. Pantat Luisa bergoyang-goyang naik turun mengikuti gerakan penis Ricko. Berulang kali Luisa mencapai puncak asmaranya, berulang kali pula mani Ricko muncrat ke liang vaginanya. Tapi mereka masih ingin mengulangi dan mengulanginya lagi.

“Rick, saya mau keluar lagi Rick.. oh.. enghh..,” rintih Luisa. “Kita keluar sama-sama yah, yang..” Kemudian Ricko semakin memperkuat tekanan batang penisnya keliang vagina Luisa, sehingga tidak lama setelah itu muncratlah air mani Ricko ke dalam vagina Luisa bersamaan dengan keluarnya cairan kawin Luisa.

“Engg.. ah..,” jerit Ricko dan Luisa bebarengan. Luisa tergeletak di atas karpet. Wajahnya sudah nampak kepayahan, tapi birahinya belum terpuaskan. Ricko sudah meninggalkannya untuk mencari petualangan lain. Mata Luisa memandang sayu kepada Lia yang berdiri di atasnya.

Susu Lia yang sudah sangat bengkak membuat Luisa ingin sekali mengunyah nipplesnya yang tegang kecoklat-coklatan. Pussy Lia yang berbulu agak lebat nampak mengkilap basah oleh lendir kawinnya. Lia tahu betul kalau Luisa menginginkannya. Dia segera merunduk dan menyerahkan susunya untuk dilumat oleh Luisa. Luisa melumat susu dan bibir Lia secara bergantian.

Tangannya pun agresif menyusuri lorong goa vagina Lia, memelintir klitoris Lia berkali-kali. Lalu masuk dalam dan semakin dalam membuat Lia makin terlena. “Kamu.. enak banget.. egh..,” rintih Lia. Luisa mendesis-desis, nafasnya menghembus di bukit montok Lia membuat Lia semakin terbakar. Tapi Luisa juga kembali terbakar ketika Sari datang dan menghisap puting susu Luisa.

Lia juga berebut mencaplok susu kanan Luisa. Luisa merem melek manahan semua rasa syur yang tercipta. Semakin syur ketika Leo menjejalkan penisnya yang besar dan tegang banget ke mulutnya. “Isep sayang.. ayo..” Luisa menghisap penis Tino. Menggigit-gigit nakal membuat Tino melenguh-lenguh keasyikan. Tino menekan pistolnya dan maninya muncrat ke dalam mulut Luisa. Luisa menelan lendir itu hingga tandas.

Segala keindahan terasa ketika entah lidah siapa lagi yang menggerayangi pussy Luisa. Hingga ia merasa tubuhnya dijunjung ke atas dan.., “Augh..” Sebatang daging tegang kembali bersarang di pussy Luisa. Kembali dialaminya orgasme yang dialaminya bersamaan dengan si pemilik pistol. “Ehg.. kau hebat banget Luisa, hebat! Makasih ya..” Itu suara Leo. “Bajingan! Mau nyodok nggak bilang-bilang!” umpat Luisa dalam hati. Lalu semua yang tadi ngerjain Luisa pergi ngerjain yang lain.

Luisa tidak lagi memperhatikan orang-orang disekelilingnya. Rasa capeknya telah membawanya terlelap. Dua jam pun berlalu, suasana hening. Party itu sudah selesai, pemain-pemainnya sudah terlelap tidur. Luisa yang terbangun paling awal. Dipandangi sekelilingnya dengan senyum simpul. Semua dalam keadaan telanjang bulat, termasuk dirinya.

Berbagai CD dan BH berserakan berserakan dimana-mana Pantat Sari merah bengkak begitu juga puting susu Ayu. Luisa tersenyum sendiri melihat ujung susu si bule Jude yang masih dikenyot Ricko. Pantat Sidney juga memerah, mungkin karena di kerjain sama temen-temen yang lain. Dalam party itu tidak hanya cowok saja yang disodomi, cewek juga bisa disodomi. Yang paling suka menyodomi cewek, ya.. si Tino itu. Luisa berpaling kepada Mbak Sarah.

Wajah Mbak Sarah penuh dengan mani dan lendir vagina yang mulai mengering. Ruangan itu menebarkan aroma mani dan lendir vagina yang khas. Mata Luisa tertuju pada Cindy. Gadis itu masih terlelap. Kadangkala mengigau sambil senyum-senyum sendiri. Wajah gadis itu cantik. Tubuhnya kecil tapi susunya montok bener. Vaginanya polos tanpa bulu, warnanya putih kemerahan seperti pipi gadis yang sedang malu. Klitorisnya mungil menyembul.

Gairah Luisa si anggota pub kembali bangkit. Luisa berjongkok di depan Cindy kemudian memainkan jemarinya di atas vagina yang merekah itu. Dengan penuh nafsu segera dilumatnya klistoris yang sejak awal tadi membuatnya ngiler itu. Cindy menggeliat-geliat, tapi Luisa tak perduli. Bibir Luisa melumat gundukan vagina Cindy sedang kedua tangannya menggapai meremas-remas daging kenyal nan montok di dada Cindy.

Antara sadar dan tidak Cindy menjamak-jaMbak rambut Luisa dan menjepit kepalanya dengan kedua pahanya. “Ah.. uh.. ah.. uh..,” suara Cindy mendesis lirih. Nafas keduanya kembali memburu. Luisa menumpahkan segala birahi yang tersisa di kepalanya. Seakan-akan Cindy itu hanya miliknya sendiri. Cindy dipaksa untuk bangun dari lelapnya. Matanya memicing merasakan surga yang kembali datang untuknya.

