BONUS MENARIK LEXABET : Bonus extra deposit member 10% | Bonus Unlimited Cashback setiap minggu | Bonus NEW MEMBER 20k | Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24jam kami di BBM E3A4A978 , WHATSAPP +855975219067 atau Livechat LEXABET.COM Agen poker Agen Bola
Nama Situs Games Bank Support Minimal Deposit Pendaftaran
LEXABET SPORTBOOK - LIVECASINO - SLOTS - LIVEGAMES - POKER BCA - BNI - BRI - MANDIRI 25.000
Agen Bola
KENZO POKER POKER ONLINE - DOMINO QQ BANDAR CEME - CEME KELILING CAPSA SUSUN - LIVEPOKER BCA - BNI - BRI MANDIRI 10.000
VILA POKER POKER ONLINE - DOMINO QQ BANDAR CEME - CEME KELILING CAPSA SUSUN - LIVEPOKER BCA - BNI - BRI - MANDIRI 20.000
Agen poker

DISURUH NGISEP PELER TEMAN PAPA KU SEBAGAI RITUAL PENYEMBUHAN

Ini adalah pengalamanku waktu aku masih duduk di bangku SMU. Aku termasuk salah satu bunga sekolah di sekolahku dan berprestasi di bidang seni. Rumahku sering didatangin tamu-tamu papaku, baik partner bisnis, karyawan atau temen.

Temen papa yg bernama Om Wawan sering datang ke rumah aku di sore hari, hanya sekedar ngobrol dan minum teh ama papa di kebun belakang rumahku. Konon, Om Wawan mempunyai indra keenam, bisa melihat dan melamar nasib, dan bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk2 halus.


Kadang-kadang dia bawa anaknya atau istrinya juga, dan aku suka ikut nimbrung dgn mereka, topik apa aja mereka juga bahas. Om Wawan yg berkacamata tebal sudah lumayan tua, sekitar umur 65 thn, dan badannya agak gemuk dgn perut yg buncit dan napas yg bau. Tipe-tipe badan orang tua yang tidak fit lagi. Keriput di muka dan tangannya sudah terlihat jelas.

Om Wawan suka ngelirik aku, curi-curi pandang mukaku lalu badanku. Aku risih sekali apalagi yg ngelirik adalah temen papaku sendiri yg sudah tua. Aku hanya suka membalas Om Wawan dgn senyuman, dan berkata ,”Om, jgn lihatin Nini sampe gt dong, kan malu.” Om Wawan suka tersenyum mesum, “Habis Nini manis dan cakep sih, cowok yg mana gak suka liatin Nini.” Dan aku jadi tersipu malu.

Suatu Sabtu sore hari, seperti biasanya, Om Wawan datang ke rumah aku utk ngobrol ama papa, tp wkt itu papa dan mama sedang keluar, jadi aku yg ngobrol ama Om Wawan. Tiba-tiba Om Wawan tanya aku, “Nini gak perawan lagi ya?” Trus aku kaget dan diam aja, lalu Om Wawan bilang ,”Gak apa apa kok, jujur aja, Om janji gak kasih tau papa mama deh.” Aku diem aja dan merasa takut kalau Om Wawan bisa membaca pikiran aku.

“Om sudah tau kok dari dulu, makhluk halus yg Om pelihara kasih tau ke Om, katanya kamu sudah gak perawan. Sudah banyak yg tidurin kamu. Dan ada penyakit di badan kamu.” Aku jadi kaget ketakutan krn dikasih tau ada penyakit di dlm badanku, “Penyakit apa Om? Parah gak? Bisa disembuhin gak?”, tanyaku bertubi-tubi.

“Yah, mayan parah lah” Aku hanya diem membisu karena sudah ketakutan. “Tp Nini gak usah takut, Om bisa sembuhin kok.” Aku agak lega ,”Oh ya? Gimana?” “Nini harus ikut instruksi Om tanpa bantah, bisa gak?” “Ok, Nini akan ikut semua instruksi dari Om.” “Nah, sekarang ambil segelas air putih buat Om.”

Perasaanku bercampur antara takut dan nervous, pergi ke dapur utk ambil segelas air. “Nih airnya Om” “Ok, Nini minum airnya dikit.” Aku merasa aneh tapi hanya turut aja disuruh minum lalu Om Wawan minum air yg baru aku minum. “Ini Om lagi mencoba membersihkan penyakit di dalam tubuh kamu. Sekarang julurkan lidah kamu. Om mau liat.” Aku menjulurkan lidahku, lalu Om Wawan menyedot dgn kuat lidahku. Ada sensasi aneh di dlm tubuhku.

Lalu Om Wawan memasukkan tangannya di dlm celana dalamku, aku kaget! “Jangan takut, Nini. Om mau tau separah apa penyakit yg dijangkitin Nini. Ada makhluk halus di dalam tubuh Nini yg suka mengganggu kesehatan Nini.” Aku ketakutan dikasih tau ada makhluk halus di dalam tubuhku, jadi aku diem saja Om Wawan menyentuh vaginaku.

Aku merasa enak Om Wawan menyentuh vaginaku, dan aku merasa vaginaku dah basah, Om Wawan mengeluarin tangannya dan menjilat jarinya yg basah, “Nini dah basah ya?” Trus aku diem saja, lalu Om Wawan menaikin kausku, dan mengeluarkan pentilku dari BH, lalu dia mengemut pentilku dgn kuat, aku merasa enak dan tanpa sadar aku sudah mendesah keenakan. “Ke kamar Nini yuk, biar Om lebih leluasa mengobati Nini.”

Aku nurut saja ama kata2 Om Wawan Begitu di kamarku, Om Wawan melepaskan celananya ,”Nini, kulumin kontol Om!” Aku enggan mengulumin kontol nya karena keliatan bau n kotor kontol nya. “Katanya mau diobatin penyakitnya? Kulum kontol Om buat ngusir makhluk halus di dlm tubuh Nini.” Aku jadi nurut karena aku mau diobatin.

Aku mengulum kontol Om yg lagi lemas ketiduran, aku mengemut kontol Om sampe mengeras dan Om Wawan mendesah keenakan ,”lbh cepat kulumnya… ashh ahhh… ngemut2 kontol Om lbh keras dan lebih cepat.” Aku ikut instruksinya dan menahan napas dr bau kontol Om. Om mendesah keenakan terus, lalu Om Wawan menyuruh aku telanjang, karena ini adalah upacara utk mengusir makhluk halus.


Om merebahkan aku di atas ranjang lalu dia menciumin aku, dia melumat bibirku dengan ganas, menciumin seluruh mukaku, melumat pentil aku kuat lalu menjilati vaginaku ,”aashhhh… enak Om…. ah ahh ashh hmm… Om, aku ga tahan lagi Om, ahhhh ashhhhhhhhhh…. masukin kontol Om dong….”

Tapi Om Wawan sengaja ga mo masukin kontol nya, dia masih bermain2 dgn vaginaku dgn lidah dan jarinya… sampe aku memohon mohon, “Om, cepet dong… masukin kontol Om ke dalam memekku, aku dah ga tahan lagi… ahh ahhhh… tolong Om… cepet masukin”

Lalu Om Wawan memasukin kontol nya di dalam vaginaku, “Oh… asiknya Om… ah ahahhh ashhhh” Om Wawan mengenjot pelan pelan, “Om, ahh ahh…. cepet dong ngenjotnya… ahhh ashhh ahhhhahhhh… lbh kuat dong…” “Wah, Nini binal sekali… Om baru tau…” Lalu dia mengenjot lbh cepat n kuat sambil melumat bibirku dan memeras tetekku kuat kuat. “Om lbh kuat meremas tetekku ahhhh ahhh” Kita ganti posisi ke doggy style dan aku on top….

Om Wawan sangat lihai dlm permainan ini… dia membuat aku lupa diri dan merasa high sekali… kita berdua meraung raung keenakan di dlm kamar… ahhh aaaaaaaaaahhhhhsssssahhhhhhhhh ihhhhhhh assshhhhh uhhhhhhhhahhhhha….. “Nini, Om sudah mau keluar…. Om crut di dlm memek Nini yah” “Iya, Om… boleh ahh ahhhh cepet, ahhh Nini juga udah mau keluar ahh ahhhh”

Om Wawan mengenjot lebih cepet dan kuat, ahhh ahhhh tiba2 tubuhnya megenjang, tandanya dia sudah keluarin spermanya di dalam vaginaku… lalu Om Wawan mengeluarin kontol nya dan meletakan di dalam mulutku, aku mengulum kontol nya dgn asik dan Om Wawan mengerang dgn asik dan bergetar-getar keenakan.

Lalu kita berbaring sejenak sambil berciuman. “Besok-besok Om mau ngentotin Nini lagi utk bersihin tubuh Nini dari makhluk halus.” END



NEKAT MESUM DENGAN TEMAN ADIKKU SETELAH KUAJAK NONTON FILM PANAS

Cerita Sex Dewasa, Cerita Dewasa 18+, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum ngesex dengan teman adikku setelah terangsang akibat film blue yang ditonton Dengan Judul ” Nekat Mesum Dengan Teman Adikku Setelah Kuajak Nonton Film Panas ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks anda, selamat menikmati.

NEKAT MESUM DENGAN TEMAN ADIKKU SETELAH KUAJAK NONTON FILM PANAS
KenzoPoker.ORG - Agen Domino QQ Poker Online - BandarQ Online - Domino99
CERITA DEWASA 18+Pertama kali aku mengenal hubungan sexual yang sebenarnya terjadi pada saat adik perempuanku memperkenalkan kepadaku seorang teman wanitanya. Sejak pertama kali aku melihat, memang aku sangat tertarik pada wanita ini, sebut saja namanya Niken.

Suatu saat Niken datang ke rumahku untuk bertemu dengan adikku yang kebetulan tidak berada di rumah. Karena sudah akrab dengan keluargaku, meskipun di rumah aku sedang seorang diri, kupersilakan Niken masuk dan menunggu.

Tapi tiba-tiba ada pikiran nakal di otakku untuk nekat mendekati Niken, meskipun rasanya sangat tidak mungkin. Setelah berbasa-basi seperlunya, kutawarkan dia untuk kuputarkan film panas. Mulanya dia menolak karena malu, tapi penolakannya kupikir hanya basa-basi saja.

Dengan sedikit ketakutan akan datangnya orang lain ke rumahku, aku putarkan sebuah film panas, lalu kutinggalkan dia menonton film panas seorang diri dengan suatu harapan dia akan terangsang. Benar saja pada saat aku keluar dari kamar, kulihat wajah Niken merah dan seperti menahan getaran. Aku mulai ikut duduk di lantai dan menonton film panas tersebut.

Jantungku berdegup sangat keras, bukan karena menonton film panas tersebut, tapi karena aku sudah mulai nekat untuk melakukan sex apapun resikonya kalau ditolak. Kubilang pada Niken, “Pegang dadaku…, rasanya deg-degan banget”, sambil kutarik tangannya untuk memegang dadaku.

Dalam hitungan detik, tanpa kami sadari, kami telah berciuman dengan penuh nafsu. Ini pengalaman pertamaku berciuman dengan seorang perempuan, meskipun adegan seks telah lama aku tahu (dan kuinginkan) dari berbagai film panas yang pernah kutonton. Mulutnya yang kecil kukulum dengan penuh nafsu.

Dengan penuh rasa takut, tanganku mulai merayap ke bagian dadanya. Ternyata Niken tidak marah, malah kelihatan dia sangat menikmatinya. Akhirnya kuremas-remas buah dadanya dengan lembut dan sedikit menekan. Tanpa terasa kami sudah telanjang bulat berdua di tengah rumah. Setelah puas aku mengulum puting susu dan meremas-remas buah dadanya, mulutku kembali ke atas untuk mencium dan mengulum lidahnya.

Sebentar kemudian malah Niken yang turun menciumi leher kemudian dadaku. Tapi sesuatu yang tak pernah kubayangkan akan dilakukan seorang Niken yang usianya relatif masih sangat muda, ia terus turun menciumi perut sambil mulai meremas-remas kemaluanku. Aku sudah sangat terangsang.