Tapi Cindy sudah tak punya daya untuk membalas. Ia pasrah saja ketika Luisa si anggota pub menjejalkan sebatang dildo masuk ke dalam liang vaginanya. “Sruup..” Tanpa banyak perlawanan pistol mainan itupun amblas ke dalam liang kenikmatan Cindy. Cindi sempat terpekik beberapa kali, tapi lemah, rupanya dia sudah tak punya daya kecuali menikmati permainan Luisa. Luisa menarik si dildo maju mundur beberapa kali. Pantat Cindy bergoyang mengikuti iramanya.

Makin lama dildo itu bergerak makin cepat. “Sruup.. sruup..” Suaranya menyibak lendir-lendir kental yang keluar dari vagina Cindy. Mata Luisa berbinar memandangi vagina bermandikan lendir itu. Langsung ia merunduk dan “Sruup..” Dihisapnya si lendir dari pussy Cindy hingga tandas. “Ah, puasnya..,” kata Luisa dalam hati. Dikecupnya kening Cindy yang tak sadarkan diri.

Kemudian dia segera pergi dari tempat itu dengan senyum penuh kepuasan.. END


TEMANKU INGIN IKUT BERCINTA KETIKA TAU AKU LAGI ML DENGAN PACARKU

Cerita Sex Dewasa, Cerita Dewasa 18+, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum pacarku yang gampang sange membiarkanku ML dengan orang lain Dengan Judul ” Temanku Ingin Ikut Bercinta Ketika Tau Aku Lagi ML Dengan Pacarku ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks anda, selamat menikmati.

TEMANKU INGIN IKUT BERCINTA KETIKA TAU AKU LAGI ML DENGAN PACARKU
Kenzopoker.org - Agen QQ Poker Online - BandarQ Online - Domino99
CERITA DEWASA 18+Aku adalah seorang wanita yang dari kecil dipungut oleh orang tua dikarenakan anak wanita pertama. Sebenarnya wajahku ga cantik, hanya banyak yg mengira klo ada darah arab di diri aku. Tinggiku sekitar 155cm, dan jangan tanya soal BB ku, karena aku akan tersingung. Hahaha.. Tubuhku tergolong gemuk tapi dengan toket kecil. Hihihi…

Setelah sekolah SMA, aku malah menjadi sangat nakal. Sampai kecolongan keperawanan oleh pacar sendiri. Suatu hari, aku punya pacar yang berlainan sekolah. Saat pulang sekolah, aku dijemput dia, dia bilang ingin mengenalkan aku pada teman-temannya.

Tak lama kami sampai disalah 1 rumah lumayan besar. Disana ternyata ada 1 laki-laki yang sedang menunggu. Pacarku mengenalkanku padanya. Namanya Jarwo. Jarwo berperawakan tinggi besar dan berkulit hitam. Wajahnya cukup tampan dan terlihat aga sedikit sombong. Di saat aku sedang duduk berduaan dengan pacarku, dia berbisik padaku bahwa kontolnya sudah tegang sedari tadi.

Dengan senyum aku membalasnya. “Ini kan di rumah orang lain sayang.” Bisikku. “Ga apa-apa, kita pinjam kamarnya ajah. Lagian ini basecamp temen-temenku. Kebetulan mereka belum datang kesini.” Jawab pacarku.

Aku mengangguk.
“Tunggu aku minjem kamar nya dulu.” Lanjut pacarku.

Terlihat pacarku sedikit berbisik pada Jarwo yg sedang brada diruang sebelah dan dibalas anggukan oleh jarwo. Ada sedikit senyum yang tersungging dibibirnya terarah padaku. Pacarku menuntun aku masuk kesalah 1 kamar di rumah itu. Kamar yang agak sempit, dengan kasur lantai yang kecil, mungkin nomer 3. Tapi dengan situasi yang romantis. Lampu remang-reman, musik yang menenangkan, dan kamar itu sangat harum.

“Kamar siapa ini sayang?” Tanyaku sambil duduk diatas kasur.
“Kamar siapa aja yang mau tidur.” Jawabnya.
“Oh oke.”

“Kenapa nanya gitu?” Tanya balik pacarku. Dia ikut duduk disebelahku dan menciumi leherku menuju kuping. Aaghhh, serr serrr darahku serasa naik, sedikit terangsang. Yah, memang kelemahanku itu dileher dan kuping. Dan dia tau.

“Ga apa, cuma nyaman ajah kalo untuk bercinta.” Kataku.
“Itu ga penting sayang.” Pacarku berkata sambil melepaskan kancing bajuku satu per satu. Aku tatap wajahnya saat dia melakukan itu.

Laki-laki berumur 17tahun yang mempunyai wajah khas, mirip Ariel yang saat itu sedang booming. Wajahnya yang sedang horny membuatku ikut horny. Selesai membuka pakaian kita berdua, aku elus wajahnya dan menyosor bibirnya duluan. Dia bilang, aku pencium yang lihai. Yah, aku memang suka berciuman. Semangatnya ciumanku ternyata membuat kontol pacarku makin tegang.

“Sayang, memekmu basah.” Katanya padaku sambil mengelus-elus memekku.
“Kamu kan tau, kalo aku ini gampang sange.” Jawabku.

Tak ingin menghambur-hamburkan waktu, aku lalu membaringkan tubuh pacarku. Aku memang lebih suka aktif. Aku jilati lehernya, dadanya, perutnya. Sampai pada kontolnya yang yaaa standar orang Indonesia.