Kemudian mataku hampir saja keluar ketika mulutnya sampai pada batang kemaluanku. Rasanya nikmat sekali. Belum pernah aku merasakan kenikmatan yang sedemikian dahsyat. Ujung kemaluanku kemudian dikulum dengan penuh nafsu.

Nampak luwes sekali dia menciumi kemaluanku, aku tidak berpikir lain selain terus menikmati hangatnya mulut Niken di kemaluanku. Kupegang rambutnya mengikuti turun naik dan memutarnya kepala Niken dengan poros batang kemaluanku.
Setelah sekian lama kemaluanku di lumatnya, aku merasakan sesuatu yang sangat mendesak keluar dari kemaluanku tanpa mampu kutakah lagi. Kutahan kepalanya agar tak diangkat pada saat spermaku keluar dan dengan menahan napas aku mengeluarkan spermaku di mulutnya. Sebagian langsung tertelan pada saat aku ejakulasi, selebihnya ditelan sebagian-sebagian seiring dengan keluarnya spermaku tetes demi tetes.

Aku tertidur pulas tanpa ingat lagi bumi alam. Kurang lebih sepuluh menit kemudian aku terbangun. Aku sangat kaget begitu kulihat tepat dimukaku ternyata kemaluan Niken. Rupanya pada saat aku tertidur, Niken terus menjilati kemaluanku sambil menggesek-gesekan kemaluannya pada mulutku. Meskipun awalnya aku takut untuk mencoba menjilati kemaluannya, tapi karena akupun terangsang lagi, maka kulumat kemaluannya dengan penuh nafsu.

Aku segera terangsang kembali karena pada saat aku menciumi kemaluan Niken, dia dengan ganas mencium dan menyedot kemaluanku dengan kerasnya. Aku juga kadang merasakan Niken menggigit kemaluanku dengan keras sekali, sampai aku khawatir kemaluanku terpotong karenanya.

Setelah puas aku menjilati kemaluannya, aku mulai mengubah posisiku untuk memasukkan kemaluanku pada kemaluannya. Tapi dia menolak dengan keras. Ternyata dia masih perawan dan minta tolong padaku untuk tidak membimbingnya supaya aku memasukkan kemaluanku pada kemaluannya. Terpaksa aku menjepitkan kemaluanku di payudaranya yang besar dan ranum.

Sambil kugerakkan pantatku, ujung kemaluanku di kulum dan dilepas oleh Niken. Aku tidak mampu menahan aliran spermaku dan menyemprot pada muka dan rambutnya. Aku melihat seberkas kekecewaan pada raut wajahnya. Saat itu aku berpikir bahwa dia takut tidak mencapai kepuasan dengan keluarnya spermaku yang kedua.

Tanpa pikir panjang aku terus turun ke arah kemaluannya dan menjilati dengan cepatnya. Karena aku sudah tidak bernafsu lagi, kujilati kemaluannya sambil berhitung untuk supaya aku terus mampu menjilati dalam keadaan tidak bernafsu sama sekali.

Pada hitungan ke 123 lidahku menjilati kemaluannya (terakhir clitorisnya), dia mengerang dan menekan kepalaku dengan keras dan menjerit. Dia langsung tertidur sampai aku merasa ketakutan kalau-kalau ada orang datang.

Kugendong Niken ke tempat adikku dalam keadaan tertidur dan kupakaikan baju, lalu kututup pintunya, lantas aku pergi ke rumah temanku untuk menghindari kecurigaan keluargaku. Inilah pengalaman pertamaku yang tak akan pernah aku lupakan.

Aku tidak yakin apakah akan kualami kenikmatan ini lagi dalam hidupku. END


TUBUH SEMOK SEORANG PERAWAN TUA YANG MEMBUATKU TERANGSANG BILA MELIHATNYA

Cerita Sex Dewasa, Cerita Dewasa 18+, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum ngewe dengan tetangga sebelah, seorang perawan tua yang semo kdan cantik Dengan Judul ” Tubuh Semok Seorang Perawan Tua Yang Membuatku Terangsang Bila Melihatnya ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks anda, selamat menikmati.

TUBUH SEMOK SEORANG PERAWAN TUA YANG MEMBUATKU TERANGSANG BILA MELIHATNYA
KenzoPoker.ORG - Agen Domino QQ Poker Online - BandarQ Online - Domino99
CERITA DEWASA 18+Namaku Andi mahasiswa di sebuah universitas terkenal di Surakarta. Di kampungku sebuah desa di pinggiran kota ada seorang gadis, Ana namanya. Ana merupakan gadis yang cantik, berkulit kuning dengan body semok yang padat didukung postur tubuh yang tinggi membuat semua kaum Adam menelan ludah dibuatnya.

Begitu juga dengan aku yang secara diam- diam menaruh hati padanya walaupun umurku 5 tahun dibawahnya, tapi rasa ingin memiliki dan nafsuku lebih besar dari pada mengingat selisih umur kami. Kebetulan rumah Mbak Ana tepat berada di samping rumahku dan rumah itu kiranya tidak mempunyai kamar mandi di dalamnya, melainkan bilik kecil yang ada di luar rumah.

Kamar Mbak Ana berada di samping kanan rumahku, dengan sebuah jendela kaca gelap ukuran sedang. Kebiasaan Mbak Ana jika tidur lampu dalam rumahnya tetap menyala, itu kuketahui karena kebiasaan burukku yang suka mengintip orang tidur, aku sangat terangsang jika melihat Mbak Ana sedang tidur dan akhirnya aku melakukan onani di depan jendela kamar Mbak Ana.

Ketika itu aku pulang dari kuliah lewat belakang rumah karena sebelumnya aku membeli rokok di warung yang berada di belakang rumahku. Saat aku melewati bilik Mbak Ana, aku melihat sosok tubuh semok yang sangat kukenal yang hanya terbungkus handuk putih bersih, tak lain adalah Mbak Ana, dan aku menyapanya,

“Mau mandi Mbak,” sambil menahan perasaan yang tak menentu.

“Iya Ndik, mau ikutan..” jawabnya dengan senyum lebar, aku hanya tertawa menanggapi candanya. Terbersit niat jahat di hatiku, perasaanku menerawang jauh membayangkan tubuh semok Mbak Ana bila tidak tertutup sehelai benangpun.

Niat itupun kulakukan walau dengan tubuh gemetar dan detak jantung yang memburu, kebetulan waktu itu keadaan sunyi dengan keremangan sore membuatku lebih leluasa. Kemudian aku mempelajari situasi di sekitar bilik tempat Mbak Ana mandi, setelah memperkirakan keadaan aman aku mulai beroperasi dan mengendap-endap mendekati bilik itu.

Dengan detak jantung yang memburu aku mencari tempat yang strategis untuk mengintip Mbak Ana mandi dan dengan mudah aku menemukan sebuah lubang yang cukup besar seukuran dua jari. Dari lubang itu aku cukup leluasa menikmati kemolekan dan keindahan tubuh semok Mbak Ana yg semok dan seketika itu juga detak jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya, tubuhku gemetar hingga kakiku terasa tidak dapat menahan berat badanku.

Kulihat tubuh yang begitu semok dan padat dengan kulit yang bersih mulus begitu merangsang setiap nafsu lelaki yang melihatnya, apalagi sepasang toket dengan ukuran yang begitu menggairahkan, kuning langsat dengan puting yang coklat tegak menantang setiap lelaki.

Kemudian kupelototi tubuhnya dari atas ke bawah tanpa terlewat semilipun. Tepat di antara kedua kaki yang jenjang itu ada segumpal rambut yang lebat dan hitam, begitu indah dan saat itu tanpa sadar aku mulai menurunkan reitsletingku dan memegangi kemaluanku, aku mulai membayangkan seandainya aku dapat menyetubuhi tubuh semok Mbak Ana yang begitu merangsang birahiku.

Terasa darahku mengalir dengan cepat dan dengusan nafasku semakin memburu tatkala aku merasakan kemaluanku begitu keras dan berdenyut-denyut. Aku mempercepat gerakan tanganku mengocok kemaluanku, tanpa sadar aku mendesah hingga mengusik keasyikan Mbak Ana mandi dan aku begitu terkejut juga takut ketika melihat Mbak Ana melirik lubang tempatku mengintipnya mandi sambil berkata,

“Ndik ngintip yaaa…” Seketika itu juga nafsuku hilang entah kemana berganti dengan rasa takut dan malu yang luar biasa. Kemudian aku istirahat dan mengisap rokok Mild yang kubeli sebelum pulang ke rumah, kemudian kulanjutkan kegiatanku yang terhenti sesaat.

Setelah aku mulai beraksi lagi, aku terkejut untuk kedua kalinya, seakan-akan Mbak Ana tahu akan kehadiranku lagi. Ia sengaja memamerkan keindahan tubuhnya yg semok dengan meliuk-liukkan tubuhnya dan meremas- remas payudaranya yang begitu indah dan ia mendesah-desah kenikmatan.

Disaat itu juga aku mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya kuat-kuat. Melihat permainan yang di perlihatkan Mbak Ana, aku sangat terangsang ingin rasanya aku menerobos masuk bilik itu tapi ada rasa takut dan malu.

Terpaksa aku hanya bisa melihat dari lubang tempatku mengintip. Kemudian Mbak Ana mulai meraba-raba seluruh tubuhnya yg semok dengan tangannya yang halus disertai goyangan-goyangan pinggul, tangan kanannya berhenti tepat di liang kewanitaannya dan mulai mengusap-usap bibir kemaluannya sendiri sambil tangannya yang lain di masukkan ke bibirnya.

Kemudian jemari tangannya mulai dipermainkan di atas kemaluannya yang begitu menantang dengan posisi salah satu kaki diangkat di atas bak mandi, pose yang sangat merangsang kelelakianku. Aku merasa ada sesuatu yang mendesak keluar di kemaluanku dan akhirnya sambil mendesah lirih,

“Aahhkkkhh…” aku mengalami puncak kepuasan dengan melakukan onani sambil melihat Mbak Ana masturbasi. Beberapa saat kemudian aku juga mendengar Mbak Ana mendesah lirih,

“Oohhh.. aaahh..” dia juga mencapai puncak kenikmatannya dan akhirnya aku meninggalkan tempat itu dengan perasaan puas. Di suatu sore aku berpapasan dengan Mbak Ana.

“Sini Ndik,” ajaknya untuk mendekat, aku hanya mengikuti kemauannya, terbersit perasaan aneh dalam benakku. “Mau kemana sore-sore gini,” tanyanya kemudian.
“Mau keluar Mbak, beli rokok..” jawabku sekenanya.
“Di sini aja temani Mbak Ana ngobrol, Mbak Ana kesepian nih..” ajak Mbak Ana.

Dengan perlahan aku mengambil tempat persis di depan Mbak Ana, dengan niat agar aku leluasa memandangi paha mulus milik Mbak Ana yang kebetulan cuma memakai rok mini diatas lutut.

“Emangnya pada kemana, Mbak..” aku mulai menyelidik.
“Bapak sama Ibu pergi ke rumah nenek,” jawabnya sambil tersenyum curiga.

“Emang ada acara apa Mbak,” tanyaku lagi sambil melirik paha yang halus mulus itu ketika rok mini itu semakin tertarik ke atas. Sambil tersenyum manis ia menjawab, “Nenek sedang sakit Ndik, yaa… jadi aku harus nunggu rumah sendiri.” Aku hanya manggut-manggut.

“Eh… Ndik ke dalam yuk, di luar banyak angin,” katanya. “Mbak punya CD bagus lho,” katanya lagi.

Tanpa menunggu persetujuanku ia langsung masuk ke dalam, menuju TV yang di atasnya ada VCD player dan aku hanya mengikutinya dari belakang, basa-basi aku bertanya,

“Filmnya apa Mbak..” Sambil menyalakan VCD, Mbak Ana menjawab, “Titanic Ndik, udah pernah nonton.” Aku berbohong menjawab, “Belum Mbak, filmnya bagus ya..” Mbak Ana hanya mengangguk mengiyakan pertanyaanku.

Setelah film terputar, tanpa sadar aku tertidur hingga larut malam dan entah mengapa Mbak Ana juga tidak membangunkanku. Aku melihat arloji yang tergantung di dinding tembok di atas TV menandakan tepat jam 10 malam. Aku menebarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang nampak sepi dan tak kutemui Mbak Ana.