“Sayang, hmmm kontolmu tegang banget. Hummmm.” Aku berkata sambil menjilati kontol pacarku. “Aghh, aghhhh uhhh sayang, kamu memang paling jago kalo udah oral. Sepong yang dalem sayang. Aaghhhh. Ya, begitu sayaaangg ughh.”
Ku lihat wajah pacarku yang sedang sangat menikmati kontolnya yang berada di dalam mulutku. Sekali-kali, ku cucuk lubang pipis nya oleh lidahku. Dia memegang kepalaku berusaha membuat kontolnya lebih melesak masuk kedalam mulutku, dia mendesah-desah tak merasa malu bila terdengar oleh Jarwo diluar kamar.

Mendadak pacarku bangun dan dgn pelan membanting tubuhku keatas kasur. Diangkatnya kakiku lebar2, di kangkanginya aku dan sleeebbb. “Aaaghhh.” Katanya. Aku sedikit terpejam saat kontolnya masuk memekku. Ugh selalu terburu-buru, fikirku. Tak lama, dia menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggenjot memekku dengan kuat-kuat. Dengan hentakan yang kuat dan bernafsu. Cerita Hot.

“Aghhh sayang, yang dalem, lebih keras sayang, ya, ohh sayang, terussss.” Pintaku.

Aku pun tak mau kalah, ku goyangkan pinggulku kekanan kekiri membuat kontolnya serasa masuk menyilang didlm memekku. Ooghhh rasanya nikmat sekali. Ingin rasanya aku orgasme, tapi entah kenapa, rasanya sangat susah. Berkali-kali melakukan sex tapi belum pernah aku merasakan orgasme. Memang aneh.

Tiba2, aku terhenyak dari lamunan yang nikmat.
“Aaaaghhhh aku keluaaarrr sayaanng.” Teriak pacarku mendadak.
“Hah? Apa? Udah keluar? Padahal aku baru saja ingin klimax. Ahhhh sialan.” Batinku berkata.

Tubuh pacarku lalu menindihku, terkulai lemas. Ku singkirkan tubuhnya dari atasku. Klik, suara pintu kamar terbuka. Kaget, kulihat Jarwo masuk kekamar. Tersenyum dan menubrukku yang saat itu masih tertidur tanpa pakaian.

“Hey, apa ini Mas?” Jeritku.
“Tenang sayang, Sebentar kok.”Balasnya. Sambil terus menggerayangiku.

Pacarku bangun, terduduk dengan wajah tanpa dosa memandangiku. Lalu aku berusaha berontak dgn posisi terbaring aku membalikkan badan ke arah kanan dekat pacarku yang sedang duduk. Ku pegang tangan pacarku sambil menangis memohon pertolongannya.

Pacarku dengan teganya hanya membalas peganganku dan tersenyum ragu. “Sudah sayang, ga apa-apa.” Jarwo memelukku erat dari samping kiri, dan terasa dari arah belakang ada kontol besar yang menusuk memek ku. Aaahhhh, aku ga bisa bergerak karna keras nya pelukan oleh Jarwo.

“Ahhh sakit, sakit massss.

“Aaghhh, mass sakittt, agghh mass.” Jeritku.
Meski memekku sebenernya licin oleh sperma pacarku tadi, tapi tetap saja rasanya sakit.

“Sebentar, gakan sakit.” Kata jarwo sambil terus memompaku dgn gaya menyamping gaya 99. Ku tatap wajah pacarku yang tersenyum ketcub dia berbisik “Maaf sayang, ini rumahnya, jadi dia meminta imbalan untuk meminjam kamarnya.”

“Aaghhh sialan kau.” Kataku. “Aaaghhhhhh, maaaasss, agghhh, oughh mas jangaann.” Lanjutku sembari berusaha menyingkir dari pelukannya dan melepaskan kontolnya yang menancap dalam pada memekku.

Tapi ternyata tenaga Jarwo lebih kuat. Dia malah lebih terlihat semangat dan keenakan dgn rontaanku. Tapi, ada yang aneh. Aaghhh gila, aku mulai merasakan keenakan disaat aku meronta-ronta berusaha melepaskan pelukannya. Aaghhh enaaakk, enak rasanya memekku di kocok oleh Jarwo, kontolnya serasa penuh didalam memekku. Oughhh apa ini? Rasanya akan ada yang meledak.

“Aaghhhh aghhh masss, jangan masss, mas oughhh mas jaa.. jaangg.. jangan.” Desahku. Tetap berusaha berontak. “AAAGHHHHHHHHH.” Akhirnya aku teriak lumayan keras, serasa terbang saat itu. Baru rasanya aku menikmati Ngentod seenak ini. Apa ini yang namanya orgasme? Fikirku.

Agh apa ini yang namanya orgasme? Baru rasanya aku ngentod seperti ini. Dalam rontaan, dalam penolakan, ada kenikmatan yang tak terkira. Orgasme pertama yang ga akan aku bisa lupakan.

“Oughhhh saaayyy, tah,, tahhaannnn. Aku keluaarrrrrr” Teriak Jarwo sambil menghentakan kontolnya lebih dalam ke memekku. Crottt,, croot,, crooottt,, entah berapa kali spermanya keluar menembak memekku. Oughhhh enaaaaknyaaaaaaaa. Benar-benar aku baru merasakan enaknya ngentot. Gila, ini benar-benar gila. Perlahan dilepaskannya kontol Jarwo dari dalam memekku. Plop. Tanpa basa basi, Jarwo pergi keluar kamar.

Aku bangun, terduduk. Masih tak menyangka bisa mendapatkan kenikmatan yang sangat besar seperti itu dalam paksaan. Aku hampir lupa, kalau disana ada pacarku. Aku sadar dan meminta pulang. Dalam hati, aku berkata “Jarwo adalah cowok yang bisa puasin aku.

Lebih baik aku dengan Jarwo daripada dengan cowokku yang sekarang ini. END


PELANGGAN YANG MEMBELI MOBIL MENYERAHKAN ISTRI NYA YANG SEKSI PADAKU

ini terjadi ketika aku bekerja pada sebuah dealer otomotif di Jakarta. Ketika itu aku berumur 24 tahun. Pada saat pertama kali menjadi salesman kendaraan bermotor terutama jenis sedan, aku mulai mencari pelanggan di daerah pondok indah.

Karena kendaraan yang aku jual termasuk kelas atas, maka tentunya lokasi ini yang paling cocok. Kebetulan aku diberitahu temanku , kalau temannya yang bekerja sebagai pilot sedang mencari kendaraan. cerita hot.


Setelah diberi tahu rumah temanku tersebut, aku langsung meluncur menuju rumah yang dimaksud. Rumah tinggi dengan pagar berwarna hijau muda, demikian temanku memberikan tanda-tanda rumah tersebut. Aku segera memarkir kendaraanku di depan rumah. Bel kutekan, dan kemudian keluarlah seekor anjing herder menyambutku.

“Hhhrrr…. gukk.. ggukkk…. hrr…”. Wah sempat ciut juga nyaliku. Kemudian tak berapa lama kemudian keluar seorang bapak memanggil berteriak…”Jeffry… jeffry… masukk…”, katanya.Wah keren banget nama si anjing ini. Aku jadi inget temenku di kantor yang bernama jeffry, untungnya dia nggak gua ajak ke sini. Kalo gua ajak bisa- bisa marah sama yang punya anjing.

” Cari siapa pak?” tanya pak tua penjaga rumah.” Pak Dedi ada?” tanyaku.” Ada pak, lagi di dalam, silahkan masuk” katanya sambil membuka gerbang rumah.Kemudian akupun masuk dan duduk di teras rumah. Tak berapa lama kemudian seorang bapak yang kira – kira umurnya 35 tahunan, keluar dan menemuiku. cerita hot.

” Dedi ” katanya sambil menyalamiku.” Denny ” kataku sambil balas menyalami.” Ini pak, saya mau menawarkan mobil BMW yang seri…”” Oh ya ..saya sudah tau, saya udah ditelpon Diana kemaren ” katanya memotong pembicaraanku.” mm..oh ya..? .ini brosurnya pak.dan bapak bisa lihat – lihat spesifikasinya.” kataku.

Pak dedi menerima brosurku dan membacanya sekilas.” Begini dik denny, saya mau ke Amerika selama 2 minggu ini, untuk urusan lanjutnya istri saya saja yang ke showroom” katanya.Kemudian dia memanggil istrinya…” Venn, sini bentar sayang….”. Wah, mesra banget nih pak Dedi.

Tak lama kemudian seorang wanita datang.” Ini loh Venn, saya kan udah janji mau kasih hadiah ultah ke kamu, nah pak Denny ini yang dari showroom, nanti kamu yang urus semuanya yah, selama papa ke Amerika.” Kata pak Dedi kepada istrinya.”Ok pah” katanya sambil mengulurkan tangannya ke arahku.”Venny..” katanya. cerita hot.

Wah halus banget tangannya. Sebagai gambaran, Veny istri pak Dedy ini tingginya sekitar 160 an, body sexy , rambut sebahu, wajah cantik mirip bintang sinetron WG, umur sekitar 32 tahunan, dada sekitar 36B.”Oh ya.kalo gitu , besok ibu saya persilahkan ke showroom kami” kataku sambil menyerahkan kartu namaku.

“Pak, saya mau permisi dulu, besok ibu kami tunggu di showroom ” kataku sambil mejabat tangan pak Dedi.Dan akupun meluncur kembali mencari prospek yang lain.Selama dalam perjalanan pulang terbayang -bayang selalu wajah bu Venny yang cantik, bodynya yang sexy..mmmm..

Tulait.tulait.tulait ..bunyi HP ku membangunkanku dari tidur. Wah udah jam 07.00 pagi.”Selamat pagi, bisa bicara dengan pak Denny? ” kata suara di seberang.”Yah, saya sendiri…” kataku.”Pak Denny, ini Venny, yang mau ke showroom bapak…nanti saya datang jam 10 an pagi yah…” kata suara merdu itu. cerita hot.

“Ok deh bu, saya tunggu nanti.” jawabku kegirangan.”Tapi pak, mm…. sopir saya lagi pulang kampung, dan pak Dedy sudah ke amrik tadi pagi, bisakah bapak kesini? Maaf ya pak, kalo tidak menganggu.” katanya.”Wah bener juga, ntar kalo mobilnya langsung dibawa siapa yang nyetir yah?” pikirku.”Ok deh bu….saya segera ke sana ” jawabku.