Pikiranku mulai dirasuki pikiran- pikiran yang buruk dan pikirku sekalian tidur disini aja. Memang aku sering tidur di rumah teman dan orang tuaku sudah hafal dengan kebiasaanku, akupun tidak mencemaskan jika orang tuaku mencariku. Waktu berlalu, mataku pun tidak bisa terpejam karena pikiran dan perasaanku mulai kacau, pikiran- pikiran sesat telah mendominasi sebagian akal sehatku dan terbersit niat untuk masuk ke kamar Mbak Ana.

Aku terkejut dan nafasku memburu, jantungku berdetak kencang ketika melihat pintu kamar Mbak Ana terbuka lebar dan di atas tempat tidur tergolek sosok tubuh semok yang indah dengan posisi terlentang dengan kaki ditekuk ke atas setengah lutut hingga kelihatan sepasang paha yang gempal dan di tengah selakangan itu terlihat dengan jelas CD yang berwarna putih berkembang terlihat ada gundukan yang seakan-akan penuh dengan isi hingga mau keluar.

Nafsu dan darah lelakiku tidak tertahan lagi, kuberanikan mendekati tubuh semok yang hanya dibungkus dengan kain tipis dan dengan perlahan kusentuh paha yang putih itu, kuusap dari bawah sampai ke atas dan aku terkejut ketika ada gerakan pada tubuh Mbak Ana dan aku bersembunyi di bawah kolong tempat tidur.

Sesaat kemudian aku kembali keluar melihat keadaan dan posisi tidur Mbak Ana yang menambah darah lelakiku berdesir hebat, dengan posisi kaki mengangkang terbuka lebar seakan-akan menantang supaya segera dimasuki kemaluan laki-laki.

Aku semakin berani dan mulai naik ke atas tempat tidur, tanpa pikir panjang aku mulai menjilati kedua kaki Mbak Ana dari bawah sampai ke belahan paha tanpa terlewat semilipun. Seketika itu juga ia menggelinjang kenikmatan dan aku sudah tidak mempedulikan rasa takut dan malu terhadap Mbak Ana.

Sampai di selangkangan, aku merasa kepalaku dibelai kedua tangan yang halus dan akupun tidak menghiraukan kedua tangan itu. Lama- kelamaan tangan itu semakin kuat menekan kepalaku lebih masuk lagi ke dalam kemaluan Mbak Ana yang masih terbukus CD putih itu.

Dia menggoyang-goyangkan pantatnya, tanpa pikir panjang aku menjilati bibir kemaluannya hingga CD yang semula kering menjadi basah terkena cairan yang keluar dari dalam liang kewanitaan Mbak Ana dan bercampur dengan air liurku.

Aku mulai menyibak penutup liang kewanitaan dan menjilati bibir kemaluan Mbak Ana yang memerah dan mulai berlendir hingga Mbak Ana terbangun dan tersentak. Secara refleks dia menampar wajahku dua kali dan mendorong tubuhku kuat-kuat hingga aku tersungkur ke belakang dan setelah sadar ia berteriak tidak terlalu keras,

“Ndik kamu ngapaiiin…” dengan gemetar dan perasaan yang bercampur aduk antara malu dan takut,

“Maafkan aku Mbak, aku lepas kontrol,” dengan terbata-bata dan aku meninggalkan kamar itu. Dengan perasaan berat aku menghempaskan pantatku ke sofa biru yang lusuh. Sesaat kemudian Mbak Ana menghampiriku, dengan tergagap aku mengulangi permintaan maafku,

“Ma..ma..afkan… aku Mbak..” Mbak Ana cuma diam entah apa yang dipikirkan dan dia duduk tepat di sampingku.

Beberapa saat keheningan menyelimuti kami berdua dan kamipun disibukkan dengan pikiran kami masing-masing sampai tertidur. Pagi itu aku bangun, kulihat Mbak Ana sudah tidak ada lagi di sisiku dan sesaat kemudian hidungku memcium aroma yang memaksa perutku mengeluarkan gemuruh yang hebat. Mbak Ana memang ahli dibidang masak. Tiba-tiba aku mendengar bisikan yang merdu memanggil namaku,

“Ndik ayo makan dulu, Mbak udah siapin sarapan nih,” dengan nada lembut yang seolah-olah tadi malam tidak ada kejadian apa-apa.

“Iya Mbak, aku cuci muka dulu,” aku menjawab dengan malas. Sesaat kemudian kami telah melahap hidangan buatan Mbak

Ana yang ada di atas meja, begitu lezatnya masakan itu hingga tidak ada yang tersisa, semua kuhabiskan. Setelah itu seperti biasa, aku menyalakan rokok Mild kesayanganku,

“Ndik maafkan Mbak tadi malam ya,” Mbak Ana memecah keheningan yang kami ciptakan.
“Harusnya aku tidak berlaku kasar padamu Ndik,” tambahnya.

Aku jadi bingung dan menduga-duga apa maksud Mbak Ana, kemudian akupun menjawab, “Seharusnya aku yang meminta maaf pada Mbak, aku yang salah,” kataku dengan menundukkan kepala.

“Tidak Ndik.. aku yang salah, aku terlalu kasar kepadamu,” bisik Mbak Ana. Akupun mulai bisa menangkap kemana arah perkataan Mbak Ana.

“Kok bisa gitu Mbak, kan aku yang salah,” tanyaku memancing.
“Nggak Ndik.. aku yang salah,” katanya dengan tenang,
“Karena aku teledor, tapi nggak pa-pa kok Ndik.” Aku terkejut mendengar jawaban itu.

“Ndik, Mbak Ana nanya boleh nggak,” bisik Mbak Ana mesra. Dengan senyum mengembang aku menjawab,

“Kenapa tidak Mbak.” Dengan ragu-ragu Mbak Ana melanjutkan kata-katanya, “Kamu udah punya pacar Ndik..” suara itu pelan sekali lebih mirip dengan bisikan.

“Dulu sih udah Mbak tapi sekarang udah bubaran.” Kulihat ada perubahan di wajah Mbak Ana.

“Kenapa Ndik,” dan akupun mulai bercerita tentang hubunganku dengan Maria teman SMP-ku dulu yang lari dengan laki-laki lain beberapa bulan yang lalu, Mbak Ana pun mendengarkan dengan sesekali memotong ceritaku. “Kalo Mbak Ana udah punya cowok belum,” tanyaku dengan berharap.

“Belum tuh Ndik, lagian siapa yang mau sama perawan tua seperti aku ini,” jawabnya dengan raut wajah yang diselimuti mendung.

“Kamu nggak cari pacar lagi Ndik,” sambung Mbak Ana. Dengan mendengus pelan aku menjawab,

“Aku takut kejadian itu terulang, takut kehilangan lagi.” Dengan senyum yang manis dia mendekatiku dan membelai rambutku dengan mesra,

“Kasian kamu Andi..” lalu Mbak Ana mencium keningku dengan lembut, aku merasa ada sepasang benda yang lembut dan hangat menempel di punggungku.

Sesaat kemudian perasaanku melayang entah kemana, ada getaran asing yang belum pernah kurasakan selama ini.

“Ndik boleh Mbak jadi pengganti Maria,” bisik Mbak Ana mesra. Aku bingung, perasaanku berkecamuk antara senang dan takut,

“Andik takut Mbak,” jawabku lirih. “Mbak nggak akan meninggalkanmu Ndik, percayalah,” dengan kecupan yang lembut. “Bener Mbak, Mbak Ana berani sumpah tidak akan meninggalkan Andik?” bisikku spontan karena gembira.

Mbak Ana mengangguk dengan senyumnya yang manis, kamipun berpelukan erat seakan-akan tidak akan terpisahkan lagi. Setelah itu kami nonton Film yang banyak adegan romantis yang secara tidak sadar membuat kami berpelukan, yang membuat kemaluanku berdiri.

Entah disengaja atau tidak, kemudian Mbak Ana mulai merebahkan kepalanya di pangkuanku dan aku berusaha menahan nafsuku sekuat mungkin tapi mungkin Mbak Ana mulai menyadarinya.

“Ndik kok kamu gerak terus sih capek ya.” Dengan tersipu malu aku menjawab,

“Eh… nggak Mbak, malah Andik suka kok.” Mbak Ana tersenyum, “Tapi kok gerak-gerak terus Ndik..” Aku mulai kebingungan,

“Eh.. anu kok.” Mbak Anak menyahut,

“Apaan Ndik, bikin penasaran aja.” Kemudian Mbak Ana bangun dari pangkuanku dan mulai memeriksa apa yang bergerak di bawah kepalanya dan iapun tersenyum manis sambil tertawa,

“Hii.. hii.. ini to tadi yang bergerak,” tanpa canggung lagi Mbak Ana membelai benda yang sejak tadi bergerak-gerak di dalam celanaku dan aku semakin tidak bisa menahan nafsu yang bergelora di dalam dadaku. Kuberanikan diri, tanganku membelai wajahnya yang cantik dan Mbak Ana seperti menikmati belaianku hingga matanya terpejam dan bibirnya yang sensual itu terbuka sedikit seperti menanti kecupan dari seorang laki-laki.

Tanpa pikir panjang, kusentuhkan bibirku ke bibir Mbak Ana dan aku mulai melumat habis bibir yang merah merekah dan kami saling melumat bibir. Aku begitu terkejut ketika Mbak Ana memainkan lidahnya di dalam mulutku dan sepertinya lidahku ditarik ke dalam mulutnya,

kemudian tangan kiri Mbak Ana memegang tanganku dan dibimbingnya ke belahan dadanya yang membusung dan tangan yang lain sedari tadi asyik memainkan kemaluanku. Akupun mulai berani meremas- remas buah dadanya dan Mbak Anapun menggelinjang kenikmatan,

“Te..rus… Ndik aaahh…” Kemudian dengan tangan yang satunya lagi kuelus dengan lembut paha putih mulus Mbak Ana, semakin lama semakin ke atas.

Tiba-tiba aku dikejutkan tangan Mbak Ana yang semula ada di luar celana dan sekarang sudah mulai berani membuka reitsletingku dan menerobos masuk meremas-remas buah zakarku sambil berkata,

“Sayang.. punyamu besar juga ya..” Akupun mulai berani mempermainkan kemaluan Mbak Ana yang masih terbungkus CD dan iapun semakin menggeliat seperti cacing kepanasan,

“Aaahh lepas aja Ndik..” Sesaat kemudian CD yang melindungi bagian vital Mbak Ana sudah terhempas di lantai dan akupun mulai mempermainkan daging yang ada di dalam liang senggama Mbak Ana.

“Aaahhh enak, enak Ndik masukkan aja Ndik,” jariku mulai masuk lebih dalam lagi, ternyata Mbak Ana sudah tidak perawan lagi, miliknya sudah agak longgar dan jariku begitu mudahnya masuk ke liang kewanitaannya.

Satu demi satu pakaian kami terhempas ke lantai sampai tubuh semok kami berdua polos tanpa selembar benang pun. Mbak Ana langsung memegang batang kemaluanku yang sudah membesar dan tegak berdiri, kemudian langsung diremas-remas dan diciumnya.

Aku hanya bisa memejamkan mata merasakan kenikmatan yang diberikan Mbak Ana saat bibir yang lembut itu mengecup batang kemaluanku hingga basah oleh air liurnya yang hangat. Lalu lidah yang hangat itu menjilati hingga menimbulkan kenikmatan yang tak dapat digambarkan.

Tidak puas menjilati batang kemaluanku, Mbak Ana memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya yang sensual itu hingga amblas separuhnya, secara refleks kugoyangkan pantatku maju mundur dengan pelan sambil memegangi rambut Mbak Ana yang hitam dan lembut yang menambah gairah seksualku dan aroma harum yang membuatku semakin terangsang.

Setelah puas, Mbak Ana menghempaskan pantatnya di sofa. Akupun paham dan dengan posisi kaki Mbak Ana mengangkang menginjak kedua pundakku, aku langsung mencium paha yang jenjang dari bawah sampai ke atas.