“Makasih pak, saya tunggu yah, bye ” katanya. Kemudian telpon ditutup.Wah pucuk dicinta ulam tiba……Akupun segera mandi dan membawa kijangku menuju rumah bu Venny.Tak usah berpanjang lebar..akhirnya aku antar bu Venny menuju showrom.”Pak Denny udah nikah?” tanyanya membelah kebisuan.”Belum bu, Ibu udah berapa lama nikah sama pak dedy? Tanyaku

“Ooo…belum toh, udah 6 tahun ini nikah sama pak dedy ” katanya.”Putranya berapa bu? ” tanyaku. Bu venny terdiam sebentar.”Belum punya dik,….habisnya bapak sering ke LN” katanya.Wah kasihan bu Venny ini, udah lama nikah belum punya anak juga, sering ditinggal pergi pasti kesepian, pikiranku udah mulai ngeres. cerita hot.

Tak lama kemudian sampailah ke showroom, dan bu Venny jadi membeli mobil tersebut.Dua hari kemudian, sore hari saat aku pulang kantor, telpon berbunyi.”Selamat sore dik Denny, bisa ke sini sebentar? Saya mau menanyakan surat- surat mobil yang kemaren” katanya.”Memang kenapa bu? ” jawabku.

“Yah kesini bentar aja dik, ibu tunggu loh” katanya.”Baik bu ” jawabku.Akupun langsung meluncur ke rumah bu Venny. Sampai di depan rumah pagar sudah terbuka, dan mobilku disuruhnya dimasukkan ke dalam saja, katanya banyak pencurian mobil akhir-akhir ini.

Bu Venny menyilahkan aku masuk dan menutup pintu depan. Keadaan sepi saat itu, sepertinya tidak ada orang lagi di rumah itu.Kemudian bu Venny duduk di depanku. Dia mengenakan T- shirt, dan celana pendek. Tampak sangat cantik sekali sore itu. Dan tubuhnya harum sekali. cerita hot.


“Ini loh dik, Ini dulu pernah ganti warna yah mobilnya…? ” katanya sambil merundukkan badan. Karena T-shirtnya longgar, kelihatan sepasang payudaranya yang menggantung, membuatku jadi tidak konsentrasi pada pertanyaannya.”Mm….ehh..ya bu…ada apa bu?” kataku tergagap gara – gara liatin sepasang payudaranya yang keliatan.

“Wah di Denny kenapa? ini loh dik, mobil ini pernah ganti cat yah?” tanyanya mengulangi sambil tersenyum simpul.”Oh.iya bu…..ini kebetulan dulu punya teman saya, memang pernah dicat ulang, soalnya dia suka bosenan orangnya” kataku.

“Ohh…gitu yah….” katanya sambil manggut-mangut..”Dik Denny, sebenernya ibu cuma mau ngajak di Denny ke sini aja kok..nggak keberatan kan nemenin ibu.” katanya. Wah makin mengarah nih bu Venny.”Nggak bu…” sambil menahan nafas. Kemudian bu Venny duduk di sampingku dan meremas tanganku. cerita hot.

“Panggil aja Venny….Denny punya pacar?” tanyanya sambil memegang pundakku.Wah makin panas nih , pikirku. “Udah , tapi barusan putus” kataku sekenanya.Kemudian kuberanikan meremas tangannya kembali.”Venny kesepian yah…ditingal pak Dedy…emang udah berapa hari gak gituan? ” tanyaku nekat.

“Ah…kamu nakal deh., udah sebulan ini…..” katanya sambil tersenyum genit dan memegang pahaku. Wah makin nekat nih, pikirku. Jangan dilewatkan kesempatan ini bleh….. terdengar suara setan yang telah membelenggu diriku.Langsung kucium bibir Venny….aku lilit-lilit lidahnya dengan lidahku.Sepertinya diapun mengimbangi permainan lidahku di mulutnya.

Kemudian aku mulai aku raba-raba payudaranya dari permukaan t-shirt yang dikenakannya.”Den…pindah ke kamar aja yookk” ajaknya.Kamipun pindah ke kamar. Luas sekali kamarnya, ukurannya 6×6 m. Ada springbed, home theatre, dan kamar mandinya. cerita hot.

Akupun sudah nggak tahan lagi untuk mengeksplorasi setiap jengkal tubuh Venny.kubuka kaos yang dikenakannya, langsung aku kulum dan jilatin putingnya yang sudah mengeras.”Mmmm… mmmmm… mmmm…. hhsss…. aaahhhh… mmm” hanya desahan-desahan itu yang kudengar dari mulut veny. Kemudian aku mulai ciumin lehernya yang jenjang, tanpa meninggalkan sejengkal pun.

Aku jilatin lagi putingnya sambil meremas pelan-pelan setiap sudut sudut payudaranya. Sambil dia berdiri aku jilatin pusernya. Vennypun kelihatan mulai tak tahan lagi, dia pegangi rambutku sambil mendesah – desah tak karuan. Kemudian aku rebahkan dia di springbed. ” kamu buas banget deh den…..hhh” katanya sambil tersenyum genit.

Kemudian aku angkat kakinya ke atas, aku jilatin jari – jari kakinya yang halus dan bersih, aku jilatin betisnya, sambil meraba – raba pahanya. Betisnya sangat halus dan terawat, begitupun dengan pahanya. Kemudian aku buka celana pendeknya , dan kangkangin kakinya membentukk huruf V. Wah ternyata dia nggak pake celana dalam. Kayaknya memang sudah persiapan buat ML. cerita hot.