Mbak Ana menggelinjang keenakan, “Aaahhh…” desahan kenikmatan yang membuatku tambah bernafsu dan langsung bibir kemaluannya yang merah merekah itu kujilati sampai basah oleh air liur dan cairan yang keluar dari liang kenikmatan Mbak Ana. Mataku terbelalak saat melihat di sekitar bibir kenikmatan itu ditumbuhi bebuluan yang halus dan lebat seperti rawa yang di tengahnya ada pulau merah merekah.

Tanganku mulai beraksi menyibak kelebatan bebuluan yang tumbuh di pinggir liang kewanitaan, begitu indah dan merangsangnya liang sorga Mbak Ana ketika klitoris yang memerah menjulur keluar dan langsung kujilati hingga Mbak Ana meronta-ronta kenikmatan dan tangan Mbak Ana memegangi kepalaku serta mendorong lebih ke dalam kedua pangkal pahanya sambil menggoyanggoyangkan pinggulnya hingga aku kesulitan bernafas. Tanganku yang satunya meremas-remas dan memelintir puting susu yang sudah mengeras hingga menambah kenikmatan bagi Mbak Ana.

“Ndik.. udah… aaahhh, masukin.. ajaaa.. ooohh…” aku langsung berdiri dan siap-siap memasukkan batang kemaluanku ke lubang senggama Mbak Ana.

Begitu menantang posisi Mbak Ana dengan kedua kaki mengangkang hingga kemaluannya yang merah mengkilat dan klitorisnya yang menonjol membuatku lebih bernafsu untuk meniduri tubuh semok Mbak Ana yang seksi dan mulus itu.

Perlahan namun pasti, batang kemaluanku yang basah dan tegak kumasukkan ke dalam liang kewanitaan yang telah menganga menantikan kenikmatan sorgawi. Setelah batang kemaluanku terbenam kami secara bersamaan melenguh kenikmatan, “Aaahh…” dan mulai kugoyangkan perlahan pinggulku maju mundur, bagaikan terbang ke angkasa kenikmatan tiada tara kami reguk bersama.

Bibir kamipun mulai saling memagut dan lidah Mbak Ana mulai bermain-main di dinding rongga mulutku, begitu nikmat dan hanggat. Liang senggama Mbak Ana yang sudah penuh dengan lendir kenikmatan itupun mulai menimbulkan suara yang dapat meningkatkan gairah seks kami berdua. Tubuh kamipun bermandikan keringat. Tiba-tiba terdengar teriakan memanggil Mbak Ana.

“Aaaan… Anaaa..” Kami begitu terkejut, bingung dan grogi dengan bergegas kami memungut pakaian yang berserakan di lantai dan memakainya. Tanpa sadar kami salah ambil celana dalam, aku memakai CD Mbak Ana dan Mbak Ana juga memakai CD-ku.

Kemudian aku keluar dari pintu belakang dan Mbak Ana membukakan pintu untuk bapak dan ibunya. Keesokan harinya aku baru berniat mengembalikan CD milik Mbak Ana dan mengambil CD-ku yang kemarin tertukar. Aku berjalan melewati lorong sempit diantara rumahku dan rumah Mbak Ana.

Kulihat Mbak Ana sedang mencuci pakaian di dekat sumur belakang rumahku. Setelah keadaan aman, aku mendekati Mbak Ana yang asyik mencuci pakaian termasuk CD-ku yang kemarin tertukar. Sambil menghisap rokok sampurna A Mild,

“Mbak nih CD-nya yang kemarin tertukar,” sambil duduk di bibir sumur, sekilas kami bertatap muka dan meledaklah tawa kami bersamaan,

“Haa.. Haaaa…” mengingat kejadian kemarin yang sangat menggelikan. Setelah tawa kami mereda, aku membuka percakapan, “Mbak kapan main lagi, kan kemarin belum puas.” Dengan senyum yang manis, “Kamu mau lagi Ndik, sekarang juga boleh..” Aku jadi terangsang sewaktu posisi Mbak Ana membungkuk dengan mengenakan daster tidur dan dijinjing hinggga di atas lutut.

“Emang ibu Mbak Ana sudah berangkat ke sawah, Mbak,” sambil menempelkan kemaluanku yang mulai mengeras ke pantat Mbak Ana.

“Eh…eh jangan disini Ndik, entar diliat orang kan bisa runyam.” Kemudian Mbak Ana mengajakku masuk ke kamar mandi, sesaat kemudian di dalam kamar mandi kami sudah berpelukan dan seperti kesetanan aku langsung menciumi dan menjilati leher Mbak Ana yang putih bersih.

“Ohhh nggak sabaran baget sih Ndik,” sambil melenguh Mbak Ana berbisik lirih.

“Kan kemaren terganggu Mbak.” Setelah puas mencium leher aku mulai mencium bibir Mbak Ana yang merah merekah, tanganku pun mulai meremas- remas kedua bukit yang mulai merekah dan tangan yang satunya lagi beroperasi di bagian kemaluan Mbak Ana yang masih terbungkus CD yang halus dan tangan Mbak Ana pun mulai menyusup di dalam celanaku, memainkan batang kemaluanku yang mulai tegak dan berdenyut.

Sesaat kemudian pakaian kami mulai tercecer di lantai kamar mandi hingga tubuh kami polos tanpa sehelai benangpun. Tubuh semok Mbak Ana yang begitu seksi dan menggairahkan itu mulai kujilati mulai dari bibir turun ke leher dan berhenti tepat di tengah kedua buah dada yang ranum dengan ukuran yang cukup besar. Kemudian sambil meremas-remas belahan dada yang kiri puting susu yang kecoklatan itu kujilati hingga tegak dan keras.

“Uhhh.. ahhh.. terus Ndik,” Mbak Ana melenguh kenikmatan ketika puting susu yang mengeras itu kugigit dan kupelintir menggunakan gigi depanku.

“Aaahhh.. enak Mbak..” Mbak Anapun mengocok dan meremas batang kemaluanku hingga berdenyut hebat. Kemudian aku duduk di bibir bak mandi dan Mbak Ana mulai memainkan batang kemaluanku dengan cara mengocoknya.

“Ahhh.. uhhhhh..” tangan yang halus itu kemudian meremas buah zakarku dengan lembut dan bibirnya mulai menjilati batang kemaluanku.

Terasa nikmat dan hangat ketika lidah Mbak Ana menyentuh lubang kencing dan memasukkan air liurnya ke dalamnya. Setelah puas menjilati, bibir Mbak Ana mulai mengulum hingga batang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya.

“Aahhh… uuuhhff…” lidah Mbak Ana menjilat kemaluanku di dalam mulutnya, kedua tanganku memegangi rambut yang lembut dan harum yang menambah gairah sekaligus menekan kepala Mbak Ana supaya lebih dalam lagi hingga batang kemaluanku masuk ke mulutnya.

“Gantian dong Ndik,” Mbak Ana mengiba memintaku bergantian memberi kenikmatan kepadanya.

Kemudian aku memainkan kedua puting susu Mbak Ana, mulutku mulai bergerak ke bawah menuju selakangan yang banyak ditumbuhi bebuluan yang halus dan lebat. Mbak Anapun tanpa dikomando langsung mengangkangkan kedua kakinya hingga kemaluannya yang begitu indah merangsang setiap birahi laki-laki itu kelihatan dan klitorisnya yang kemerahan menonjol keluar, akupun menjilati klitoris yang kemerahan itu hingga berlendir dan membasahi bibir kemaluan Mbak Ana.

“Aaahhh… aaahh… terus… enak..” Mbak Ana menggelinjang hebat dengan memegangi kepalaku, kedua tangannya menekan lebih ke dalam lagi.

Setelah liang kenikmatan bak Ana mulai basah dengan cairan yang mengkilat dan bercampur dengan air liur, kemudian aku memasukkan kedua jariku ke dalam liang kewanitaan Mbak Ana dan kumainkan maju mundur hingga Mbak Ana menggelinjang hebat dan tidak tahan lagi.

“Ndik.. ooohh.. ufff cepetan masukin aja..” Dengan posisi berdiri dan sebelah kaki dinaikkan ke atas bibir bak mandi, Mbak Ana mulai menyuruh memasukkan batang kemaluanku ke liang senggamanya yang sejak tadi menunggu hujaman kemaluanku.

Kemudian aku memegang batang kemaluanku dan mulai memasukkan ke liang kewanitaan Mbak Ana.

“Aahhh…” kami bersamaan merintih kenikmatan, perlahan kuayunkan pinggulku maju mundur dan Mbak Ana mengikuti dengan memutar-mutar pinggulnya yang mengakibatkan batang kemaluanku seperti disedot dan diremas daging hidup hingga menimbulkan kenikmatan yang tiada tara.

Kemudian kuciumi bibir Mbak Ana dan kuremas buah dadanya yang montok hingga Mbak Ana memejamkan matanya menahan kenikmatan.

“Ahhh… uhhh…” Mbak Ana melenguh dan berbisik, “Lebih kenceng lagi Ndik.” Kemudian aku lebih mempercepat gerakan pantatku hingga menimbulkan suara becek,

“Jreb.. crak.. jreb.. jreb…” suara yang menambah gairah dalam bermain seks hingga kami bermandikan keringat.

Setelah bosan dengan posisi seperti itu, Mbak Ana mengubah posisi dengan membungkuk, tangannya berpegangan pada bibir bak mandi kemudian aku memasukkan batang kemaluanku dari belakang. Terasa nikmat sekali ketika batang kemaluanku masuk ke liang senggama Mbak Ana.

Terasa lebih sempit dan terganjal pinggul yang empuk. Kemudian tanganku memegangi leher Mbak Ana dan tangan yang lain meremas puting susunya yang bergelantungan. “Uuuhhh… ahhh enak Ndik,” dan aku semakin mempercepat gerakan pantatku.

“Uuuhhh.. uuuhhh Ndik, Mbak mau keluar,” akupun merasakan dinding kemaluan Mbak Ana mulai menegang dan berdenyut begitu juga batang kemaluanku mulai berdenyut hebat.

“Uuuhhhk.. aahh.. aku juga Mbak..” Kemudian tubuh semok Mbak Ana mengejang dan mempercepat goyangan pinggulnya lalu sesaat kemudian dia mencapai orgasme,

“Aaahh… uuuhh…” Terasa cairan hangat membasahi batang kemaluanku dan suara decakan itupun semakin membecek

“Jreeb… crak… jreb..” Akupun tak tahan lagi merasakan segumpalan sesuatu akan keluar dari lubang kencingku.

“Aaahhh… ooohhh… Mbak Anaaa…” Terasa tulang-tulangku lepas semua, begitu capek. Akupun tetap berada di atas tubuh semok Mbak Ana. Kemudian kukecup leher dan mulut Mbak Ana,

“Makasih Mbak, Mbak Ana memang hebat..” Mbak Anapun cuma tersenyum manis. END


AKU TAK SADAR CEWEK YANG KUTIDURI ADALAH PEMBANTU MUDAKU

Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring. Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah.

Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat perintah dari istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain.


Lia ini baru berumur 17 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macam-macam sebelumnya.

Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lia pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all.

Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun, sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras sejak tadi.

Dengan sedikit mengintip, Lia berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang sudah membesar dan mengeras. Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya.

Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum.

Kulihat Lia masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membuat Lia lebih dalam menguasai ‘pelajarannya’. Lalu aku berfikir, kira-kira topik apa yang akan aku pakai, karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan dia.

Sambil aku perhatikan Lia yang sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal dia. Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti melakukan aktivitasnya sebentar. Lia pun mendekat dan mengambil posisi duduk di bawah.

Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat ‘perangkatnya’. Aku mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku akan banyak yang datang aku memintannya untuk lebih perhatian dengan masalahnya.

Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol sejenak, dan mendapat respon yang baik. Sementara dudukku dengan sengaja aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga ‘Mr. Penny’ku yang hanya tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lia.

Aku perhatikan matanya berkali-kali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku, yang secara tidak sengaja mulai bangun. Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.

Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak begitu jelas, maka dengan alasan pasti sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan ketiaknya. Sejenak dia terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya.

Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku. Maka aku dengan cepat menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di rumah.

Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit pun mulai terlihat. ‘Mr. Penny’ku langsung membesar dan mengeras penuh. Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian, kudekatkan hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat.

Setelah dekat aku hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan berjanji akan mencukurnya. Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak beda, merah padam.

Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan seksama, matanya sesekali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun, handukku tersingkap dan ‘Mr. Penny’ku yang membesar dan memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi.

Lalu kuminta Lia kembali mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa badannya bagus dan putih. Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus.

Entah keberanian dari mana, aku bangun sambil memegang tangannya, dan memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang.

Tanganku yang sudah sejak tadi berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju sofa. Kutidurkan Lia dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya. Beberapa saat nampaknya kesadaran Lia bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka bajunya, dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali.

Begitu Lia sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak tadi kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya. Hingga terpampanglah buah dadanya yang berukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda.


Lumatan mulutku pada buah dadanya membuatnya sudah benar-benar terangsang, sehingga dengan mudah tanganku menuju ke arah ‘Veggy’nya yang masih bercelana dalam, sedang tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang ‘Mr. Penny’ku. Secara otomatis tangannya meremas dan mulai naik turun pada ‘Mr. Penny’ku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya terlihat seluruhnya.

Dan dengan menyibakkan celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-jariku. Namun tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, dan tangannya memegang tanganku agar tidak bergerak dan tidak meninggalkan ‘Veggy’nya. Kusadari Lia mengalami orgasme yang pertama

Setelah mereda, kupeluk erat badannya dan berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja, bebrapa saat kemudian, nampak dirinya sudah kembali bergairah, hanya saja kali ini lebih berani. Lia membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari dan memegang ‘Mr. Penny’ku. Sementara secara bergantian bibir dan buah dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku, ‘Veggy’nya kuelus-elus lagi mulai dari bulu-bulu halusnya, bibir ‘Veggy’nya, hingga ke dalam, dan daerah sekitar lubang pantatnya.

Sensasinya pasti sungguh besar, sehingga tanpa sadar Lia menggelinjang-gelinjang keras. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan, bibirku pindah menuju bibirnya, sementara ‘Mr. Penny’ku ku dekatkan ke bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar, lalu aku mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.

Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Lia bahkan mengerang minta ‘Mr. Penny’ku segera masuk. Karena basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan mudah ‘Mr. Penny’ku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai wanita yang baru pertama kali berhubungan badan, terasa sekali otot ‘Veggy’ Lia menegang dan mempersulit ‘Mr. Penny’ku untuk masuk.

Dengan membuka pahanya lebih lebar dan mendiamkan sejenak ‘Mr. Penny’ku, terasa Lia agak rileks. Ketika itu, aku mulai memaju mundurkan ‘Mr. Penny’ku walau hanya bagian kepalanya saja. Namun sedikit demi sedikit ‘Mr. Penny’ku masuk dan akhirnya seluruh batangku masuk ke dalam ‘Veggy’nya. Setelah aku diamkan sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk, dan sempat kulihat cairan berwarna merah muda, tanda keperawanannya telah kudapatkan.

Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu. Lia belajar sangat cepat, dan ‘Veggy’nya terasa meremas-remas ‘Mr. Penny’ku dengan sangat lembut. Hingga belasan menit kami bersetubuh dengan gaya yang sama, karena ku pikir nanti saja mengajarkannya gaya lain. ‘Mr. Penny’ku sudan berdenyut-denyut tanda tak lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme. Lia mengangguk pelan sambil terrsenyum.

Dengan aba-aba dari ku, aku mengajaknya untuk orgasme bersama. Lia semakin keras mengelinjang, hingga akhinya aku katakan kita keluar sama-sama. Beberapa saat kemudian aku rasakan air maniku muncrat dengan derasnya didalam ‘Veggy’nya yang juga menegang karena orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat, lupa bahwa aku adalah majikannya, dan akupun melupakan bahwa Lia adalah pembantuku, aku memeluk dan menciumnya dengan erat.

Dengan muka sedikit malu, Lia tetap tertidur disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan dengan lega tidak ada penyesalan di wajahnya, tetapi kulihat kepuasan. Aku katakan padanya bahwa permainannya sungguh hebat, dan mengajaknya untuk mengulang jika dia mau, dan dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum.

Sejak saat itu, kami sering melakukan jika istriku sedang tidak ada. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.

Lia ikut bersama kami hingga tahunan, sampai suatu saat dia dipanggil oleh orang tuanya untuk dikawinkan. Ia dan aku saling melepas dengan berat hati. Namun sekali waktu Lia datang kerumahku untuk khusus bertemu denganku, setelah sebelumnya menelponku untuk janjian.

Anak satu-satunyapun menurutnya adalah anakku, karena suaminya mandul. Tapi tidak ada yang pernah tahu.. END



KEPERAWANAN GADIS DESA LUGU YANG KINI MENJADI PEMBANTUKU

Umi pembantuku yang asli Parakan memiliki kulit putih meski tidak mulus, dengan wajah lugu khas gadis desa, dia masih berumur 18 tahun dan hanya lulusan SD karena orang tuanya buruh tani tembakau di kampungnya. Umi sangat rajin bekerja membantu istriku dan juga mengasuh kedua anakku.Pada saat anak sulungku mulai masuk sekolah SD, istriku minta pindah di kampung dan Rafa sekolah dikampung saja dekat dengan orang tua atau mertuaku. Karena aku bekerja dari pagi sampai malam, maka umi tetap ikut denganku di Jakarta, apalagi di rumah mertua sudah ada pembantu.


Dari sini kisah hilangnya keperawanan umi dimulai. Malam itu sepulang dari kantor aku merasa agak meriang dan sedikit pusing, aku meminta Umi membuatkan teh panas, dengan cepat umi mengantar teh yang kuminta, dia masuk ke kamar saat aku masih tiduran.

Umi, kamu bisa kerokin bapak nggak?..bisa pak, tapi sebentar umi cuci tangan dulu pak.. dia ke dapur menaruh nampan dan mencuci tangan, kemudian dia sudah masuk lagi ke kamarku.aku melihat TV diruang tengah masih menyala, ternyata umi masih melihat sinetron dan lupa mematikan TV. Aku membuka kaosku dan hanya tinggal mengenakan celana kolor saat umi mulai duduk di ranjangku dan bersiap melakukan tugasnya mengeroki punggungku jangan keras-keras ya, aku nggak kuat sakit umi hanya mengangguk..

kurasakan gerakan tangan umi yang agak canggung ketika dia mulai mengusap punggungku dengan minyak gosok selesai mengerok rata punggungku aku berpaling umi sekarang bagian depan digosok pake minyak aja, jangan dikerokin yah.. dia kembali mengangguk..dan saat dia mengusap dadaku tiba-tiba ada persaan nafsu menjalar dari otakku Umi yang masih lugu kelihatan menjadi dewasa saat memoles lembut dadaku, aku lihat wajahnya masih malu-malu?

malam itu hujan gerimis di langit Jakarta dikamarku aku sedang di belai oleh pembantuku, rumah sepi hanya suara gerimis dan suara televisi saja yang ada sehingga otak normalku semakin tenggelam dalam lautan birahi. Umi, pintu depan sudah dikunci?..sudah pak.. kurasakan suara umi sedikit bergetar, aku merasa yakin kalo Umi juga mulai merasakan getaran nafsuku..

pak sudah selesai khan umi keluar dulu pak tiba-tiba dia minta ke belakang..belum selesai um, di bagian dada masih sakit ni..aku mulai memamncing sambil tanganku memegang celana kolor menahan penisku yang mulai membesar Umi kembali memberi minyak gosok ke dadaku..setelah selesai memggosok aku meminta umi memijit kakiku, sembari terlentang aku sengaja membiarkan penisku sedikit menyembul keluar dari celana kolorku sehingga kepala penisku yang sudah besar dapat dilihat oleh umi.

sambil memijat kakiku umi sesekali melirik ke celana kolorku, aku yakin dia juga suka melihat penis besarku.sudah selesai pak….kali ini aku biarkan Umi keluar dari kamarku dan membersihkan tangan di kamar mandi. Aku yang sudah dipacu nafsu mulai kebingungan sendiri, bagaimana cari akal agar bisa menyetubuhi umi pembantuku otakku mulai berhitung iya..tidakk..iya tidak karena nafsu yang lebih menguasai maka aku dapat akal, sambil nemenin dia lihat sinetron sesekali aku bertanya..

Umi di kampung udah punya pacar belum..?sudah pak, tetangga di desa.dia bekerja dimana? di Temanggung pak, jadi penjaga malam di kantor BPR..eh, kalo lagi pacaran pacar umi pernah minta cium nggak?..ah, bapak masa nanya nya kayak gitu malu pak.. ..ya nggak boleh malu donk, umi khan sudah besar dan sudah boleh lebih dari sekedar ciuman kok dia hanya diam tersipu malu, sementara hujan mulai deras dan nafsuku mulai tidak bisa kukendalikan umi, kalo bapak nonton film, umi mau nemenin yah?..

film apa pak..nanti kita lihat sama-sama. Aku masuk ke kamar dan mengambil kepingan VCD koleksi dari XXX Production aku masukan ke player DVD dan mulai nampak dilayar ekstra film tsb umi kaget begitu tahu filmya begituan, dia berdiri dan merasa malu..saya masuk kamar saja pak, malu lihat film begitu dia berdiri dan aku tahan..

tunggu umi khan belum pernah lihat film seperti ini to, nanti bisa buat belajar sama pacar umi di kampung..tappi ppak udah duduk aja kalo perlu umi buat teh lagi biar nontonnya tambah asyik,aku melihat reaksi umi antara malu, takut dan juga kepingin lihat film blue yang aku stel, dia duduk tegang didepanku, sementara aku duduk di sofa hanya mengenakan celana kolor dan kaos singlet, celana dalam sudah aku lepas sehingga penisku tampak semakin beringas.


Ketika adegan ciuman umi masih biasa saja, tetapi ketika adegan si cowok menjilatin memek ceweknya,umi mulai kelojotan aku biarkan dia dengan ekspresinya sendiriumi pernah seperti itu?..b.bellumm pak.. dia gugup dan tanpa dia sangka aku sudah memeluk lehernya dari atas, dia kaget tapi tidak melawan..ah..bapak, jangan pak umi masuk saja ya pak dia berkata begitu tapi reaksi tubuhnya berbeda dengan ucapannya dia terpaku saat aku cium lembut lehernya dia diam ketika aku tempelkan bibirku di hidungnya..

trus turun kebibirnya yang kecil dia mulai bereaksi ketika lidahku menyapu bibirnya dan mulutnya reflek terbuka.nafsu sudah menguasai kami berdua hujan dan petir diluar mendukung acara kami malam ini. Saat aku asyik memasukan lidahku ke mulutnya umi masih ragu dan malu-malu..tanganku mulai berani membuka kaos yang dia kenakan kini dibalik BH nya aku menelusupkan tanganku dan meremas teteknya yang kecil tapi padat aku buka BH nya umi hanya melenguh..

ugh..ghhh.. dengan napas yang mulai tidak beraturan tangannya aku tuntun membuka celana kolorku dan dia sudah berani memegang penisku yang sudah mengeras agh..ghhaghh ketika dia mulai berani mencium penisku aku telah membuka rok dan celana dalamnya kulihat pemandangan sangat indah didepan mataku memek umi yang menyembul diantara pahanya dengan rambut yang masih sedikit sangat merangsang untuk aku cium..

kalo tadi hanya lihat diVCD sekarang aku dan umi bikin film sendiri..dia sudah lupakan siapa dia siapa aku..hanya nafsu yang jadi sutradara kami malam ini aku jilatin memek umi secara merata dia yang tadi asyik menciumi penisku mulai menggelinjang ketika kubaringkan di sofa dan kubuka kedua pahanya sehingga klitorisnya menonjol aku jilatin pelan-pelan aku hirup aroma kenikmatan perawan klitoris umi aku cucup dengan bibirku..