Kemudian aku jilatin jembutnya yang tipis dan rapi menghiasi kemaluannya .”Ahh Denn…. mmm… hhhh…. ahhhhh…. mmmm” hanya itu yang keluar dari mulut Venny ketika kujilati memeknya. Kemudian aku jilatin bibir memeknya atas bawah bergantian dengan pelan dan pasti. Tak kusisakan sejengkalpun untuk mengeksplorasi bibir memeknya.

“Oohhhhhhh… mmmmm…… ahhhhh… dennyymmm…. sshhh… mm……:” hanya itu yang berkali kali terdengar dari mulut Veny.Aku jilatin clitorisnya sambil aku lilit dengan lidahku keras-keras.”Ahhhh dennnn… laggiii… mmm….. dennnn.. ahhhh…” makin ngak jelas desahannya. Aku terus jilatin clitorisnya… aku masukkin jariku ke dalam memeknya dan aku keluar masukkin, sambil terus menjilatin clitorisnya. cerita hot.

” Ahhhh… mmmmm…… mm..ooohh… Dennnn.. aahhh….. kammu… apaiinnnn.. mmmemekku…. ohhhhh. ” katanya sambil mendesah desah nggak karuan dan menggoyang goyangkan pinggulnya kiri kanan.Aku lebih intensifkan jilatanku dan diapun mulai memegang – megang kepalaku dan akhirnya……..”Aahh…. denn… akkkuu……. nyammmpeee.. aaahh……. ahhhhhh…. mmm” katanya sambil membenam- benamkan mukaku ke memeknya.

Terasa cairan membasahi lidahku…….. dan kemudian dia bangun dari posisinya dengan wajah berkucuran keringat. Dan payudaranya pun mengkilap basah oleh keringat, membuatku makin terangsang.”Denn.. kamu hebattt… belum pernah aku merasakan seperti ini” katanya sambil memelukku.

“Terima kasih yah Den, sering- seringlah kamari. Aku selalu menunggumu…” bisiknya. cerita hot END



MENGENANG SAAT-SAAT AKU BISA TIDUR BARENG PACAR DI KOST

Perkenalkan namaku Ryan dan usiaku 22 tahun, tercatat sebagai mahasiswa sebuah PTS di Bandung. Cerita nakal yang akan kuceritakan ini terjadi tiga tahun yang lalu. Sudah lama memang, tapi aku selalu teringat-ingat pengalaman seks tersebut dan tak akan pernah aku melupakan satu nama seorang mahasiswi bernama Cindy.

Walau hingga sekarang pun akan selalu kukenang saat-saat indah bersamanya. Pertemanan akrabku dengan Cindy karena ia adalah cucu dari ibu kostku. Cindy lebih tua 2 tahun dan dia anak Surabaya, sedang kuliah di Bandung hanya beda kampus denganku. Yang aku tahu, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua tahun (tapi tidak bercerai) dan Cindy ikut tinggal bersama neneknya (ibu kostku) ketika ia masuk kuliah.


Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya cewek seperti dia yang wajahnya sangat cantik (pernah dia ditawarin untuk menjadi model), segala yang diidamkan pria melekat pada dia.

Kulitnya yang putih, hidung bangir, matanya yang indah dan bening, rambut ikal serta tubuhnya yang sexy padat.. Aku juga nggak tahu kenapa ibu kost menerimaku untuk nge-kost dirumahnya padahal yang kost di rumahnya adalah cewek semua. Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe)…

Pada awal kami berpacaran, Cindy termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun, ga terbayang deh untuk bisa ngentot dia hehehe… ! Padahal aku termasuk orang yang hypersex, dan aku sering kali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu seksku, hingga sekarang. Aku bisa melakukan onani sampai tiga kali sehari.

Setiap kali fantasi dan gairah seksku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton VCD porno dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku.

Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Cindy resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya yang mulus itu, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu.

Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aku, Cindy dan Desi (anak kost yang lain) masih asyik menonton TV di ruang tengah. Sementara ibu kostku serta 3 anak kost yang lain sudah pergi tidur. Kami bertiga duduk diatas permadani yang terhampar di ruang tengah.

Desi duduk di depan sementara aku dan Cindy duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yang menyinari ruangan selalu kami matikan kalau sedang menonton TV. Biar tidak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik.

Yang jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang. Desi masih asyik menonton dan Cindy yang disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Desi tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cindy.

Entah Cindy terlalu memperhatikan film hingga tangannya tidak menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yang padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Cindy pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tidak dilihat Desi. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali. “I love you, honey….” Bisikku di telinganya.

Cindy menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Desi, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang cewek, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Cindy meremas tanganku yang saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yang sayu sekilas menoleh ke arah Desi yang masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.

Apalagi ditambah ruangan yang hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Cindy. Cindy menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yang agak terbuka dari tadi, sama sekali tidak diketahui Desi. cerita nakal.

Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran. Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Cindy yang putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Cindy yang masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat.

Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yang mulai basah oleh cairan vagina Cindy buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Desi bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga.


“Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!” ujar Desi sambil menyerahkan remote TV pada Cindy. Desi kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yang tadi agak gugup, bersorak girang ketika Desi hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setidaknya mengetahui perbuatanku dengan Cindy. Bisa mati aku. Cindy yang sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. cerita nakal.

Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku. “Kita jangan disini Say, nanti ketahuan….” Bisiknya diantara ciuman yang menggelora. Segera kubimbing tangan Cindy bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar

Cindy, kuajak dia ke kamar sebelah yang kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yang akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yang telah tertidur tidak mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan.

Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Cindy yang telah duduk di tepi ranjang. “Aku cinta kamu, Cindy…..” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya. Mata Cindy menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Cindy pun membalas membuat lidah kami saling beradu. cerita nakal.

Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yang kian menggelora. Desahan bibirnya yang tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya.

Payudaranya yang padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian kedua payudaranya yang telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun. Kuusap kedua putingnya, dan Cindy pun tersenyum manja. “Ayo Yan, lakukanlah….” Ujarnya.

Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Cindy membantu tanganku melepaskan kemeja yang masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yang ada ditubuhnya. Tangan kananku yang nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. cerita nakal.

Cindy menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Cindy,

Apalagi ketika kulihat vaginanya yang terselip diantara kedua selangkangannya yang putih mulus. “Wah.. punyamu oke Cindy, Ok’s banget…” ujarku terpana Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya. “Burungmu juga besar dan bertenaga. Aku suka Yan….” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yang sudah tegak dari tadi.

“Come on Honey….” Pintanya menggoda. Aku tahu Cindy sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Cindy berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yang ada diantara kedua selangkangannya.

Kukecup pelan bibir vaginanya yang sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Cindy sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yang merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Cindy, pikirku. cerita nakal.

Ciumanku terus menikmati klitoris Cindy, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya. Kedua jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Cindy mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk. “Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…” erangnya.

Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Cindy makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Cindy sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku. “Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yang menarik, okay?” “Oke. Sekarang aku yang mengatur permainan ya?” ujarnya.

Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau cewek yang agresif Cindy pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur. “Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”

Tanpa menunggu jawabanku tubuh Cindy menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yang telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Cindy merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yang paling dalam. cerita nakal.

Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yang tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalam “gua”-nya. Cindy mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yang telah terbenam di dalam surga.

Tanganku meremas kedua payudara Cindy yang tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yang terselip diantara kehangatan malam yang kami rasakan saat ini. Kubiarkan Cindy terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yang terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.

“Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Cindy ” bisikku pelan “Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya..” Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Cindy mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yang mengambil inisiatif serangan. cerita nakal.

Kutekan naik turun pinggangku, sementara Cindy tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya. “Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh….” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Cindy, dan aku pun makin menggencarkan seranganku. Ingin kulibas habis semua yang ada dalam vaginanya.

Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yang sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Cindy tanpa melepaskan penisku yang sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.

“Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda. “Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan penisku kembali. “Ahh teruss…terusss……” desah Cindy ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya. cerita nakal.

Kupeluk tubuh Cindy erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yang mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang. “Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong….” “Oke, tahan dulu Cindy” dan kucabut batang penisku yang telah basah sejak tadi.

Kusuruh Cindy nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yang telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yang nikmat. “Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn….” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.

Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tidak terlepas,. “Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……” desahnya. Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yang teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya. “Yan….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh….” ujar Cindy tiba-tiba. cerita nakal.

“Tahan Cin, aku juga hampir sampai….” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat. Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan spermaku berkumpul dalam satu titik. “Aku keluar sekarang Cin….” penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Cindypun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya .

Sambil mengocok-ngocok batang penisku yang kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara kedua belah payudaranya dan kedua tangan Cindy pun menggesek-gesekkan payudaranya yang menjepit batang kemaluanku dan….croott…crooottt… spermaku jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei. cerita nakal.

Cindy menjilati penisku membersihkan sisa-sisa spermaku yang masih ada. “Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Cindy yang sudak acak-acakan tak karuan. “Aku juga ngga nyangka kamu sehebat ini Yan….”desahnya manja . Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam.

Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yang sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami ‘bermain” tadi.

Begitulah kisahku dengan Cindy, setiap hari kami selalu melakukan ML. Dan setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambil mandi bareng disaat rumah kost kosong hanya ada kami berdua).

Hingga pada suatu hari Cindy harus pindah ke luar kota ikut kedua orang tuanya yang telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yang baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginap. cerita nakal.

Pada itu, tiba-tiba kuterima surat dari Cindy yang mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yang dipilihkan orang tuanya dan aku benar-benar kehilangan dia, aku sungguh sangat mencintai dia….. Sekarang, setiap kali aku melakukan masturbasi,

fantasiku selalu melayang mengingat saat-saat terindah kami melakukan hubungan seks pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aku ulangi saat-saat indah itu. END



FOTO BUGIL YANG KUMINTA DARI KARYAWATI CANTIK SETELAH MESUM DI KANTOR

Cerita Sex Dewasa, Cerita Dewasa 18+, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum ML dikantor lalu minta foto bugilnya si cewek cantik ini Dengan Judul ” Foto Bugil Yang Kuminta Dari Karyawan Cantik Setelah Mesum Di Kantor ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks anda, selamat menikmati.

FOTO BUGIL YANG KUMINTA DARI KARYAWATI CANTIK SETELAH MESUM DI KANTOR
Kenzopoker.org - Agen QQ Poker Online - BandarQ Online - Domino99
CERITA DEWASA 18+Di kantorku rata-rata karyawannya cewek dan memang sebagian besar udah pada punya suami rata-rata, nah ada temen kantor (beda divisi denganku) yang anaknya asik, walaupun udah punya 2 anak, tapi ngobrol sama dia seru banget..