Oughrrr..oughhhhhhhrr.. pp.ppak..umi menggelinjang hebat dia lepaskan penisku dari bibirnya dan membalik mencari bibirku..kurasakan bibir umi sangat dingin, dia sudah sangat ingin disetubuhin matanya sayu penuh harap..ketika aku bimbing tangannya untuk menuntun penisku dia agak taku..

p.pakkk, umi takutttt tapi kalimat itu hanya simbol keraguan yang dibungkus keinginan dan nafsu yang sudah menggelora dengan sangat telaten aku bimbing tangannya menuntun penis ku ke lubang memeknya hekgh ghggghhh kurasakan sedikit susah meski memek umi sudah sangat licin dengan cairan yang keluar serta air liurku sekali lagi aku tekan shrreetttt.blesssss aku dorong begitu penisku menemukan jalannya..ahhhkkhh sakittt pak..ahhhgg.Aku diamkan sebentar penisku didalam memek umi yang berdarah..

darah segar perawannya telah aku tumpahkan disofaku.aku ciumin tetek umi dia mulai terangsang dan melupakan sakitnya, dengan lembut aku cium bibir nya dan membiarkan penisku tetap tenang dan sesekali aku tarik pelan sesuai irama goyangan pantat umi..dia mulai kehilangan rasa sakit dan berganti dengan rasa yang baru dia dapatkan..sensasi penisku di dalam memeknya.aku mulai menaik turunkan pantatku penisku keluar masuk secara teratur umi mulai menikmati gerakanku..

oukh..oukh mumi enak khan?.. ..i.i.y.yya pppakkk, tadi sempat sakit, tapi sekarangg eghrrr uennak..p.p.pakkkk ..lenguhan dari bibir umi semakin keras ..ouhh ouh ououh oughhh?.ouh aku imbangi dengan desisan dan rasa menahan kenikmatan yang luar biasa eghrrrhghgh.. ketika denyut di memek umi semakin kencang dia menjerit..

aukhh..oughhhhhh pakkkkkk.. umi mggak kkkuuaaatttttt aughhhhh dia menggelinjang dan menggigit bahuku hegh..heghhhhhhhhhh..pppakk oughhh Aku merasa denyut yang luar biasa dan kurasakan umi sudah mencapai orgasme penisku seperti disiram dari dalam.aku diamkan sebentar menunggu umi lemaskan tubuhnyapenisku masih menancap gagah di memeknya p.ppakkk, .. belum selesai dia bicara aku kembali menaik turunkan tubuhku..

aku mulai ronde kedua tanpa berhentisambil keluar masukan penis di memek umi, aku terus mencium belakan telinganya dan juga puting susu umi aku gigit-gigit pelandia terangsang lagiogh..ough..umi..aku mau dapat nih aughhhh umi bingung sendiri karena dia juga merasakan penisku seperti keras sekali didalam liang memeknya..denyut memek umi yang tak beraturan semakin membuat penisku siap memuncratkan air kenikmatanku akhghhh,

umi..aghk enak sekali..um aghh..ayo pak..umi juga nggak kuat pakkk..aghhhhrrr tanpa berpikir lagi aku semprotkan air maniku di dalam memek umi aggghhhhhh..ghhhrrr..aghhhhhh..aku keluar..oughhh..p.pakkk yang ini lebih ennnakkkk pakkkkk..aghhhhrrhhrrrr Umi juga keluar lagi empot memek umi semakin kencang kami dapat bersama..kepuasan yang tiada tara.

setelah selesai melemaskan tubuh umi seperti kaget dengan semua yang terjadi..dia memakai roknya meski masih berkeringat..dia lari ke kamar mandi dan menangiss.tangis kenikmatan tangis penyesalan semua menyatu.aku diam sejenak kemudian ke kamar mandi yang ada di kamar membersihkan tubuhku..aku mandi.

selesai mandi aku keruang tengah tempat aku merampas perawan umi..aku duduk di sofa tadi sambil minum teh aku nggak mau tahu apa yang sedang umi pikirkan aku beranjak ke kamarnya..dia baru selesai mandi dan sedang mengganti baju mpakk, umi takut pak..tenang umi, jangan takut yah….umi takut hamil pak kalo umi hamil bagaimana pak..?

aku berpikir, dulu ada teman berpesan untuk menjaga agar tidak hamil harus banyak minum soda setelah ML, ..umi jangan takut, di kulkas ada sprite, umi bisa minum biar nggak pegel-pegel saja..aku tidak bilang apa-apa aku peluk lagi tubuh umi..dia masih sesenggukan sekarang umi masak mie goreng saja kita makan berdua yok dia langsung ke dapur dan membuat dua piring mie goreng untuk kami..

Setelah satu bulan tanpa terjadi pengulangan ternyata umi tidak hamil pak, umi dapat mens hari ini..aku lihat ketenangan di wajah dia dan juga sedikit senyum rahasia dibibirnya,brarti besok kalo sudah selesai kita boleh begitu lagi donk..?ah, bapakk, bisa aja hari-hari ini aku merasa tenang karena umi bisa melayaniku apa saja, jadi kalau tidak pulang ke kampung aku selalu minta jatah umi, apalagi setelah dia cuti pulang kampung dia bilang pacarnya Yono mau melamar dia tahun depan.

Dia juga cerita kalo selama satu minggu di kampung dia dan yono sudah tiga kali bersetubuh. END




BIDAN MUDA YANG MAU DIENTOT KARENA DI BAWAH PENGARUH OBAT PERANGSANG

Cerita Sex Dewasa, Cerita Dewasa 18+, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum seorang pns seorang bidan seksi sedang terpengaruh obat perangsang wanita Dengan Judul ” Bidan Muda Yang Mau Dientot Karena Di Bawah Pengaruh Obat Perangsang ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks anda, selamat menikmati.

BIDAN MUDA YANG MAU DIENTOT KARENA DI BAWAH PENGARUH OBAT PERANGSANG
KenzoPoker.ORG - Agen Domino QQ Poker Online - BandarQ Online - Domino99
CERITA DEWASA 18+Berawal dari sebuah nama, Lia adalah seorang bidan yang di tugaskan PTT provinsi yang teletak di desa pedalaman di daerah malang.Setelah tamat dari akademi kebidanan di salah satu akademi kebidanan di malang,dia bekerja menjadi bidan desa.

Lia adalah seorang gadis dengan usia 23 tahun,sebenarnya dia asli bandung, namun kedua orang tuanya di tugaskan bekerja di malang sebagai pegawai negeri. Lia memiliki perawakan yang cukup sempurna bagi pandangan seorang laki2, dengan tinggi 164cm,kulitnya putih,mulus,ramping,rambutnya hitam panjang dan lurus,wajahnya sedikit mirip dengan syahrini seorang penyanyi.

Dia sangat menjaga kecantikan dan kesehatan kulitnya,mungkin karena dia seorang bidan.Saat masih kuliah,banyak teman2nya yang iri dengannya,karena kalau jalan2 dengannya,setiap laki2 yang berpapasan dengannya selalu tak berkedip melihat kecantikannya.

Namun hanya Deny yang dapat menaklukkan hatinya.Deny adalah pacarnya,bekerja di salah satu perusahaan yang ada di kota malang.Mereka merencanakan untuk menikah setelah Lia memberikan keperawanannya kepada deny,tapi mereka hanya 1 kali melakukannya,mereka berjanji tidak akan melakukannya lagi sampai mereka menikah 1 tahun lagi.

Hari pertama Lia di desa itu, cukup jauh perjalanan yang dia tempuh dari kota malang,angkutan umum pun jarang sekali ada d desa ini,Lia diantar oleh deny menuju puskesmas untuk berkenalan dengan pegawai yang lain dan kemudian menuju ke rumah dinasnya yang berada cukup jauh dari puskesmas.

Lia di temani oleh Dewi dan Erna yang juga seorang bidan PTT. Lia juga dikenalkan dengan tetangganya Pak Iwan ketua RT di desa itu,Pak Iwan sangat di segani oleh warga nya,sebenarnya dia mau di calonkan sebagai kepela desa,tapi dia menolaknya,dengan alasan sudah banyak memiliki urusan,Pak Iwan berusia 54 tahun,dia mempunyai 2 orang istri yang keduanya lebih muda kira2 10 tahun darinya,maklum Pak Iwan mempunyai banyak lahan perkebunan dan pertanian.

Pak Iwan di tugaskan oleh kepala desa untuk membantu Lia dan temannya yang lain apabila memerlukan bantuan,dengan alasan rumah Pak Iwan lebih dekat dengan rumah dinas mereka. Bersama Dewi dan Erna, Lia sering bergantian ke rumah2 warga untuk membantu ibu2 yg mau partus normal ataupun mengobati bayi yang sakit.

Untuk bertugas ke desa yang jauh,Pak Iwan lah yg sering mengantarkan Lia atau temannya yg lain,karena mereka tidak mempunyai motor.tapi dengan senang hatinya pak iwan selalu siap sedia mengantarkan bidan2 tersebut.

Suatu ketika Lia bertugas mau ke rumah warga yang hendak partus,karena larut malam,Lia takut sendirian berangkat,teman2nya pun sudah tidur,beruntung saat Lia keluar rumah,dia melihat Pak iwan duduk di teras sambil merokok dan minum kopi,Lia pun meminta bantuan kepada pak Iwan.

Sejak saat itu Lia dan Pak iwan lebih akrab,Lia selalu mengandalkan pak iwan untuk menemaninya bertugas,mungkin karena pak iwan memiliki kewibaan dan badan yg kekar sehingga Lia merasa lebih terlindungi.

Karena seringnya Lia berboncengan dengan pak iwan dan jalanan yg rusak,Lia sering berpegangan ke pinggang pak iwan,dan dada Lia terus menerus bergesekan dengan punggung pak iwan, walaupun Lia tidak menyadarinya,sebenarnya pak iwan mulai menyukai lia dan nafsunya semakin menggebu2 setiap kali membonceng lia.selain lia cantik, pak iwan pun selalu merasakan kekenyalan dada lia.

Namun Lia mempunyai perasaan yg berbeda,dia hanya menganggap pak iwan adalah sosok yg diseganinya dan selalu di hormatinya. Saat malam minggu,Lia baru saja pulang dari tugasnya,setelah selesai mandi dengan handuk putih yang melilit tubuhnya,Lia mendengar ketukan dari pintu,dengan santai Lia membuka pintu,ternyata adalah pak iwan.
“Oo..pak Iwan,,silahkan masuk pak..”. Setelah masuk pak iwan duduk di kursi. “Ada apa ya pak?,,”Lia bertanya sambil menutupi belahan dadanya yg sedikit terbuka. “Nda’ apa2,,cuma mau mampir saja,sambil bawakan nasi goreng ini,,kok kelihatn sepi,,?mba dewi sama mba erna kemana,,?”.

Pak iwan bertanya sambil matanya jelalatan seperti mencari sesuatu. “Wah bapak kok repot2 begini,makasih ya pak.. mmm,,dewi sama erna pulang ke kota,katanya kangen sama orangtua,,kalau begitu,saya mau ganti baju dulu,bapak mau minum apa?”..

kata Lia sambil berjalan menuju kamarnya yang dekat dengan ruang tamu. “Begitu ya,tidak usah repot2 mba,cukup air putih saja,,apa mba Lia nda’ kangen juga sama ibunya,,?” pak iwan berkata sambil menyalakan sebatang rokok sampoerna.

“sebenarnya kangen sii,,tapi ortu saya lagi ada di bandung,terpaksa deh saya tinggal sendirian disini,,”Lia pun keluar dari kamarnya dengan membawa air aqua gelas dan makanan kecil. Mata pak iwan tercengang saat melihat lia keluar dengan pakaian serba minimnya,lia memakai gaun tidur warna putih tanpa lengan dan celana yang pendek sepaha.

Lalu lia berbincang2 dengan pak iwan sambil makan nasi goreng yang di beli pak iwan, tiba2 saja hujan dengan lebatnya,lia pun menutup pintu karena takut dengan kilat2 yang menyambar. Karena sudah akrab,mereka berbincang2 kesana kemari dari masalah pekerjaan sampai masalah seks. bagi Lia,seks adalh hal yang biasa dan pak iwan bukan orang lain baginya.

Lalu perlahan2 pak iwan pun menggeser duduknya mendekati Lia, lia pun membiarkannya,karena dia tidak curiga sama sekali. “Mba lia,saya rasa mba sudah cukup umur untuk menikah, apa pacar mba belum merencakannya..?”.

“Iya pak,sebenarnya saya sudah kepingin menikah,tapi mas deny masih terlalu sibuk sama pekerjaannya,mungkin karena dia baru beberapa bulan di terima bekerja di perusahaan..yaa,,saya tunggu saja..”.

“Wah,kalau begitu mba sabar saja dulu,,ngomong2 baju tidur mba bagus sekali,boleh saya pegang kainnya,,?barang kali nanti mau belikan istri2 saya yang kaya gini..”. “Boleh,ini,,”kata lia sambil memajukan badannya ke hadapan pak iwan. Tapi,bukannya memegang kain baju lia, pak iwan malah mengelus2 perut lia dari luar.

Sontak Lia pun terkejut dan sedikit menjauh, “Yee,,bapak kok elus2 perut saya,,?saya kan tidak hamil pak”.. Kemudian pak iwan kembali mendekati lia,,”Bapak minta maaf,bapak kira lia sudah hamil,,hehe” pak iwan tersenyum bercanda sambil memegang tangan lia.

“Enak aja bapak bilang gitu,saya kan belum menikah,,”Lia berkata sambil melepas genggaman tangan pak iwan secara perlahan. “Jangan begitu,malu saya pak,,masa bapak begitu..?” lia menambahkan. “Mba sih terlalu cantik, badan mba membuat saya nafsu, bapak kan jadi gemes sama mba,,mba lia mirip sama artis seksi,yg d tv2 itu lo,,”.

Pak iwan mulai mengeluarkan rayuan2nya. “Masa sih pak? Saya rasa, bapak berlebihan deh,,”. lia pun merasa tersanjung karena di puji2 oleh seseorang yg di hormatinya. Pak iwan semakin mendekati dan melingkarkan tangannya ke bahu lia. ”Jangan begini pak, nanti ketahuan istri2 bapak, lagian saya menganggap bapak sudah seperti bapak saya sendiri.,,”.

”Mba tenang saja,istri saya kalaupun tahu nda’ akan berani marah,,bapak sangat menyukai mba lia lebih dari apapun,,”. Lia hanya tersenyum sambil memandangi pak iwan. ”maafkan saya pak,,saya bukan istri bapak,dan saya tidak mau jadi istri bapak,,kan bapak sudah punya 2 istri”.

Lia berkata dengan sopan. Lia melepaskan tangan iwan dari tubuhnya,Tapi iwan tidak menyerah,dia kemudian meniupkan nafasnya ke tengkuk lia yg di tumbuhi rambut halus,dan telinga sampai dada lia. Lia bergidik merasa geli, lalu iwan membelai2 rambut lia yg panjang dengan lembut.

Karena suasana mendukung,hawa dingin karena hujan, dan obat perangsang yg di masukkan iwan ke dalam nasi goreng lia, maka lia pun terbawa hanyut dalam pelukan pria yg hampir seusia ayahnya itu. Lia terbawa arus gairah karena perangsang,badannya panas dingin karena sentuhan2 iwan.. Dengan liarnya tangan iwan, dia memasukkan jari2nya ke dalam baju lia dan meremas2 bongkahan dada yg tidak terlalu besar namun sangat menggairahkan dan juga kenyal.

Sementara mulut iwan menempel di bibir lia yg kemerah2an,lidahnya menyusup mencari2 lidah lia, cukup lama mereka berciuman dengan penuh nafsu karena obat perangsang, lia pun hanya bisa mendesis,,”Sssshh,,Paak,,”. Walaupun hujan deras di luar sana, lia mengeluarkan keringat, terlihat wajah Lia memerah menahan nafsu karena obat perangsang. ”Sssshh,,Apa yg mau bapak lakukan ke saya,,,? Kenapa badan saya begini pak,,?”.

Iwan pun tersenyum mendengar perkataan lia,,menandakan bahwa lia sudah pasti takluk di pelukannya karena obat perangsang. Kemudian iwan menggendong lia ke kamar, dan membaringkannya d ranjang. ”Apa mba lia bersedia untuk saya cumbui malam ini,,?” iwan berkata sambil melepas kaosnya dan celana panjangnya.

”Jangan paak,,! saya masih perawan..”. Lia masih sempat berpikir dengan akal sehatnya, dia berbohong kepada iwan agar iwan merasa kasian dan menghentikan kelakuannya. ”Tenang sayang,,saya akan pelan2..”.

Bukannya kasihan tapi iwan semakin antusias ingin cepat meniduri lia. Dan lia semakin tidak berdaya karena obat perangsang saat iwan mulai menindihnya. Kembali iwan mengulum bibir lia yg merekah pasrah. Iwan membuka baju lia, terpampang lah tubuh bagian atas lia yg indah. Lia hanya mendesis dan memejamkan matanya saat celananya di tarik iwan.

Lia terlihat malu karena dia tinggal mengenakan BH dan CD berwarna putih saja. Iwan kemudian bergerak menciumi pipi, leher, telinga, dan dada lia berulang ulang kali,,lia tak kuasa di perlakukan seperti itu, kedua tangannya mulai memeluk tubuh iwan. ”Aaahh..Paak, Jangan begini,,Lia geli..”.

Iwan berhenti sebentar untuk melepas kaitan BH lia,dan saat terlepas, iwan kagum melihat puting payudara lia yg sudah membesar mencuat ke atas berwarna merah muda,, langsung di hisapnya puting sebelah kanan, sedangkan puting yg sebelah kiri di main2kan dengan jari iwan.

Lia mengeluh saat iwan menjilat2 putingnya, ”Uuuuh.,,Mmm,,.. Sudah pak, lia ngga’ tahan, Ssshh,,”. Tangan iwan menarik keluar CD lia yg sudah cukup basah, kembali iwan mengagumi kemolekan tubuh bidan ini, vagina nya memerah merekah, mungkin karena kulitnya yg putih. di daerah sekitarnya tumbuh bulu2 halus,tapi tidak lebat.

Langsung saja mulutnya menciumi bibir vagina dengan buasnya,, ‘Ssllurp ssllurp,,’ terdengar bunyi mulut iwan sedang beradu kenikmatan dengan vagina lia,, ”Aahhh,,aahh,, Ssshh,,”. Lia memegangi kepala iwan dengan erat,sedangkan kepalanya sendiri bergerak ke kiri dan ke kanan menahan nafsu karena obat perangsang.

Dengan jari telunjuknya, iwan mulai mengucek2 liang vagina lia,sontak lia pun semakin meracau ”Aaaghh,,apa itu paak yg ada d vagina Liaa,,Uuuhh..”. Iwan malah menjawab pertanyaan lia dengan cara memasukkan lidahnya ke lobang Lia.. ”Uuuu,,,Lia pengin pipiiis,,Aaaghhh,,”.

Akhirnya lia pun mengalami orgasme yg cukup deras hanya karena cumbuan iwan di vagina nya.. Iwan terus menerus mengisap2 cairan lia sambil melepas celananya,mencuatlah penis iwan yg sudah tegang. ”Sekarang,tolong isapin penis bapak ya sayang”.

Lia terkejut melihat penis iwan yg terlalu besar baginya, karena penis deny pacarnya tidak sebesar dan sepanjang itu. ”Kenapa kontol bapak besar banget pak?,,saya takut..”. Lia berkata sambil mengocok2 penis iwan, sesekali memasukkannya ke dalam mulutnya dan di isap2nya.

”Mba tenang saja,bapak akan memberikan kenikmatan yg besar juga”. Iwan menenangkan Lia dan merasakan nikmatnya hisapan lia yg cantik ini. Puas dengan mulut lia, iwan pun merubah posisi kembali menindihnya sambil membuka kedua paha lia.

”Pelan ya pak”, lia khawatir. Sedikit demi sedikit kepala penis iwan memasuki lobang lia, ”Sshhh,,paak, Aduuh..”, lia merasakan vaginanya mulai terisi oleh penis iwan. ”Aaaaaghh,,perih paak”, Dengan sekali sentakan penis iwan masuk semuanya ke dalam vagina lia yg terus berdenyut2.

Cukup lama iwan mendiamkan penisnya d dalam vagina lia,setelah lia mulai menggeliat2 barulah iwan melakukan penetrasi,mengeluar masukkan dan memutar2 mencari2 titik kenikmatan lia.

”Ouh,,Sssh,,Enak sekali kontol bapak,, teruus, masukkan lebih dalam, Aahhhhh..”. Lia begitu menikmati genjotan2 iwan yg mulanya dia tolak. ”Vagina kamu juga enak, lebih enak daripada punya istri2 saya, jarang ada vagina seperti punya kamu yg bisa menyedot penis bapak terus2an begini, Ouhh..”.

Iwan kemudian membalik badan lia agar posisi menungging, kembali di sodok iwan lobang kenikmatan itu dari belakang. Susu lia menggantung dengan indahnya sambil diremas2 oleh iwan. ”vagina saya rasanya penuh paakk,,Aaaahh,,Aaaaah,,”.

Tak berapa lama kemudian lia memuncratkan Cairan maninya saat orgasmenya yg kedua, menyusul iwan juga tidak dapat menahan kenikmatan karena pijatan2 vagina lia. Banyak sekali sperma yg di muntahkan iwan kedalam rahim lia, rasa hangat yg lia rasakan.

Merekapun roboh,diam tanpa suara sambil berpelukan. Akhirnya iwan dapat menaklukkan dan memuaskan lia gadis impiannya walaupun dia curiga bahwa lia tidak perawan lagi. Lia terus menerus disetubuhi oleh iwan sampai menjelang pagi, 4 ronde percintaan yg mereka lakukan.

Vagina lia dipenuhi dan diisi terus menerus oleh iwan. Lia pun sadar dia akan segera hamil, karena waktu itu adalah masa suburnya. Besok paginya lia terbangun tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya, pak iwan sudah tidak ada lagi di sampingnya, mungkin sudah pulang pikirnya.

Jam menunjukkan pukul 11 pagi, terdengar ada ketukan pintu, lia mengira itu adalah pak iwan, ternyata saat dia bukakan pintu, betapa kagetnya lia yg datang adalah Deny,pacarnya. Deny menjemput Lia untuk pulang ke kota, dan melamar Lia untuk menjadi istrinya, Lia pun menerimanya.

Akhirnya selang 3 minggu Lia sudah menikah dengan Deny tapi Lia tidak akan bisa melupakan kenangan nikmat yg telah diberikan oleh Pak Iwan. END


WANITA CANTIK YANG MEMILIKI HOBI NGESEX DI KANTOR

Cerita Sex Dewasa, Cerita Dewasa 18+, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum ngesex dengan atasanku yang montok dan berpakaian seksi Dengan Judul ” Wanita Cantik Yang Memiliki Hobi Ngesex Di Kantor ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks anda, selamat menikmati.

WANITA CANTIK YANG MEMILIKI HOBI NGESEX DI KANTOR
KenzoPoker.ORG - Agen Domino QQ Poker Online - BandarQ Online - Domino99
CERITA DEWASA 18+Saat ini aku masih jomblo tapi aku sudah bekerja jadi karyawan perusahaan, dimana aku satu ruang dengan wanita yang cantik dia adalah atasanku, kalau di kantor dia selalu berpakaian seksi apalagi bodynya yang montok membuat biarahiku di dalam ruangan selalu naik dan berpikiran yang menghayal dengan atasanku tersebut.

Nggak heran dia punya hobby ngesex. Aku juga punya hobby yang sama. Tapi tidak semaniak dia. Hampir tiap hari dia ngesex dengan cowok yang disenanginya, bahkan aku sering diajak ‘Anu’ sama dia.

Disamping aku senang dan menikmati tubuhnya yang aduhai itu, aku juga tidak berani menolak perintahnya.. pokoknya “A.I.S”-lah.. itu..tuu.. Asal Ibu Senang. Dan aku dijanjikan naik pangkat dan tentu saja gaji naik juga dong plus bonus tubuhnya yang montok itu.

Dia orangnya cantik meskipun umurnya jauh diatas aku. Karena dia selalu suka pakai rok ‘super’ mini warna putih transparan. Maka aku tahu kalau dia tiap hari nggak pernah pakai CD. Yang aku heran ama dia, pas dia ada di luar ruang kerja dia selalu pakai rok biasa bahkan pernah pakai celana.

Tapi pas ada di ruang kerja kita dia selalu pakai rok ‘super’ mini itu. Jadi kalau ada sesuatu yang dia butuhkan dia selalu minta tolong aku yang ngurus. Meja kerjanya yang berada di depan aku, jadi aku bisa melihat apa yang dikerjakannya.