Gara-gara sering ketemuan sama rekan kantor ini, sering ngobrol sama dia, sering liat-liatan, aku pun betah menggoda. jadi awalnya iseng-iseng aja nyerempet dia ngomongin hal-hal yang menjurus.. eh dia juga ternyata seru juga ngomongin hal-hal yang “menjurus”..

akhirnya diputuskanlah suatu hari aku iseng becandain dia, mau ga diajak mesum . eh dia malahan nantangin “kencingnya udah lurus belom? coba sini liat punya kamu”.. ane anggap itu kode sebagai jawaban OK.. akhirnya aku desek dia beneran mau ML apa ngga. dan ternyata dia memang beneran mau….

Akhirnya hari itu selesai office hour, naeklah kita ke lantai 26 (kantor aku kalo udah diatas udah jam 8, udah gelap, jadi sikon pun mendukung), , (aku di lantai 25, dia di lantai 26), soalnya memang dia yang megang kunci ruangan di lantai 26. kita begitu masuk ruang meeting dan “bertarung” di ruang yang gelap itu.

Awalnya kissing-kissing sama dia, wuh.. lidahnya mantab.. lidah aku di pagut-pagut sama berasa ngilu. susah diungkapkan dengan kata-kata (secara jam terbang doi lebih tinggi dari ane). terus dia penasaran sama burung aku, jadi sembari kissing, dia buka resleting aku dan ngeluarin burung aku sambil di hajar pelan-pelan.. di sela-sela kita kissing, dia bilang kalo burung aku lebih gede dari suaminya…

Wah, makin konak.. langsung baju kantor dia aku buka.. lepas Bra doi, dia remes-remes toket dia yang gede, cuma memang agak turun (tapi aku memang suka sama toket yang gede dan agak ngondoi dikit), aku sempet muji besarnya toket dia dan nanya ukurannya, dia bilang 36C, terus dia nanya “kenapa? sukanya sama yang kecil ya?” tanya dia..

tentu aja ane geleng-geleng kepala dan jawab dengan hisapan-hisapan di toket dia yang pastinya bikin dia mendesah-desah.. aku remes, aku hisap, aku gigit nipplenya.. enak banget.. udah mana nipplenya gede. berasa kaya bayi versi dewasa lagi.. ga lama dari maen sekwilda. aku telentangin dia di atas meja meeting, aku oral vaginanya..

aku ga bisa liat jelas bentuk vagina dia karena gelap dan hanya ada sedikit cahaya, tapi bulu mekinya sih ga gitu banyak dan untuk ukuran wanita yang udah 2 kali melahirkan dia tergolong ok banget vaginanya.. yang pasti ga bau ikan asin ya! aku jilat2 tuh meki sampe basah, sampe kadang-kadang dia ga bisa ngomong, cuma bisa “ah-ah-yes-yes” ,

Sekitar 15 menit aku oral dia, akhirnya dia dapet orgasme. selesai dari situ, gantian burung aku yang diservis.. dia dorong aku duduk di kursi meeting, aku disuruh ngengkang supaya dia bisa jilat sunhole aku, buset.. baru pertama kali aku seumur hidup diisep “sunholenya” rasanya mantab banget…

terus dijilat2 “G-spot” aku, naek terus ke buah zakar aku, terus ke batang dan akhirnya ke kepala penis aku.. Buset..sensasinya.. pertama kali aku burung aku di”servis” begitu. doi juga ngoral burung aku ganas banget, soalnya dia suka sama diameter burung aku yang lebih gede dari suaminya dia..
selesai di servis, kita masuk ke posisi doggy style, soalnya doi suka banget sama gaya itu, dan minta aku maenin nipplenya sembari doggy style. kita doggy style sekitar 15 menitan, terus ganti posisi MOT diatas meja meeting sekitar 20 menitan, kemudian karena dia udah sange banget, dia minta WOT, aku mah cuma diem aja nikmatin goyangan dia..

ga lama kemudian dia dapet big O, karena aku belom dapet O, sedangkan aku udah mau keluar bentar lagi.. berhubung dia ga pake kondom dan aku ga mau keluarin didalem (ntar hamil lagi), aku minta doi supaya BJ lagi dan aku minta CIM,

Dia setuju banget.. diisep-isep lagi.. keluar deh semua laharnya.. enak banget.. dia bersihin semuanya sampe bersih.. tapi penisku masih berasa keras, ngeliat penisku belom turun, dia masih napsu makan “pisang” aku lagi.. ya udah ronde dua deh.. lagi enak-enak di servis sama doi…eh hape dia nyala (pake mode silent)..ternyata dari suaminya, katanya bentar lagi nyampe kantor.. langsung deh dia servis versi fast forward.. langsung CIM lagi…

selesai ML, beres-beres, aku nanya ke dia, boleh minta foto bugil nya ga? dia ga mau, soalnya takut keliatan mukanya, ntar ketauan keluarganya… ya udah.. Karena aku suka banget sama teteknya, aku minta foto toked saja.. biar bisa buat bahan masturbasi… eh dia ngasih. He..he..he.. lumayan.

Sejak dari situ.. lumayan sering kita berdua ML di kantor di tempat yang sama. ada sekitar 10-15 kali aku ML sama dia.. dan udah ada video-video pribadi sama dia, tapi ga mungkin aku sebarkan… ga enak sama keluarganye..

Tapi sekarang udah agak susah ML sama dia, soalnya aku dipindah ke proyek lain.. tapi denger-denger pertengahan tahun depan dia mau ikutan di pindahin ke proyek aku.. ak rasanya sudah ga sabar dia pindah satu kantor denganku, biar bisa ngesek lagi.. END


Agen Poker Terbesar - Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas

Agen Poker Terbesar - Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas Hari sudah mulai malam, aku baru saja selesai mandi dan duduk di meja rias dadan ...