Tiap menit dia selalu memancing nafsu aku. Dia sering pura-pura lihat suasana diluar jendela, padahal dia ingin memeperlihatkan kemontokan pantatnya yang super montok itu. Lalu dia pura-pura melihat hasil kerja aku sambil dekat-dekat terus dia menundukkan kepalanya.. lalu yah jelaslah payudaranya yang tergantung bebas tanpa halangan dari BH.

Dia goyangkan badannya, maka bergoyanglah payudara itu kiri-kanan-kiri lagi.. Tapi yang paling parah, dia pura-pura menjatuhkan bulpen di lantai, terus dia jongkok membelakangi aku. Pas dia nunduk, roknya tersingkap keatas jadi terlihatlah pantatnya yang montok putih dan memeknya yang putih kemerahan dengan bulu yang tampak menantang untuk dijamah.

Pas dia udah ambil itu bolpoint, eh.. dijatuhin lagi terus nungging lagi.. lagi.. lagi.. Dia goyangin itu pantatnya maju-mundur, bawah-atas..lalu dia renggangkan kakinya sehingga memeknya yang lezat itu merekah bagai bunga ‘mawar’ dan begitu seterusnya. Hingga aku nggak tahan akan kelakuannya itu. Langsung aja aku deketin dia terus aku obok-obok ‘anu-nya’.. Dan ternyata.. apa yang terjadi.. ohh..

Dia menikmati sentuhan-sentuhan aku. Saat ini aku bekerja dengan lidah aku. Aku jilat sedikit kacangnya dan di “suck” agar basah. Nggak samapai dua menit udah tampak ada cairan bening di memeknya. Karena ****** aku udah nggak tahan, lalu aku masukin ****** aku ke memeknya.

Dia mendesis – meronta – mengerang nikmat(3M) demikian juga aku. Hangat dan lembab. Lalu aku mula goyang kiri kanan, maju-mundur dan kadang-kadang aku putar. Dia bener-bener hebat, setelah aku agak pasif dalam gerakan aku karena udah hampir nyampe. Dia dengan perkasa menggoyang tubuhnya maju-mundur, kanan-kiri dan berputar dengan garang.

Sementara aku makin berat nahan orgasme aku, akhirnya..

“Bu boleh keluarin di dalam..?”kataku.

“Boleh aja sayang, emang sudah hampir.. ya?”katanya sambil terus menggenjot pantatnya maju-mundur.

“Ya, bu”kataku.
“Kita sama-sama ya, hmm..ohh..”.

Dengan sisa tenaga aku goyang lagi sampai aku terasa enak bener karena orgasme aku udah sampai deket pintu helm “NAZI”. Lalu aku peluk dia dari belakang sambil aku remes dadanya. Dan cret.. cret.. cret. cret, air mani aku muncrat didalam lubang memeknya.

Dan diapun merintih ohh yes dan lalu mencengkeram kursi dengan erat serta badannya bergetar dan menegang.. Rupanya dia klimaks juga. Dengan ****** dan memek masih bersatu aku tetep peluk dia dari belakang.

Dia tersenyum puas lalu melumat bibirku. Dia bilang kontolku enak banget sih. Dia kangen katanya kalau nggak dicoblos kontolku barang sehari. Nggak lama aku peluk pinggangnya kuat-kuat dari belakang sambil ngerintih akhh.. akhhgg dan lalu di dinding memeknya kubikin terasa hangat karena semprotan sperma aku tadi. Nggak ke tulungan enaknya katanya, tapi dia harus buru-buru ngrapiin baju dan nyuci memeknya. Habis gituan luemes banget dan nggak bisa kerja lagi. Abis sambil berdiri sih.

Enak juga lho making love di kantor. Apalagi kalau lembur jangan dibilang. Di meja kerja, di WC, di lift, di lantai atas gedung atau juga di dalam mobilnya juga bisa, rasa takut ketahuan itu selalu ada, tapi kenikmatannya lain dari pada yang lain, pokoknya sensasinya lain.

Malamnya aku diajak ke pub. Setelah jam dua belas malam, aku ajak dia pulang. Dia kutuntun ke mobilku karena dia mulai mabuk akibat terlalu banyak mengkonsumsi minuman dan kuantarkan ke apartemennya.

Aku bingung mengapa dia nggak pulang ke rumahnya sendiri.. mengapa kesini. Kuantar sampai ke dalam kamarnya di lantai 7, aku istirahat sejenak di sofanya. Dia bangun dan menghampiri aku untuk mengucapkan terima kasih dan selamat malam..

tapi tubuhnya jatuh dalam pelukan aku sehingga nafsu aku untuk meng’anu’nya mulai bangkit. Kuciumi dari kening, mata, hidung hingga mulut sensualnya disambutnya ciuman aku dengan permainan lidahnya yang sudah profesional.

Lama kami berciuman dan aku mulai meremas teteknya yang agak kenyal.. lalu kubuka resleting bajunya..kemudian kususupkan tanganku ke dalam behanya untuk meremas teteknya lagi dan memainkan putingnya.. sambil terus berciuman.

Satu persatu pakaiannya jatuh ke lantai.. BH.. CD.. tapi kami masih berciuman. tanganku tak tinggal diam.. meremas diatas sesekali memainkan puting dan meraba dan memainkan di bagian memeknya.. oi.. jembutnya yang menggoda.. lezatnya..

Memeknya telah banjir akibat otot memeknya mengeluarkan cairan karena rangsangan dari aku.. tangannya mulai membuka satu persatu pakaianku sampai kami berdua full bugil. Kusodok sodok jari tengahku ke dalam memeknya ..sshh.. oohh.. gung.. please.. sshh.. don’t stop..aahh..

Terus jariku telunjukku memainkan itilnya yang mulai menegang .. sshh.. aahh.. dan dia mulai merebahkan badannya di sofa kuciumi lagi putingnya dan kusodok-sodok lagi memeknya dengan dua jari.. sshh.. aahh..oohh my goodd..sshh ..

Dia mulai mencari-cari kontolku yang sudah tegang sejak tadi.. dan mulai menghisap kontolku .. mulai dari kepala .. sshh .. aahh.. buu.. aahh.. sshh .. perlahan lahan mulutnya masuk dan melahap kontolku semuanya sshh ..hhmm.. kutambah jariku satu lagi hingga tiga yang masuk ke dalam memeknya sshh.. aachh..

Tambah satu lagi hingga hanya jempol saja yang masih di luar memainkan itilnya.. sshh.. hhmm.. aku lepaskan kontolku dari mulutnya dan mulai kuarahkan ke bibir memeknya yang banjir.. perlahan lahan kudorong kontolku.. sshh.. oohh.. honey.. hhmm.. bibir bawahnya menggigit bibir atasnya..

Kuangkat kedua pahanya dan kusandarkan di sandaran sofa yang sebelah kiri sedang yang kanan kuangkat.. dan bless.. aahh.. sshh.. kuayunkan perlahan lahan.. sshh.. oohh my god.. come on.. sshh..

Terus kuayunkan hingga kupercepat ayunanku .. sshh.. buu.. saya mau keluar buu..sshh.. keluarin di dalem aja sayang..ohh aahh.. kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku sambil terus menggoyangkan pantatnya sshh.. aahh..

Tiba-tiba dia menjerit histeris oohh..sshh.. sshh..sshh.. ternyata dia sudah keluar.. aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga mentok ke dasar memeknya sshh.. aahh.. dan aagghh.. crett.. crreett.. ccrreett..

Kutekan pantatku hingga kontolku menempel dasar memeknya.. dan keluarlah pejuku ke dalam liang memeknya.. sshh.. bbrr.. saat terakhir pejuku keluar.. akupun lemas tetapi tidak aku cabut melainkan menaikan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas aku lihat bagaimana kontolku masuk ke dalam memeknya yang di kelilingi oleh jembutnya yang menggoda..

Kubelai jembutnya sambil sesekali menyentuh itilnya. Ssshh.. aahh.. aku mulai mengayunkan kembali kontolku.. biar agak ngilu aku paksakan..kapan lagi.. sshh.. aahh.. hhmm.. aku meminta dia untuk posisi nungging dengan tidak melepaskan kontolku dalam memeknya..
Kontolku terasa dipelintir oleh memeknya.. terus kugenjot lagi ..sshh dan.. sshh.. dia mendorong pantatnya dan aachh.. lebih cepet honey ..sshh.. dia sudah keluar lagi

Aku masih asik mengoyang pantatku sambil meremas teteknya yang dari tadi aku biarkan.. sshh.. hhmm..aahh.. dan creett.. creett.. akupun menekan pantatku dan menarik pinggulnya hingga kontolku mentok lagi di dasar memeknya.. kami berdua sama lemas..

Dia ambil sebatang rokok.. dinyalakannya dan dia hisap itu rokok.. persis seperti saat dia ngesex dan menghisap ****** aku.. kami duduk dan sama menikmati permainan ngesex tersebut sambil dia merokok kami saling mengobok-obok kemaluan masing-masing..

Kuangkat tubuhnya ke tempat tidur.. kami tidak membereskan pakaian kami yang masih berserakan di lantai ruang tamu.. aku putar jam bekerja tepat pukul 5 soalnya aku mau pulang..

Dia mulai merapatkan matanya sambil tangannya merangkul dan tubuhnya yang berkeringat merapat ke tubuhku.. meskipun udara di rungan sudah dingin tetapi tubuh kami masih berkeringat akibat permainan tadi..

Pada kesempatan lain aku datang ke rumahnya nganterin surat-surat penting. Kebetulan siang itu dia lagi sendiri.

“Oh kamu sayang.. ayo cepet masuk..ehhmm”katanya sambil nutup pintu.

“Iya bu, saya cuma mau ngantar suratini “kataku.

Terus aku minta pamit pulang.. tapi.. “Aduh koq buru-buru amat sih.. ibu mau minta tolong lagi.. boleh khan ..”katanya manja. Lalu, matanya merem melek sambil lidahnya dikeluarkan, aku udah tahu pasti dia pengen ngentot lagi nich.

Pokoknya udah nggak tahan deh. Langsung aku diajak dia masuk dan duduk di teras. Waktu itu dia pakai baju kulot putih transparan. Terlihat payudaranya yang montok dengan putingnya yang menyembul dari balik bajunya. Aku lihat dia lagi ‘super’ nafsu, lalu dia pancing aku untuk ngesex . Aku sih “A.I.S” saja.

Lalu kulot dan CD dilepaskan step by step, lalu memeknya aku raba-raba, dan kelentitnya aku diplintir sampai dia terangsang banget. Terus baju, celana dan CD aku diplorotin. Lalu kita duduk di lantai teras.

Dalam posisi duduk santai kakiku selonjor, dia sedot-sedot kontolku sampai aku mendesah-desah dan kontolku menjadi tegang dan keras. Dia kangkangi kakinya terus dia pegang kontolku yang udah keras sambil mengarahkan ke memeknya yang sudah basah dan merekah itu.

Aduh enaknya terus dia naik turun terus sambil digoyang-goyang terus dikocok terus sampai kenikmatan yang tak terhingga. Rasanya dia jadi lemas dan capai, tapi dia berusaha tidak mau udahan. Kayaknya teriak tertahan, mungkin dia takut kedengaran tetangga.

Dia terus naik turun dan aku juga ngimbangi dari bawah, terus sampai akhirnya aku dan dia pelukan erat-erat karena dia sudah merasa hampir klimaks, dan nggak lama dia pun menegang dan akhirnya sama-sama puncak dan keluar.

Pokoknya ngesex-nya nikmat banget, dan badan aku juga terasa lemas tak bertenaga kepinginnya nggak mau lepas dari tubuhnya. Tanpa pakai celana dulu dia pergi ke kamar mandi. Pantatnya yang montok bergoyang kanan-kiri-kanan-kiri..

Kadang dia menundukkan tubuhnya sehingga posisinya nungging ke arah aku.. sehingga memeknya terlihat merekah.. ohh. Aku melotot lihat tingkahnya begitu seronok. Ah aku cuek aja. Yang penting aku sudah ngesex dengannya.. END


Agen Poker Terbesar - Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas

Agen Poker Terbesar - Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas Hari sudah mulai malam, aku baru saja selesai mandi dan duduk di meja rias dadan ...